SUKABUMIUPDATE.com - Pada 13 Oktober 2025, industri telekomunikasi China memasuki babak baru dengan diluncurkannya uji coba komersial layanan eSIM (embedded SIM) oleh tiga operator telekomunikasi utama negara tersebut. Langkah strategis ini menandai dimulainya transisi menuju era perangkat seluler tanpa kartu SIM fisik di pasar smartphone terbesar di dunia.
Berbeda dengan kartu SIM tradisional yang bersifat fisik, eSIM adalah chip tertanam (embedded) yang terpasang permanen dalam perangkat. Teknologi ini berfungsi sebagai "SIM digital" yang dapat diprogram ulang secara nirkabel. Cara kerjanya melibatkan tiga komponen utama:
- Chip eSIM: Komponen hardware yang sudah terintegrasi dalam ponsel selama proses manufaktur
- Profile Operator: Data digital yang berisi informasi langganan layanan seluler
- SM-DP+ Server: Infrastruktur backend yang aman untuk mengelola dan mendistribusi profile
Proses aktivasinya cukup dengan memindai QR code dari operator, yang akan mengunduh profile langganan langsung ke chip eSIM. Satu perangkat dapat menyimpan multiple profile dari berbagai operator, memungkinkan pengguna beralih jaringan hanya dengan beberapa ketukan di layar.
Baca Juga: YouTube Alami Gangguan Ribuan Pengguna Laporkan Masalah
Dukungan Regulasi dan Perubahan Kebijakan
Inisiatif ini dimungkinkan setelah Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) memberikan persetujuan resmi kepada China Mobile, China Unicom, dan China Telecom untuk mengoperasikan layanan eSIM secara komersial. Keputusan ini mencerminkan perubahan kebijakan yang signifikan, mengingat pada 2023 lalu otoritas sempat menangguhkan operasi eSIM baru karena pertimbangan keamanan terkait kasus penipuan.
Apple Memimpin, iPhone Air Siap Hadir
Memanfaatkan momen ini, Apple segera mengumumkan kehadiran iPhone Air sebagai smartphone pertama di China yang mengandalkan eSIM sepenuhnya. Dalam siaran langsung melalui platform Douyin pada 13 Oktober, CEO Tim Cook menyatakan bahwa pemesanan awal perangkat ultra-tipis 5.6mm tersebut akan dimulai 17 Oktober, dengan penjualan resmi pada 22 Oktober. Harga awal iPhone Air ditetapkan mulai dari 7.999 yuan (sekitar US$1.122).
Kunjungan Cook ke China, yang juga melibatkan pertemuan dengan sejumlah figur bisnis lokal, semakin mengukuhkan komitmen Apple terhadap pasar yang vital ini.
Baca Juga: Rahasia Biji Pepaya: Bersihkan Usus, Lawan Parasit Secara Alami
Produsen Lokal Menyusul
Menanggapi perkembangan ini, produsen smartphone domestik pun tak ketinggalan. OPPO mengonfirmasi bahwa produk pertama mereka dengan dukungan eSIM akan diluncurkan sesuai jadwal pada akhir tahun. Sementara itu, perangkat pendukung eSIM dari Huawei dikabarkan sedang dalam tahap pengujian, dan vivo juga menyatakan rencana untuk merilis model serupa di masa mendatang.
Analis industri memprediksi bahwa merek-merek lokal pada akhirnya akan mengadopsi teknologi ini, meski tenggat waktu peluncuran sebelum akhir tahun masih menjadi pertanyaan mengingat proses pengembangan dan sertifikasi yang diperlukan.
Berbeda dengan kartu SIM tradisional yang bersifat fisik, eSIM adalah chip tertanam (embedded) yang terpasang permanen dalam perangkat.
Keunggulan eSIM Beyond Konektivitas
Teknologi eSIM tidak sekadar menggantikan fungsi SIM fisik, tetapi membawa berbagai keunggulan:
- Fleksibilitas : Kemampuan berganti operator tanpa menunggu pengiriman kartu fisik
- Efisiensi Ruang : Menghemat space dalam perangkat untuk komponen lain atau membuat desain lebih ramping
- Keamanan Enhanced: Chip tertanam mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan fisik
- Konektivitas Global: Memudahkan perjalanan internasional dengan mengunduh profile operator lokal
Kehadiran eSIM di China dinilai mampu mengisi celah pasar yang signifikan. Lembaga riset ABI Research memproyeksikan bahwa China akan menjadi penggerak utama adopsi eSIM global. Kawasan Asia-Pasifik diprediksi akan mencatatkan tingkat pertumbuhan tertinggi untuk smartphone ber-eSIM antara 2025 dan 2030, dengan pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) mencapai 22,8%. Transisi menuju eSIM tidak hanya merepresentasikan evolusi teknologi, tetapi juga membuka peluang baru bagi integrasi perangkat dan layanan digital di China, mengukuhkan posisi negara tersebut dalam peta inovasi telekomunikasi global.
(Sumber: laporan global.chinadaily.com.cn)