Daging Babi hingga Harus Ditebus, Cerita Warga Sukabumi Korban TPPO di Luar Negeri

Sabtu 06 Mei 2023, 18:32 WIB
Ilustrasi. Warga Sukabumi menceritakan pengalaman mengerikan terjebat sindikat TPPO di luar negeri (Sumber: pixabay)

Ilustrasi. Warga Sukabumi menceritakan pengalaman mengerikan terjebat sindikat TPPO di luar negeri (Sumber: pixabay)

SUKABUMIUPDATE.com - Kisah warga negara indonesia atau WNI yang jadi korban TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) kembali menyedot perhatian publik. Puluhan WNI termasuk dari Sukabumi Jawa Barat, terjebak sindikat TPPO modus loker IT atau medsos spesialis dengan gaji tingi di luar negeri, khususnya di negara Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand dan sekitarnya.

Terbaru puluhan WNI, terjebak di wilayah konflik bersenjata di Myanmar. Mereka tak hanya tertipu, tapi juga disekap oleh kelompok bersenjata dan disiksa. Bahkan pada WNI asal Sulawesi Utara, bernama Rendy Ondang, ditemukan meninggal dunia di wilayah Bavet, Kamboja pada Selasa, 21 Maret /2023.

Jasad korban ditemukan dalam posisi duduk dengan badan sudah membengkak, dan lehernya terikat dengan tali ID Card. Korban diketahui berupaya kabur dari sekapan sindikat TPPO yang mempekerjakannya sebagai operator penipuan online alias scammer.

Salah seorang warga Kota Sukabumi Jawa Barat membagikan kisah kengeriannya saat terjebak di tangan sindikat TPPO. Pemuda berinisial Mar ini lolos dari sekapan para pelaku dan berhasil pulang ke Sukabumi pada akhir tahun 2022 silam.

Walaupun selamat, Mar trauma bahkan hingga saat ini ia masih belum berani banyak beraktivitas di luar rumah. “Saya masih shock, beruntung bisa pulang selamat ke Sukabumi. Sindikat TPPO yang memaksa WNI jadi operator investasi bodong atau scammer itu jahat dan sadis,” ucapnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (8/5/2023).

Ia kemudian menceritakan pengalaman mengerikan 1 bulan di sekap oleh sindikat TPPO di Kamboja. Mar bersama sejumlah rekannya dari Sukabumi tergiur lowongan kerja di luar negeri, yang menjanjikan upah besar.

Baca Juga: Warga Warudoyong Sukabumi Tersengat Listrik Saat Perbaiki Toren Air

Mereka berangkat dari Sukabumi, pada Selasa 2 Agustus 2022. Naik pesawat tiba di Bangkok lalu ke Chiang Mai Thailand, lanjut ke tepiang sungai mekong perbatasan Thailand dan Laos.

Setibanya di Laos F dan temannya itu ditempatkan di sebuah apartemen. Mereka langsung diarahkan bekerja bekerja sebagai pencari investor di situs Aplikasi Trading.

"Kami mulai curiga karena kerja cari investor di situs Trading. Tidak sesuai loker dan juga tidak ada kontrak perjanjian kerja atau apapun," ucapnya.

Mar yang masih bisa berkomunikasi langsung mengabarkan kondisi tersebut kepada keluarga, termasuk kepada publik melalui media sosial. Bahkan ia juga berusaha berkomunikasi dengan KBRI di Laos, untuk meminta pertolongan agar bisa secepatnya pulang ke Indonesia.

Karena mar ‘melawan’, ia langsung dikurung di sebuah bangunan. “Ketahuan lapor kbri saya diberhentikan kerja dan di diamankan di room . orang company menekan saya harus bayar tebusan, sebagai ganti rugi $4000 usd, karena perusahaan mengeluarkan biaya mendatangkan kita dari agent,” bebernya.

Selama dikurung, Mar dipaksa mengkonsumsi makanan yang tidak halal. Sebagai muslim mar, menolak hidangan makanan daging babi atau kodok yang sering disajikan oleh sindikat tersebut.

Baca Juga: Banyak di Garmen? 'Bobok Sama Bos' Jadi Syarat Perpanjangan Kontrak Kerja

“Untuk minum beli sendiri. Jadi selama sebulan saya dikurung di room itu. Banyak mengeluarkan duit pribadi,” ucap Mar yang juga menegaskan tidak menerima sepeser uang pun dari sindikat tersebut selama disana.

Ia beruntung, karena berhasil menghubungi KBRI, sehingga sindikat TPPO tersebut tak berani melakukan tindakan lainnya. “Mereka sudah takut karena ada laporan KBRI dan ke interpol. Mungkin cari aman saja, kita dikeluarin, kemudian kami dibawa ke orang KBRI sebelum akhirnya bisa pulang ke Indonesia.”

“kalo dihitung total ya selama bekal di sana dari company guest dan di guest house sampai pulang kami keluar uang kurang lebih Rp 5 juta per orang. Makanan dan minuman di sana mahal yg paling mahal di company,” sambung Mar.

