SUKABUMIUPDATE.com - Cacingan pada anak sering kali tidak langsung terlihat. Cacing bisa hidup di dalam usus dan diam-diam menyerap nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serta zat gizi lain yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang. Akibatnya, anak bisa mengalami kekurangan gizi, anemia, berat badan rendah, hingga gangguan kesehatan jangka panjang.
Karena itu, penting bagi orang tua mengenali gejala awal cacingan. Semakin cepat terdeteksi, semakin mudah penanganannya sehingga anak terhindar dari risiko serius.
Gejala Anak Cacingan yang Perlu Diwaspadai
Berikut beberapa tanda yang bisa muncul ketika anak mengalami cacingan:
1. Sakit Perut Berulang
Anak sering mengeluh perutnya sakit meski tidak terlalu parah. Rasa sakit ini biasanya datang dan pergi, berbeda dengan sakit perut akibat penyakit lain.
2. Gatal di Sekitar Anus
Gejala khas cacing kremi adalah gatal pada anus, terutama malam atau dini hari saat cacing bertelur. Kondisi ini membuat anak rewel dan tidur terganggu.
3. Tidur Tidak Nyenyak
Sakit perut dan rasa gatal dapat membuat anak sulit tidur. Bila terus terjadi, anak menjadi mudah lelah dan rewel di siang hari.
Baca Juga: Gempa Susulan M3,8 di Kabandungan Sukabumi Sebabkan Lima Rumah Rusak
4. Sering Meludah
Jika anak meludah berlebihan tanpa alasan jelas, bisa jadi ada kaitannya dengan cacing di perut yang memicu peningkatan air liur.
5. Feses Sangat Bau
Meski feses memang berbau, aroma yang terlalu busuk bisa menandakan adanya infeksi, salah satunya akibat cacing.
6. Suka Memasukkan Benda ke Mulut
Kebiasaan ini bisa menjadi penyebab sekaligus tanda cacingan. Anak cacingan cenderung lebih sering melakukan hal ini dan biasanya diikuti penurunan nafsu makan.
7. Ruam Kulit
Meski jarang, infeksi cacing bisa menimbulkan ruam atau bercak merah pada tangan dan kaki.
8. Anemia
Cacing menyerap zat besi dalam tubuh anak. Bila berlangsung lama, anak bisa mengalami anemia dengan gejala tubuh lemas, mudah lelah, dan wajah pucat.
9. Berat Badan Sulit Naik
Nutrisi yang seharusnya diserap tubuh justru diambil oleh cacing. Ditambah menurunnya nafsu makan, berat badan anak menjadi stagnan bahkan turun.
Cara Memastikan Anak Terkena Cacingan
Gejala di atas hanya dugaan, bukan kepastian. Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan medis, seperti:
- Tes selotip: Dilakukan dengan menempelkan pita di area anus untuk mencari telur cacing kremi, lalu diperiksa di laboratorium.
- Tes cotton bud: Sama seperti tes selotip, namun menggunakan kapas.
- Pemeriksaan kuku: Dokter memeriksa kemungkinan adanya telur cacing di bawah kuku anak.
- Tes tinja: Sampel feses anak diperiksa di laboratorium untuk menemukan cacing atau telurnya.
- USG: Umumnya dilakukan pada kasus cacingan parah untuk melihat lokasi cacing di dalam perut..
Pencegahan dan Penanganan
Selain pemeriksaan, orang tua bisa melakukan langkah pencegahan sederhana, seperti:
- Membiasakan anak mencuci tangan sebelum makan dan setelah bermain.
- Memotong kuku secara rutin agar kotoran tidak menumpuk.
- Menjaga kebersihan mainan dan benda yang sering disentuh anak.
- Memberikan obat cacing sesuai anjuran dokter, biasanya setiap 6 bulan sekali.
Jika anak sudah menunjukkan gejala mencurigakan, jangan menunda untuk berkonsultasi. Cacingan memang tampak sepele, tapi bila dibiarkan bisa menghambat pertumbuhan dan memengaruhi kualitas hidup anak.
Sumber: Medical News Today