Fase Bulan Baru, Potensi Banjir Rob di Pesisir Sukabumi 19-25 November 2025

Sukabumiupdate.com
Senin 17 Nov 2025, 10:42 WIB
Fase Bulan Baru, Potensi Banjir Rob di Pesisir Sukabumi 19-25 November 2025

Ilustrasi - BMKG Ingatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Indonesia. (Sumber : pexels.com/@Marie-Claude Vergne).

SUKABUMIUPDATE.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada periode 17 November–3 Desember 2025.

Dalam keterangannya, BMKG menyebutkan bahwa fenomena Fase Bulan Baru pada 20 November 2025 dapat meningkatkan ketinggian air laut maksimum sehingga memicu terjadinya rob di berbagai daerah pesisir di Indonesia.

Secara astronomis, fase bulan baru atau new moon terjadi ketika bulan berada tepat di antara matahari dan bumi. Pada posisi ini, sisi bulan yang menghadap ke bumi tidak mendapatkan cahaya matahari, sehingga permukaannya tampak gelap. Fase ini sering disebut sebagai fase awal bulan atau bulan mati.

Baca Juga: Tantangan Pengangguran Muda, YES 2025: Dorong Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi

Menurut Widya Prarikeslan dalam buku Oseanografi (2016: 91), fase bulan baru dapat memicu terjadinya gerhana matahari, meskipun tidak selalu. Pada momen ini, bulan berpotensi menutupi sinar matahari yang menuju ke bumi, membuat permukaan bulan tidak terlihat dari bumi.

Situasi tersebut bisa menyebabkan peningkatan tinggi permukaan air laut secara drastis, yang kemudian memunculkan banjir rob—yaitu masuknya air laut ke wilayah pesisir yang lebih rendah akibat pasang laut atau gelombang yang meninggi.

Daerah Pesisir yang Berpotensi Terdampak

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, fenomena Fase Bulan Baru pada 20 November 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum, di antaranya pesisir Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, serta beberapa wilayah pesisir Kalimantan dan Sulawesi Utara.

Sumatera

  • Aceh: 18–25 November: Kota Meulaboh, Tapaktuan, Kota Bireun, Lhokseumawe
  • Sumatera Utara: 17–24 November: Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Marelan
  • Sumatera Barat: 18–21 November: Kota Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Kep. Mentawai
  • Jambi: 21–25 November: Jambi
  • Kep. Bangka Belitung: 20–29 November: Bangka, Belitung
  • Lampung: 21–24 November: Bandar Lampung, Tanggamus, Lampung Selatan, Pesawaran, Timur & Barat Lampung

Jawa dan Bali

  • Banten:
    • Utara Tangerang (19–27 Nov), Utara Serang (23–25 Nov), 
    • Barat Pandeglang (20–23 Nov), 
    • Selatan Pandeglang (18–25 Nov), Selatan Lebak
  • Jakarta:
    • Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Kamal (17–27 Nov), Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, Kalibaru, Muara Angke
  • Jawa Barat:
    • Utara (Subang, Indramayu, Cirebon): 28 Nov–3 Des
    • Selatan (Cianjur, Sukabumi, Garut, Tasik, Pangandaran): 19–25 Nov
  • Jawa Tengah: Semarang (23–30 Nov), Kota Tegal (22–30 Nov), Demak, Pekalongan, Brebes, Kab. Tegal, Pemalang
  • Jawa Timur: Surabaya Pelabuhan (19–24 Nov), Gresik, Lamongan, Tuban (21–23 Nov), Kalianget Pamekasan (22 Nov)
  • Bali: Selatan Bali (Gianyar, Badung, Denpasar, Tabanan, Klungkung): 20–23 Nov

Nusa Tenggara dan Kalimantan

  • Nusa Tenggara Barat: Lombok & Bima: 19–26 November
  • Kalimantan Utara: Tarakan, Tanjung Selor (17–25 Nov), Nunukan–Sebatik
  • Kalimantan Selatan: Barito Kuala, Banjar, Banjarmasin, Tanah Laut, Kotabaru (19–26 Nov), Tanah Bumbu (21–30 Nov)
  • Kalimantan Barat: Pontianak (21–29 Nov)
  • Kalimantan Tengah: Selatan Kotawaringin Barat (Sebuei, Keraya, Kubu, Kumai): 24–29 Nov

Sulawesi Utara: Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Minahasa Selatan, Minahasa, Manado & Bitung, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara (19–22 Nov), Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Kepulauan Sitaro, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud

Dampak dan Imbauan BMKG

Potensi banjir pesisir secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

 

Berita Terkait
Berita Terkini