SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam memperkuat rantai pemasaran hasil perikanan budi daya dan peningkatan kualitas benih ikan, khususnya di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam kunjungan itu, legislator asal Sukabumi ini mengapresiasi keberhasilan para pembudi daya ikan nila di Sleman yang dinilai sebagai salah satu success story pengembangan perikanan budi daya di Indonesia. Menurutnya, potensi wilayah tersebut sangat besar dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
“Sleman ini penghasil ikan nila terbesar, dan dari sisi kondisi sangat kondusif, baik dari kontur tanah, ketersediaan air, maupun sistem pembibitan. Ini perlu ditularkan ke daerah lain,” ujar Slamet, Kamis, 6 November 2025.
Namun demikian, Slamet menilai permasalahan utama yang dihadapi para pembudi daya bukan pada produksi, melainkan pemasaran hasil panen. Ia mendorong pemerintah berperan aktif membantu membuka akses pasar dan membangun sistem distribusi yang lebih efisien agar hasil budi daya terserap optimal.
Baca Juga: Slamet Tegaskan Komitmen RPNN: Kesejahteraan Petani dan Nelayan Fondasi Kemandirian Bangsa
Selain itu, ia juga menyoroti persoalan kualitas benih ikan yang sebagian besar justru berasal dari pemerintah, namun dinilai belum optimal. Menurutnya, peran lembaga penelitian dan pengembangan (Balitbang) perlu diperkuat untuk menghasilkan benih unggul dan berdaya saing tinggi.
“Kami mendorong agar badan penelitian pemerintah kembali digalakkan. Karena setelah lembaga penelitian di kementerian teknis digabung menjadi satu badan, justru muncul kendala baru, terutama dalam penyediaan benih dan bibit,” katanya.
Dengan ini ia juga, menegaskan bahwa keberhasilan sektor perikanan budi daya tidak hanya ditentukan oleh produksi, tetapi juga oleh dukungan ekosistem hulu-hilir yang kuat, mulai dari riset, pembibitan, hingga pemasaran. Slamet berharap pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang lebih komprehensif untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui sektor perikanan. (ADV)





