Kenali Cacingan: Penyebab, Bahaya, dan Cara Mencegahnya

Sukabumiupdate.com
Senin 22 Sep 2025, 12:01 WIB
Kenali Cacingan: Penyebab, Bahaya, dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi cacingan pada manusia (Sumber: Freepik/@diana.grytsku)

SUKABUMIUPDATE.com - Cacingan adalah penyakit yang bisa dialami siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Penyakit ini biasanya terjadi karena kebersihan diri dan lingkungan kurang terjaga, sehingga infeksi cacing lebih mudah masuk ke tubuh.

Gejala umum yang muncul saat seseorang terkena cacingan antara lain mual, muntah, diare, penurunan berat badan, hingga hilangnya nafsu makan. Jika tidak segera diobati, cacingan dapat menimbulkan masalah serius seperti anemia. Bahkan, dalam kasus tertentu, cacing bisa berpindah ke organ tubuh lain seperti hati atau otak dan menyebabkan gangguan berbahaya.

Penyebab dan Jenis Cacing yang Menyerang

Ada beberapa jenis cacing yang bisa menginfeksi tubuh manusia. Setiap jenis memiliki cara penularan dan dampak yang berbeda.

1. Cacing Gelang

Cacing gelang dapat tumbuh hingga 10–35 cm. Telurnya biasanya berada di tanah yang terkontaminasi. Saat masuk ke tubuh, telur cacing akan menetas di usus, lalu menyebar melalui pembuluh darah atau saluran getah bening. Cacing gelang bisa mencapai organ lain seperti empedu atau paru-paru.

Baca Juga: 5 Manfaat Sinar Matahari Pagi untuk Kesehatan dan Cara Aman Berjemur

Penderita biasanya diberikan obat cacing untuk membasmi cacing gelang. Obat ini juga dianjurkan untuk seluruh anggota keluarga agar penularan tidak berulang.

2. Cacing Pita

Cacing pita memiliki bentuk pipih seperti pita dengan panjang bisa mencapai 9 meter. Penularan bisa terjadi jika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing pita, terutama daging sapi, babi, atau ikan yang tidak dimasak hingga matang.

Infeksi cacing pita sering kali menimbulkan gangguan pada pencernaan. Pada kasus yang lebih parah, cacing pita bisa menimbulkan penyumbatan di organ tubuh.

3. Cacing Kremi

Cacing kremi berukuran sangat kecil, sekitar 5–13 mm, dengan tubuh berwarna putih. Infeksi cacing kremi sering terjadi pada anak usia sekolah. Penularannya terjadi saat telur cacing tertelan secara tidak sengaja.

Gejala khas cacing kremi adalah rasa gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari. Bila digaruk, telur cacing bisa berpindah ke tangan dan dengan mudah menular ke orang lain melalui sentuhan atau benda yang sama.

4. Cacing Tambang

Cacing tambang hidup di usus halus manusia maupun hewan. Panjang tubuhnya sekitar 5–13 mm. Infeksi terjadi ketika kulit bersentuhan dengan tanah yang mengandung larva cacing, misalnya saat berjalan tanpa alas kaki.

Baca Juga: Reses Dewan Sukabumi Loka Tresnajaya di Cicurug: Santripreneur dan Akses Jalan

Larva dapat menembus kulit, masuk ke aliran darah, lalu menuju organ tubuh seperti paru-paru dan tenggorokan sebelum akhirnya mencapai usus. Cacing tambang sering menyebabkan anemia karena menghisap darah dari dinding usus.

Bahaya Cacingan

Cacingan tidak boleh dianggap remeh. Selain mengganggu kenyamanan, penyakit ini bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang. Anak-anak yang terinfeksi berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang karena tubuhnya kehilangan banyak nutrisi.

Selain itu, cacingan dapat menyebabkan anemia, menurunkan daya tahan tubuh, membuat tubuh lebih mudah lelah, serta mempengaruhi konsentrasi. Pada kasus berat, infeksi cacing bisa memerlukan tindakan medis lebih lanjut, seperti operasi, terutama bila cacing menyumbat usus buntu atau saluran empedu.

Cara Mencegah Cacingan

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah cacingan:

Baca Juga: Respons PT GSI Cikembar soal Dugaan Pungli Rp9 Juta, Bantah Pecat Korban

  • Selalu memakai alas kaki saat berjalan di tanah.
  • Tidak menyentuh tanah atau pasir tanpa sarung tangan.
  • Rajin mencuci tangan, terutama sebelum makan, setelah buang air, dan setelah bermain.
  • Menjaga kebersihan kuku, tidak menggigit kuku, serta rutin memotongnya.
  • Tidak menggaruk area anus meskipun terasa gatal.
  • Rutin mengganti sprei, pakaian dalam, dan pakaian tidur, terutama saat ada infeksi.
  • Mencuci handuk, sprei, dan pakaian dengan air panas agar telur cacing mati.
  • Mencuci buah dan sayur hingga bersih sebelum dikonsumsi.
  • Menyimpan daging dan ikan mentah dengan baik, serta memasaknya sampai matang sempurna.
  • Rutin memberikan obat cacing sesuai anjuran dokter, biasanya setiap 6 bulan sekali.

Cacingan memang sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa cukup serius bila dibiarkan. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, anemia, hingga infeksi organ tubuh lainnya.

Dengan menjaga kebersihan diri, mengonsumsi makanan yang matang sempurna, serta rutin meminum obat cacing sesuai anjuran, risiko infeksi dapat dicegah. Jika gejala cacingan muncul, segera konsultasikan ke dokter agar mendapat penanganan tepat.

Sumber: healthline

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini