5 Penyakit Berkaitan dengan Kurang Tidur pada Ibu Hamil, Salah Satunya Diabetes Gestasional

Senin 01 April 2024, 09:06 WIB
Ilustrasi ibu hamil mengalami komplikasi penyakit karena kurang tidur. | Foto: Freepik/@StudioDC

Ilustrasi ibu hamil mengalami komplikasi penyakit karena kurang tidur. | Foto: Freepik/@StudioDC

SUKABUMIUPDATE.com - Kurang tidur, dan masalah pernapasan saat tidur ketika hamil dapat berdampak buruk pada kesehatan dan perkembangan janin Anda. Akan tetapi hal ini sering dialami oleh ibu hamil karena beberapa penyebab dan komplikasi.

Selain dapat berdampak pada janin, kurang tidur yang dialami ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan fisiknya juga. Seperti pusing, hingga masuk angin.

Berikut beberapa penyakit yang berkaitan dengan kurang tidur pada ibu hamil

1. Pertambahan Berat Badan yang Berlebihan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk mungkin berhubungan dengan penambahan berat badan gestasional yang berlebihan selama kehamilan. Pertambahan berat badan lebih dari jumlah yang disarankan dikaitkan dengan:

Memiliki bayi besar yang dapat menyebabkan komplikasi persalinan

Peningkatan jumlah berat badan yang Anda pertahankan setelah kehamilan yang dapat menyebabkan obesitas

2. Diabetes Gestasional

Sebuah meta-analisis tahun 2017 yang diterbitkan dalam Sleep Medicine Reviews menemukan bahwa durasi tidur pendek selama kehamilan (kurang dari enam seperempat jam per malam) mungkin berhubungan dengan hiperglikemia dan peningkatan risiko diabetes gestasional.

Diabetes gestasional terjadi ketika wanita hamil tidak dapat memproduksi cukup insulin yaitu suatu hormon yang mengontrol gula darah ( glukosa ). Menderita diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko sebagai berikut :

Tekanan darah tinggi selama kehamilan
Memiliki bayi berukuran besar yang perlu dilahirkan melalui operasi caesar (C-section)

Baca Juga: Sering Menjadi Keluhan, 3 Penyebab Kurang Tidur yang Sering Dialami Ibu Hamil

3. Tekanan darah tinggi

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa gangguan tidur, terutama yang mempengaruhi pernapasan, sangat terkait dengan perkembangan hipertensi gestasional (tekanan darah tinggi selama kehamilan) dan preeklampsia.

Tekanan darah tinggi pada wanita hamil terjadi ketika tekanan darah diukur lebih besar dari 140/90 milimeter merkuri (mmHg) berulang kali setelah usia kehamilan 20 minggu pada orang yang sebelumnya tidak menderita hipertensi. Jika tekanan darah tinggi disertai dengan adanya protein dalam urin, maka dapat terjadi preeklampsia (kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan kejang) pada wanita hamil. Hal ini biasanya terjadi pada keadaan mendengkur kronis.

Penelitian menunjukkan penderita preeklamsia memiliki kualitas tidur yang buruk dengan peningkatan tidur gelombang lambat dan penurunan tidur REM (rapid eye motion). Selain itu, para wanita yang sedang hamil menjadi lebih sering tidur siang. Namun, preeklampsia juga dikaitkan dengan potensi cedera organ pada ibu hamil dan meningkatkan risiko kematian baik bagi ibu hamil maupun anak.

4. Apnea Tidur Obstruktif

Janin yang sedang berkembang membutuhkan pasokan nutrisi yang cukup, termasuk oksigen. Ketika pernapasan terganggu saat tidur, aliran darah ke plasenta akan terganggu, sehingga berpotensi menimbulkan konsekuensi yang signifikan. PlJeda saat bernafas (apnea), mungkin juga berhubungan dengan lonjakan tekanan darah. Dan Lonjakan ini dapat menyebabkan perubahan pada pembuluh darah serta meningkatkan tekanan darah secara keseluruhan.

Hal ini dapat mengurangi volume darah yang dipompa oleh jantung, sehingga menurunkan curah jantung. Akibatnya, aliran darah ke janin melalui plasenta bisa terganggu. Telah dipahami dengan baik bahwa penurunan kecil saja pada kadar oksigen ibu dapat membahayakan janin. Ketika oksigen darah ibu turun, janin akan bereaksi dengan perlambatan irama jantung dan asidosis.

5. Pembatasan Pertumbuhan Janin dan Oksigen

Pembatasan pertumbuhan janin (FGR) adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan konsekuensi serius bagi perkembangan janin, termasuk lahir mati dan kelahiran prematur. Kekurangan oksigen merupakan salah satu faktor penyebabnya yang terkait dengan perkembangan plasenta yang buruk (kekurangan) dan kondisi kesehatan ibu seperti preeklampsia. Faktor lain yang dapat menyebabkan FGR termasuk stres, nutrisi, atau bahkan efek ketinggian terhadap oksigen yang tersedia. Kualitas dan posisi tidur ibu juga telah dikaitkan dengan FGR.

