Mengenal Penyakit Degeneratif yang Sering Menyerang Lansia

Jumat 05 April 2024, 12:55 WIB
Ilustrasi - Cek gula darah. Mengenal Penyakit Degeneratif Yang Sering Menyerang Lansia (Sumber : Freepik.com/@Lifestylememory)

Ilustrasi - Cek gula darah. Mengenal Penyakit Degeneratif Yang Sering Menyerang Lansia (Sumber : Freepik.com/@Lifestylememory)

SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit degeneratif adalah kondisi di mana organ atau jaringan tubuh mengalami penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.

Penyakit degeneratif ini biasanya terjadi pada orang tua usia lanjut. Mengenali dan memahami penyakit pada lansia ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mereka.

Dalam artikel ini akan membahas beberapa penyakit degeneratif yang sering ditemui pada lansia beserta informasi lainnya. Simak informasinya!

Penyakit Degeneratif Lansia

1. Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah kondisi dimana terjadi kerusakan pada kartilago sendi, menyebabkan gesekan dan rasa nyeri saat melakukan gerakan. Faktor utamanya meliputi usia lanjut, cedera sendi sebelumnya, dan kelebihan berat badan yang membebani sendi.

Baca Juga: Kemensos Bantu Lansia yang Hidup Sendiri Di Rumah Reyot di Jampangkulon Sukabumi

Gejala yang biasa dialami oleh penderita osteoarthritis diantaranya nyeri pada sendi, kemerahan, pembengkakan, serta kesulitan dalam melakukan gerakan tertentu.

2. Demensia

Demensia adalah suatu kondisi gangguan yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan memori pada lansia. Penyebab utama demensia yaitu penyakit Alzheimer yang merusak sel-sel saraf otak, pembuluh darah otak yang tersumbat mengakibatkan kerusakan pada area penting otak, serta penyakit Parkinson yang juga dapat mempengaruhi fungsi otak secara keseluruhan.

Gejala yang umum terjadi pada demensia diantaranya kebingungan, kesulitan berbicara atau mengerti, hilangnya memori jangka pendek, serta perubahan perilaku yang bisa beragam.

3. Diabetes

Diabetes merupakan kondisi kesehatan yang disebabkan oleh resistensi insulin atau penurunan produksi insulin dalam tubuh.

Faktor utama terjadinya diabetes yaitu obesitas, makan karbohidrat dan gula berlebih, serta kurangnya aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Gejala diabetes yang umum terjadi diantaranya kehausan yang berlebihan karena tubuh kehilangan banyak cairan melalui buang air kecil yang terlalu sering, penurunan berat badan tanpa sebab dan luka pada kulit yang sulit sembuh.

4. Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi yang terjadi karena penumpukan plak pada pembuluh darah jantung, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti pola makan tidak sehat tinggi lemak jenuh dan kolesterol, kebiasaan merokok yang merusak dinding pembuluh darah, serta kurangnya aktivitas fisik yang dapat menyebabkan penumpukan lemak.

Baca Juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal Pada Lansia Setelah Makan? Ini Kisarannya

Gejala yang umum diantaranya nyeri dada yang terasa seperti tekanan, sesak napas yang terjadi saat beraktivitas atau istirahat, nyeri yang menjalar ke lengan kiri, punggung, leher, atau rahang, serta kelelahan yang tidak biasa bahkan setelah aktivitas ringan. 

5. Katarak

Katarak adalah kondisi kekeruhan pada lensa mata yang sering terjadi karena proses penuaan alami tubuh. Selain faktor usia, terdapat faktor lain yang bisa meningkatkan terjadinya katarak, seperti paparan sinar ultraviolet yang berlebihan, kondisi medis seperti diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, serta kebiasaan merokok yang dapat merusak kesehatan mata.

Gejala katarak yang umum diantaranya penglihatan kabur, kesulitan melihat dengan jelas pada malam hari, sensitivitas yang meningkat terhadap cahaya, sehingga penderita merasa tidak nyaman dalam lingkungan yang terlalu terang, dan perubahan warna penglihatan yang dapat mempengaruhi persepsi warna sebenarnya.

6. Glaukoma

Glaukoma merupakan penyakit mata yang serius dan disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam mata yang bisa merusak saraf mata secara bertahap. Faktor-faktor penyebab glaukoma diantaranya predisposisi genetik, usia lanjut, serta riwayat keluarga yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.

Gejala glaukoma seringkali tidak terasa pada tahap awal, tetapi seiring perkembangan penyakit, gejala yang muncul bisa seperti penglihatan kabur yang tidak membaik meski menggunakan kacamata, sensasi cahaya silau yang mengganggu, hilangnya area pandang yang dapat menyebabkan kesulitan melihat objek di sisi atau sudut tertentu, serta nyeri atau rasa tertekan pada mata atau kepala. 

7. Parkinson

Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologis yang disebabkan oleh kurangnya produksi dopamine dalam otak, neurotransmitter yang berperan penting dalam mengatur gerakan tubuh. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Baca Juga: Mengenal Radang Usus Buntu: Gejala, Penyebab dan 7 Cara Mencegahnya

Gejala Parkinson bervariasi antara setiap individu, tetapi gejala umumnya meliputi tremor atau getaran pada tangan, gerakan tubuh terasa kaku dan sulit dilakukan, lambatnya gerakan sehari-hari, kesulitan berjalan atau perubahan dalam cara berjalan, serta perubahan dalam tulisan menjadi lebih kecil atau sulit terbaca.

