SUKABUMIUPDATE.com – Banjir rob yang melanda wilayah pesisir selatan Kabupaten Sukabumi dalam beberapa hari terakhir membawa dampak serius terhadap sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat. Luapan air laut yang terjadi menyebabkan penurunan signifikan jumlah wisatawan di sejumlah pantai, terutama kawasan Citepus, Palabuhanratu.
Pengurus Balawista Pantai Citepus Palabuhanratu, Asep Edom, mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan ke pantai menurun drastis sejak banjir rob melanda. Menurutnya, kondisi tersebut berimbas pada pelaku usaha wisata, seperti pedagang dan penyedia jasa lainnya, yang kini mengalami kerugian.
“Dampaknya sangat besar, penurunan kunjungan wisatawan. Banyak pengunjung yang membatalkan rencana liburan karena kondisi pantai yang terkena banjir rob,” ujar Asep saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Minggu (9/11/2025).
Baca Juga: Kota Sukabumi Alami 175 Kejadian Bencana dalam 10 Bulan, Kerugian Capai Rp2,1 Miliar
Menurut Asep, sebagian permukaan pantai hampir sejajar dengan jalan raya sehingga ketika air pasang pada malam hari dengan mudah meluap ke area daratan hingga sampai ke jalan raya. Selain mengganggu aktivitas wisata, hal ini juga memperburuk kondisi ekonomi masyarakat pesisir yang bergantung pada sektor pariwisata.
“Perekonomian warga sangat terdampak. Biasanya akhir pekan ramai, sekarang hampir tidak ada wisatawan,” tambahnya.
Asep berharap Pemerintah Kabupaten Sukabumi segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu solusi yang diusulkannya adalah merealisasikan rencana pembangunan tanggul penahan rob di sepanjang garis pantai dari Cibangbang sampai Citepus, serta jalur jogging track yang juga berfungsi sebagai jalur wisatawan dan seklaigus penguat pesisir.
“Kalau ada tanggul, air rob bisa tertahan dan pantai tetap aman untuk wisatawan. Sebagian pantai yang sudah dipasang tanggul pembatas tidak terdampak. Kami berharap ini bisa menjadi perhatian pemerintah,” pungkasnya.