Bagi ibu hamil dengan OSA, continuous positive airway pressure (CPAP) dapat meningkatkan tekanan darah dan oksigen pada janin. Hal ini memungkinkan kehamilan untuk berkembang dalam kondisi yang lebih baik, sehingga menghasilkan berat badan lahir normal dan meningkatkan hasil pada bayi saat melahirkan.

Sumber: Very Well Health

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life16 Mei 2024, 15:45 WIB

Berikut 4 Cara Membangun Karakter Positif Pada Anak Yang Bisa Orang Tua Terapkan

membangun karakter pada anak memang bukan hal yang mudah, namun dengan menjadi teladan yang baik lambat laun mereka akan menirunya. Maka dari itu para orang tua harus memberikan contoh baik pada anak
ilustrasi cara membangun karakter positif pada anak (Sumber : pexels.com/@JessicaTicozzeli)
Sukabumi16 Mei 2024, 15:18 WIB

Tabrak Ruko hingga Jebol di Ciracap Sukabumi, Pemotor Beat Dilarikan ke RS

Korban melaju dari arah Ujunggenteng menuju rumahnya di Desa Cikangkung.
Sepeda motor korban dan kondisi dinding ruko yang tertabrak di Kampung Cijoho, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Kamis (16/5/2024). | Foto: Istimewa
Life16 Mei 2024, 15:15 WIB

8 Tips Agar Hubungan Ayah dan Anak Perempuan Semakin Terjalin Dengan Kuat

Meluangkan waktu untuk anak Anda dan membangun hubungan yang kuat akan bermanfaat bagi mereka seiring berjalannya waktu.
Ilustrasi hubungan ayah dan anak perempuan semakin kuat (Sumber : pexels.com/@TatianaSyrikova)
Inspirasi16 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Office Boy Penempatan di Kota Sukabumi, Minimal Lulusan SMA

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga.
Ilustrasi - Lowongan Kerja Office Boy Penempatan di Kota Sukabumi, Minimal Lulusan SMA. (Sumber : Freepik.com/jcomp)
Life16 Mei 2024, 14:45 WIB

6 Kebiasaan Sederhana yang Dapat Meningkatkan Konsentrasi Kerja, Yuk Terapkan!

Konsentrasi saat bekerja adalah impian semua pencari nafkah. Pasalnya, sebagian orang justru tidak tahu kebiasaan yang bisa meningkatkan konsentrasi dalam hidup
Kebiasaan yang dapat meningkatkan konsentrasi saat sedang bekerja (Sumber : Pexels.com/@Andreapiacquadio)
Sukabumi Memilih16 Mei 2024, 14:33 WIB

Mendelegitimasi Pilkada, Pengamat Tanggapi Rekrutmen PPK Bermasalah di Kota Sukabumi

Jika rekrutmen PPK tidak memiliki integritas, maka rangkaian pilkada akan ternodai.
Kantor KPU Kota Sukabumi di Jalan Otto Iskandardinata, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat16 Mei 2024, 14:30 WIB

4 Alasan Kenapa Penderita Asam Urat Sebaiknya Tidak Mengkonsumsi Buah Durian

Simak Alasan Kenapa Penderita Asam Urat Tidak Aman Makan Durian, Ternyata Ada Resiko Serangan Asam Urat!
Ilustrasi. Ketahui Alasan Kenapa Penderita Asam Urat Sebaiknya Tidak Mengkonsumsi Buah Durian (Sumber : Pexels/TomFisk)
Entertainment16 Mei 2024, 14:15 WIB

Selamat! Aaliyah Massaid Dilamar Oleh Thariq Halilintar

Aaliyah Massaid resmi dilamar oleh sang kekasih Thariq Halilintar pada 15 Mei 2024 di suatu tempat yang tidak diberitahu oleh keduanya. Aaliyah dan Thariq membagikan momen bahagia itu di instagram
Momen kebahagiaan Aaliyah Massaid yang dilamar Thariq Halilintar (Sumber : instagram @/thariqhalilintar)
Sehat16 Mei 2024, 14:00 WIB

Cara Membuat Infused Water Daun Sirsak untuk Asam Urat, Gula Darah dan Kolesterol Tinggi

Infused water daun sirsak dapat memberikan manfaat tambahan dalam mengatasi asam urat, pengelolaan gula darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Ilustrasi - Infused water daun sirsak dapat memberikan manfaat tambahan dalam mengatasi asam urat, pengelolaan gula darah tinggi dan kolesterol tinggi. (Sumber : YouTube/@My Food Forest)
Sukabumi16 Mei 2024, 13:45 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Launching Kerja Sama dengan SRC Area Sukabumi

Program quarterly dimulai sejak April 2024 dan berulang setiap tiga bulan sekali.
BPJS Ketenagakerjaan melakukan sosialisasi racing program bersama SRC di salah satu hotel di Kota Sukabumi pada Senin, 13 Mei 2024. | Foto: Istimewa