8. Kanker

Kanker merupakan kondisi di mana sel-sel ganas yang tidak normal tumbuh secara tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel kanker dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, mulai dari kulit, mata, paru-paru, hingga organ-organ internal seperti payudara, usus besar, dan prostat.

Gejala kanker dapat bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi kankernya, namun beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai adalah penurunan berat badan secara drastis, kelelahan yang berlebihan, pembengkakan yang tidak normal, perubahan pada kulit atau bentuk tubuh, serta nyeri yang tidak hilang. 

Dengan mengenali penyakit degeneratif yang sering menyerang lansia, diharapkan mereka dapat memperoleh penanganan yang tepat dan memperpanjang kualitas hidup mereka. Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan dan pemeriksaan medis, Anda bisa memeriksa kesehatan secara rutin melalui layanan KlikDokter.

Di sana, Anda dapat langsung berkomunikasi dengan dokter melalui fitur chat, membuat janji dengan dokter untuk konsultasi langsung, bahkan melakukan booking untuk berbagai layanan medis dan lab. Jaga kesehatan, jaga kualitas hidup!

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life02 Mei 2024, 13:30 WIB

7 Kunci Selalu Sabar dan Tegar dalam Menghadapi Cobaan Hidup, Ini Caranya!

Menghadapi masalah dengan sabar dan tegar merupakan keharusan sebagai hamba yang beriman. Ini dapat membantu melegakan pikiran dan menenangkan jiwa.
Ilustrasi. Cara agar selalu sabar menghadapi cobaan hidup. Sumber foto : Pexels/ArinaKrasnikova
Arena02 Mei 2024, 13:29 WIB

Suci Aulia Asal Kota Sukabumi Gagal Seleksi Liga Voli Korea, Gaji Rp1,94 M Melayang

Jika terpilih, Aulia Suci Nurfadila dan Yolla Yuliana sebagai pemain pertama kali dikontrak berhak atas gaji sebesar Rp 1,94 miliar atau US$ 120 ribu. Namun, keduanya gagal.
Suci Aulia Nurfadila, Pemain Bola Voli asal Kota Sukabumi | Foto : Instagram @auliasuciii21
Sukabumi02 Mei 2024, 13:09 WIB

Dicekik, Disodomi dan Dibunuh! Fakta Tewasnya Bocah Laki-laki di Kadudampit Sukabumi

Korban pergi ke rumah H bersama temannya yang lain dan terduga pelaku.
Konferensi pers kasus tewasnya bocah laki-laki berinisial MA (7 tahun) asal Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Kamis (2/5/2024) di Mapolres Sukabumi Kota. Polisi memperlihatkan barang bukti. | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat02 Mei 2024, 13:00 WIB

Diabetes Bukan Akhir Segalanya: 5 Cara Mengelola Gula Darah Tinggi untuk Hidup Sehat

Mengelola gula darah tinggi sangat penting bagi penderita diabetes untuk mencegah komplikasi serius.
Ilustrasi - Mengelola gula darah tinggi sangat penting bagi penderita diabetes untuk mencegah komplikasi serius. (Sumber : Freepik.com).
Life02 Mei 2024, 12:30 WIB

6 Tipe Orang Tua yang Bijaksana dalam Mendidik Anak, Kamu Termasuk?

Menjadi orang tua terkadang ada yang bijak ada yang tidak sama sekali. Akibatnya, ada pengaruh langsung yang berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ilustrasi. Orang tua yang bijak mendidik anak. Sumber foto : Pexels/ Kevin Malik
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 12:23 WIB

DPRD Sukabumi Kaget Soal Kabar Pemutusan Layanan Kesehatan Warga Miskin

Kabar ini juga direspon anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana.
Layanan kesehatan di Sukabumi dengan program bantuan untuk warga miskin dan tak mampu (Sumber: istimewa)
Bola02 Mei 2024, 12:00 WIB

Prediksi Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U-23 2024

Indonesia akan menghadapi Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Indonesia akan menghadapi Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024. (Sumber : X@TimnasIndonesia).
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 11:39 WIB

Timnas Tatap Olimpiade, Sodikin Berharap Sepak Bola Sukabumi Ikut Berkembang

Sodikin berhadap sepak bola Sukabumi ikut berkembang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi M Sodikin. | Foto: Facebook/PKS Kabupaten Sukabumi
Sehat02 Mei 2024, 11:30 WIB

Kurang Tidur, 8 Pola Hidup yang Bisa Membahayakan Penderita Asam Urat

Kurangnya istirahat dan tidur yang cukup dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh karena tubuh memiliki waktu yang kurang untuk memulihkan dan memperbaiki diri.
Ilustrasi. Kurang Tidur, Pola Hidup yang Bisa Membahayakan Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels.com/CottonbroStudio)
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 11:14 WIB

Kunci Tiket Olimpiade, DPRD Sukabumi Minta Timnas Indonesia Kalahkan Irak

Amran berharap sepak bola lokal Sukabumi juga dapat berkembang.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua Fraksi PKS Amran Munawar Lutphi. | Foto: Instagram/@fpks.kabsukabumi