Manfaat Kurma bagi Ibu Hamil: Nutrisi, Penelitian, dan Waktu Konsumsi yang Tepat

Sukabumiupdate.com
Selasa 25 Nov 2025, 07:30 WIB
Manfaat Kurma bagi Ibu Hamil: Nutrisi, Penelitian, dan Waktu Konsumsi yang Tepat

Ilustrasi Manfaat Kurma bagi Ibu Hamil (Sumber: Freepik/@azerbaijan_stockers)

SUKABUMIUPDATE.com - Kurma dikenal sebagai salah satu buah yang kaya nutrisi dan sering direkomendasikan untuk berbagai kondisi kesehatan. Bagi ibu hamil, buah ini bukan hanya menjadi sumber kalium, tetapi juga menyediakan beragam mineral dan vitamin penting lainnya, seperti magnesium, mangan, serat, serta antioksidan. Berkat kandungan tersebut, kurma dipercaya dapat memberikan manfaat khusus selama kehamilan maupun menjelang persalinan.

Sejumlah penelitian memang masih terbatas, namun temuan awal menunjukkan bahwa konsumsi kurma secara rutin dalam jumlah tertentu dapat membantu ibu hamil menjalani proses persalinan yang lebih lancar. Meski bukan pengganti perawatan medis, kurma bisa menjadi tambahan nutrisi yang aman dan bermanfaat bila dikonsumsi dengan tepat.

Manfaat Kurma untuk Ibu Hamil

Kurma memiliki komposisi nutrisi yang mendukung kesehatan ibu hamil. Selain memberikan energi alami, buah ini juga dapat membantu stabilisasi gula darah, mengurangi rasa mual, dan menambah asupan mineral yang penting untuk pertumbuhan janin. Beberapa manfaat yang sering disoroti di antaranya:

Baca Juga: 5 Dampak Kurang Tidur terhadap Kesehatan Mental: Kenali Resikonya

1.Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah

Kurma mengandung serat yang membantu memperlambat penyerapan gula sehingga kadar gula darah lebih stabil. Ini bermanfaat terutama pada ibu hamil yang rentan mengalami lonjakan gula.

2. Mendukung Pencegahan Anemia

Kandungan zat besi dan mineral lain dalam kurma berperan dalam pembentukan sel darah merah, sehingga dapat membantu mencegah anemia pada ibu hamil.

3. Membantu mengurangi Mual

Konsumsi makanan manis alami seperti kurma dapat membantu meredakan rasa mual pada trimester awal tanpa meningkatkan risiko gula berlebih bila dikonsumsi dalam porsi yang wajar.

Meskipun demikian, manfaat-manfaat tersebut masih memerlukan kajian lebih lanjut karena penelitian terkait masih terbatas.

Temuan Penelitian Mengenai Kurma dan Persalinan

Salah satu penelitian yang sering dijadikan rujukan melibatkan 69 ibu hamil yang mengkonsumsi enam butir kurma setiap hari selama empat minggu sebelum perkiraan melahirkan. Meskipun skalanya kecil, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan positif:

Baca Juga: 8 Manfaat Buku bagi Kesehatan Mental dan Cara Membangun Kebiasaannya

1. Risiko Ketuban Pecah Dini Lebih Rendah

Kelompok ibu hamil yang rutin mengkonsumsi kurma cenderung lebih jarang mengalami pecah ketuban sebelum proses persalinan dimulai. Kondisi ini dapat membantu jalannya persalinan agar tetap berlangsung alami tanpa intervensi medis yang tidak perlu.

2. Angka Persalinan Normal Lebih Tinggi

Sekitar 96 persen ibu hamil yang rutin mengkonsumsi kurma menjalani persalinan normal, sementara kelompok yang tidak mengkonsumsi kurma secara teratur hanya mencapai 79 persen. Meskipun tidak dapat dianggap sebagai faktor tunggal penentu persalinan, hasil ini menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap proses kelahiran.

3. Kebutuhan Oksitosin Lebih Rendah

Oksitosin adalah hormon yang merangsang kontraksi rahim. Pada persalinan yang berjalan lambat, suntikan oksitosin sering digunakan untuk mempercepat kontraksi. Dalam penelitian tersebut, kelompok ibu yang mengkonsumsi kurma membutuhkan penggunaan oksitosin yang lebih rendah dibanding kelompok yang tidak mengkonsumsinya. Hal ini mengindikasikan bahwa kurma dapat membantu mempersiapkan tubuh menghadapi persalinan secara lebih optimal.

Baca Juga: Tips Wajah Kencang dalam 7 Hari: Cara Alami yang Aman dan Bisa Dilakukan di Rumah

Kurma merupakan buah yang kaya nutrisi dan dapat memberikan berbagai manfaat bagi ibu hamil, mulai dari mendukung kesehatan selama kehamilan hingga membantu mempersiapkan tubuh menghadapi persalinan. 

Walaupun penelitian mengenai manfaat kurma masih terbatas dan membutuhkan kajian lebih luas, tidak ada salahnya memasukkan buah ini sebagai bagian dari pola makan sehat. Bagi ibu hamil dengan kondisi khusus atau risiko tertentu, konsultasi dengan dokter tetap menjadi langkah terbaik untuk memastikan keamanan konsumsinya.

Sumber: healthline

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini