SUKABUMIUPDATE.com - Gigi berlubang adalah masalah gigi yang sangat umum dialami banyak orang. Rasa sakitnya bisa muncul tiba-tiba, bahkan sering disebut lebih menyiksa daripada sakit hati. Tidak sedikit orang bingung apakah lebih baik menambal atau mencabut gigi yang sudah berlubang. Artikel ini akan membahas pilihan perawatan terbaik agar gigi tetap sehat dan fungsinya terjaga.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi
Gigi tidak hanya berfungsi untuk mengunyah makanan, tetapi juga memiliki peran penting dalam penampilan. Senyum yang sehat dan gigi yang terawat bisa meningkatkan rasa percaya diri. Sayangnya, banyak orang yang menganggap gigi berlubang bukan masalah serius. Padahal, bila dibiarkan gigi berlubang bisa menjadi sumber infeksi dan memicu penyakit lain yang lebih berbahaya.
Dalam istilah medis, gigi berlubang dikenal sebagai caries dentis. Penyakit ini jarang berakibat fatal, tetapi bisa menimbulkan rasa sakit berulang yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, perawatan tetap harus dilakukan meski gigi yang berlubang tidak terasa sakit lagi.
Baca Juga: Lawan Nyamuk dengan Cara Alami: Dari Minyak Nabati hingga Trik Sehari-hari
Pilihan Perawatan Gigi Berlubang
Secara umum, ada dua cara utama untuk menangani gigi berlubang: tambal gigi atau cabut gigi. Pilihan ini bergantung pada seberapa parah kerusakan gigi yang terjadi.
1. Tambal Gigi
Tambal gigi biasanya menjadi pilihan pertama untuk gigi yang lubangnya masih kecil atau sedang. Prosesnya relatif sederhana, yaitu menutup lubang dengan bahan tambalan agar bakteri tidak masuk dan kerusakan tidak bertambah parah.
Namun, bila lubang sudah cukup dalam dan mengenai bagian akar gigi, dokter biasanya akan melakukan perawatan saluran akar (root canal treatment) terlebih dahulu. Proses ini bertujuan membersihkan saluran akar dari infeksi, lalu mengisinya dengan bahan khusus agar gigi tetap steril. Setelah kondisi stabil dan tidak ada lagi keluhan sakit, barulah gigi ditutup dengan tambalan permanen.
Tambal gigi memiliki keuntungan besar, yaitu gigi asli tetap bisa dipertahankan. Meski begitu, prosesnya membutuhkan kesabaran, biaya yang cukup tinggi, serta beberapa kali kunjungan ke dokter gigi.
2. Cabut Gigi
Jika kerusakan sudah parah, misalnya lubang terlalu besar atau infeksi sudah mengenai pulpa (bagian dalam gigi yang penuh saraf dan pembuluh darah), maka pencabutan sering kali menjadi pilihan.
Baca Juga: Yuk Terapkan! 10 Cara Sederhana Merawat Gigi Sehat untuk Anak dan Dewasa
Meski terkesan cepat menyelesaikan masalah, cabut gigi tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, seperti:
- Pendarahan berlebih, terutama pada pasien dengan hipertensi atau penyakit tertentu.
- Penyebaran infeksi, jika gigi sedang mengalami abses (berisi nanah). Dalam kondisi ini, dokter biasanya akan memberikan antibiotik terlebih dahulu sebelum melakukan pencabutan.
- Gangguan fungsi mengunyah, karena hilangnya gigi bisa membuat makanan lebih sulit dikunyah.
- Masalah estetika, terutama jika gigi yang dicabut berada di bagian depan, sehingga bisa mengganggu penampilan.
Meskipun demikian, cabut gigi tetap menjadi solusi bila kerusakan sudah tidak bisa diperbaiki dengan tambalan. Untuk menggantinya, pasien dapat menggunakan gigi palsu atau implan agar fungsi gigi tetap terjaga.
Jadi, Mana yang Lebih Baik?
Pilihan antara tambal atau cabut gigi tidak bisa diputuskan sendiri, tetapi harus melalui pemeriksaan dokter gigi. Secara umum:
- Tambal gigi lebih disarankan bila kerusakan belum terlalu parah dan masih bisa diselamatkan.
- Cabut gigi menjadi pilihan terakhir bila kerusakan sudah dalam, infeksi berat, atau struktur gigi tidak bisa dipertahankan lagi.
Yang paling penting, usahakan sebisa mungkin mempertahankan gigi asli. Kehilangan gigi akan mempengaruhi cara makan, berbicara, hingga kepercayaan diri.
Cara Mencegah Gigi Berlubang
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Beberapa langkah sederhana berikut bisa membantu menjaga gigi tetap sehat:
- Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
- Hindari terlalu banyak konsumsi makanan manis atau lengket.
- Rutin periksa ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
- Segera periksa bila ada tanda-tanda gigi mulai berlubang, jangan tunggu sampai sakit parah.
Gigi berlubang bisa ditangani dengan tambal atau cabut gigi, tergantung tingkat keparahannya. Tambal gigi lebih disarankan bila kerusakan masih ringan hingga sedang, sedangkan cabut gigi menjadi pilihan terakhir bila gigi sudah rusak berat.
Baca Juga: Awas Jangan Abai! Ini 7 Penyebab Umum Sakit Gigi dan Cara Menghindarinya
Apapun pilihannya, konsultasi dengan dokter gigi sangat penting agar penanganan tepat dan risiko bisa diminimalkan. Ingat, menjaga gigi tetap sehat jauh lebih mudah dan murah dibandingkan mengobati gigi yang sudah rusak.
Sumber: Healthline