Atas apa yang dialaminya, Mar berharap para pencari kerja untuk lebih berhati-hati dengan tawaran pekerjaan, khususnya di luar negeri, terutama generasi muda agar tidak mudah tergiur omongan upah besar dari bekerja di negara orang.

Menurut Mar, kebanyakan dari mereka yang tertipu sindikat TPPO, operator investasi bodong atau scammer ini adalah anak muda berusia 25 an. “Siapa sih yang nggak tergiur gaji belasan bahkan puluhan juta saat di negeri kita sendiri, kami anak -anak muda ini susah cari kerja,” jelasnya..

“Mudah-mudahan dari kasus korban TPPO ini, kami berharap pemerintah juga memperhatikan kaum muda. Terutama peluang kerja yang aman, memberikan pelatihan dan bimbingan keterampilan atau wirausaha,” tegasnya.

 

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Keuangan29 April 2024, 21:32 WIB

6 Cara Melatih Anak Pandai Mengelola Uang Sejak Dini, Ikuti Langkah Ini

Mengajarkan anak pandai mengelola uang sangat berguna untuk masa depannya. Hal ini membantunya dewasa dalam memili uang.
Ilustrasi. Cara mengajari anak mengelola uang. | Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sehat29 April 2024, 21:00 WIB

Hidup Sehat Bebas Asam Urat: Rekomendasi Makanan Sehat dan Pantangan yang Perlu Diketahui

Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan.
Ilustrasi daging merah - Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan. (Sumber : pexels.com/@Eduardo Krajan)
Life29 April 2024, 20:53 WIB

Bisa Berasal Dari Kemarahan, Ini 3 Penyebab Agresi Pada Balita

Ingin tahu mengapa balita Anda begitu marah dan agresif? Pelajari lebih lanjut tentang agresi balita, dan kapan harus khawatir.
Ilustrasi agresi pada balita / Sumber Foto: Freepik/@stocking
Life29 April 2024, 20:48 WIB

6 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Orang Disiplin Seumur Hidupnya

Melatih anak agar menjadi orang disiplin tentu sangat diidamkan semua orang tua. Oleh sebabnya, perlu dilakukan beberapa langkah mewujudkannya.
Ilustrasi. Cara melatih anak menjadi orang disiplin. | Sumber foto : Pexels/Gustavo Fring
Bola29 April 2024, 20:30 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia hari ini akan menghadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024.
Timnas Indonesia hari ini akan menghadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sukabumi29 April 2024, 20:29 WIB

Dibiayai Donatur, Siswa MI Gelarsari Sukabumi Setiap Hari Dapat Makan Siang Gratis

Kepala Sekolah (Kepsek) MI Gelarsari, Solahhudin Sanusi mengatakan program makan siang gratis tersebut merupakan bantuan dari lembaga swasta Indonesia Food Security Review (IFSR) yang berlokasi di Jakarta.
Para siswa MI Gelarsari Bantargadung Sukabumi saat menikmati makan siang gratis program lembaga swasta | Foto : Ilyas Sanubari
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 20:22 WIB

Terpukau dengan Gaya Main Timnas U-23, Badri Yakin Indonesia Bisa Taklukan Uzbekistan

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi prediksi Timnas Indonesia U-23 menang lawan Uzbekistan dengan skor 2-1.
Badri Suhendri, MH / Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : sukabumiupdate
Sukabumi Memilih29 April 2024, 20:03 WIB

Antusias, 7 Orang Daftar Maju Pilkada Kota Sukabumi Lewat PDIP

Sejumlah tokoh sangat antusias mengikuti penjaringan bakal calon Walikota\Wakil Walikota dalam perhelatan Pilkada Kota Sukabumi 2024 melalui DPC PDIP Kota Sukabumi.
Iwan Kustiawan, saat mendaftar menjadi bakal calon wali kota Sukabumi di Pilkada Sukabumi 2024 | Foto : Sukabumi Update
Life29 April 2024, 20:02 WIB

Temukan Alasannya Dengan Segera, Terapkan 10 Cara Berikut Agar Balita Berhenti Memukul

Meskipun balita belum memahami dampak dari memukul, namun sebenarnya mereka tidak memiliki niat jahat. Begini cara menangani agar mereka berhenti memukul.
Ilustrasi cara balita berhenti memukul / Sumber Foto : pexels.com/@Tatiana Syrokova
Sehat29 April 2024, 20:00 WIB

Cara Diet Sehat untuk Diabetes Tipe 1: Bantu Menjaga Gula Darah Tetap Stabil

Penderita diabetes tipe 1 harus berhati-hati dalam mengatur pola makannya untuk menjaga kestabilan kadar gula darah karena tubuhnya tidak dapat memproduksi insulin secara alami.
Ilustrasi. Penderita diabetes tipe 1 harus berhati-hati dalam mengatur pola makannya untuk menjaga kestabilan kadar gula darah karena tubuhnya tidak dapat memproduksi insulin secara alami. (Sumber : Pexels/NataliyaVaitkevich)