5 Cara Efektif Mengendalikan Diabetes Gestasional agar Kehamilan Tetap Sehat

Sukabumiupdate.com
Rabu 17 Sep 2025, 21:40 WIB
5 Cara Efektif Mengendalikan Diabetes Gestasional agar Kehamilan Tetap Sehat

Ilustrasi cara efektif mengendalikan diabetes gestasional (Sumber: pexels.com/@MART PRODUCTION)

SUKABUMIUPDATE.com - Kehamilan adalah masa penuh kebahagiaan, tetapi juga menghadirkan tantangan tersendiri. Salah satunya adalah diabetes gestasional, yaitu kondisi ketika tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup untuk mengontrol kadar gula darah. Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes gestasional dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi, baik selama kehamilan maupun setelah persalinan.

Maka dari itu, memahami penyebab dan cara mengendalikannya sangat penting agar ibu hamil tetap sehat.

Mengapa Diabetes Bisa Terjadi Saat Hamil?

Menurut Dr. Mitul Gupta, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, perubahan hormon merupakan penyebab utama fluktuasi gula darah saat hamil. Hormon seperti progesteron, estrogen, dan laktogen plasenta memang mendukung pertumbuhan janin, tetapi juga mengurangi efektivitas insulin.

Sebagian besar tubuh akan beradaptasi dengan memproduksi lebih banyak insulin. Namun, jika pankreas tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut, kadar gula darah pun meningkat, memicu diabetes gestasional. Kondisi ini umumnya muncul pada trimester kedua hingga ketiga.

Baca Juga: Waspada! 6 Tanda Penyakit yang Bisa Terlihat dari Kuku

5 Cara Mengendalikan Diabetes Gestasional

1. Ikuti Pola Makan Sehat

Pola makan seimbang adalah kunci utama, yaitu:

  • Konsumsi makanan kaya serat seperti biji-bijian utuh, sayuran, buah, dan kacang-kacangan.
  • Pilih lemak sehat dari alpukat, kacang, biji-bijian, dan minyak zaitun.
  • Utamakan makanan dengan indeks glikemik rendah, misalnya ubi jalar, beras merah, atau lentil.
  • Hindari makanan manis dan minuman bergula.
  • Tambahkan protein rendah lemak seperti ikan, ayam, tahu, atau telur.
  • Kombinasi serat, protein, dan lemak sehat membantu menjaga gula darah tetap stabil.

2. Makan Lebih Sering dengan Porsi Kecil

Daripada makan tiga kali dalam porsi besar, cobalah membagi menjadi 5–6 kali makan dalam porsi kecil. Cara ini mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba sekaligus menjaga energi tetap stabil. Setiap porsi sebaiknya mengandung karbohidrat sehat, protein, dan lemak baik.

3. Tetap Aktif dengan Olahraga Ringan

Aktivitas fisik membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Pilih olahraga aman untuk ibu hamil, seperti:

  • Jalan santai, terutama setelah makan.
  • Yoga prenatal untuk relaksasi.
  • Berenang, yang aman dan melatih seluruh tubuh.

Namun, sebaiknya diskusikan dengan dokter sebelum memulai atau mengubah rutinitas olahraga.

Baca Juga: Kenali 7 Penyebab Bercak Putih pada Kuku dan Cara Ampuh Menghilangkannya

4. Rutin Memantau Kadar Gula Darah

Pemantauan gula darah penting agar tetap dalam kisaran normal. Gunakan glukometer di rumah atau lakukan pemeriksaan rutin di dokter. Jika kadar gula tetap tinggi meski sudah mengubah pola makan dan gaya hidup, dokter mungkin akan merekomendasikan insulin atau obat-obatan.

5. Cukupi Kebutuhan Cairan

Minum air putih membantu ginjal membuang kelebihan gula. Usahakan minum 8–10 gelas air per hari, kecuali bila dokter menyarankan jumlah berbeda. Hindari minuman manis atau jus kemasan karena dapat meningkatkan kadar gula.

Kisaran Normal Gula Darah Ibu Hamil

  • Gula darah puasa: kurang dari 92 mg/dL.
  • 1 jam setelah makan: di bawah 180 mg/dL.
  • 2 jam setelah makan: di bawah 153 mg/dL.

Untuk memastikan kondisi kesehatan, ibu hamil disarankan menjalani tes toleransi glukosa oral (TTGO) pada usia kehamilan 24–28 minggu. Jika memiliki faktor risiko tinggi, pemeriksaan bisa dilakukan lebih awal.

Diabetes gestasional memang bisa menimbulkan kekhawatiran, tetapi bukan berarti tidak bisa dikendalikan. Dengan pola makan sehat, olahraga ringan, pemantauan gula darah, serta hidrasi yang cukup, ibu hamil dapat menjaga kadar gula tetap stabil. Bila perlu, dokter akan memberikan terapi tambahan agar kehamilan tetap aman dan sehat.

Sumber: healthshots

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini