Penerapan Metode Kultur Jaringan pada Petani Pedesaan

Senin 24 Juni 2024, 21:00 WIB
Penerapan Metode Kultur Jaringan pada Petani Pedesaan | Foto : Pixabay

Penerapan Metode Kultur Jaringan pada Petani Pedesaan | Foto : Pixabay

Penerapan Metode Kultur Jaringan pada Petani Pedesaan

Penulis : Aulya Maharany / Instansi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Teknik kultur jaringan tanaman (plant tissue culture technique) tidak dapat dipisahkan dari berbagai teknologi terkini yang mewarnai kemajuan bidang pertanian. Kultur jaringan berasal dari kata "kultur" (to culture atau to cultivate) yang berarti membudidayakan atau mengondisikan agar dapat tumbuh dan berkembang; serta "jaringan tanaman" (plant tissue) yang berarti kumpulan sel tanaman yang mempunyai fungsi tertentu.

Secara harfiah, kultur jaringan adalah membudidayakan jaringan tanaman. Namun demikian, kultur jaringan tanaman yang kini merupakan terminologi populer di dunia dapat dikatakan sebagai terminologi salah kaprah atau sesuatu yang kurang tepat, tetapi sudah terlanjur diterima masyarakat luas. Kultur jaringan bukan hanya berarti pengulturan jaringan tanaman, melainkan didefinisikan sebagai pengulturan secara aseptik bagian tanaman.

Hal tersebut bisa berupa sel, jaringan, organ, embrio, biji, atau tanaman utuh di dalam tabung (secara in vitro) dengan media buatan berisi nutrisi lengkap, sumber energi, dan bahan lain yang diperlukan tanaman (hampir selalu memerlukan ZPT) dalam kondisi lingkungan fisik maupun kimia yang terkontrol.

 
Contoh kultur jaringan anggrek dendrobium | Foto : IstimewaGambar 1 | Foto : Contoh kultur jaringan anggrek dendrobium

 

Kultur jaringan, juga memiliki beberapa karakteristik, seperti: Kultur jaringan terjadi pada skala mikro, kondisi lingkungannya harus optimal (nutrisi, cahaya, suhu, fitokimia, air, kelembapan, mineral, ZPT/hormon, dan gaya gravitasi), harus teril dari semua mikroba (jamur, bakteri, virus, dan nematoda), mampu tumbuh berbagai sel tunggal (protoplas, mikrospora, kultur suspensi, sel tumbuhannya memiliki sifat totipoten (contohnya: mampu meregenerasi seluruh tanaman).

Kultur Jaringan bisa dikembangkan di pedesaan karena jika di pedesaan menerapkan perkembangbiakan tanaman secara kultur jaringan mempunyai potensi bukan hanya dalam bidang pertaniannya saja, tetapi dalam bidang perekonomiannya juga, karena kultur jaringan mempunya banyak potensi, seperti: Kultur jaringan dapat menghasilkan bibit tanaman yang lebih baik dan bebas penyakit.

Sehingga bisa membantu petani di pedesaan mendapatkan benih berkualitas tanpa bergantung pada distributor, kultur jaringan juga meningkatkan produksi tanaman dalam jumlah yang cukup besar dan tanamannya pun tumbuh seragam, bebas dari hama dan penyakit karena kultur jaringan dilakukan dengan metode aseptik. sehingga para petani tidak perlu khawatir apabila tanamnnya tidak tumbuh seragam dan khawatir apabila tanamannya terkena hama atau penyakit.

 

Gambar 2. Contoh hasil subkultur jaringan | Foto : IstimewaGambar 2 | Foto : Contoh hasil subkultur jaringan yang terserang mikroba dikarenakan proses yg dilakukannya kurang steril

 

Jika petani di pedesaan menerapkan metode kultur jaringan, petani tersebut bisa memanfaatkan sumber daya yang ada di desa tersebut agar nilai jualnya lebih tinggi karena tanaman yang dikulturkan biasanya menjadi tanaman yang unggul dan seragam tumbuhnya.

Meskipun dana awal yang dikeluarkan cukup besar, namun kultur jaringan dapat mengurangi biaya produksi dalam jangka panjang, karena tanaman yang sudah di aklimatisasi tidak terlalu banyak menggunakan pestisida, penggunaan pupuk berkurang dan tanaman yang dihasilkan lebih tahan terhadap penyakit. Karena menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil panen yang lebih baik dengan metode kultur jaringan, maka tentunya dapat menjadi sentra budidaya tanaman untuk diekspor.

Karena berkembangnya kultur jaringan dipedesaan, tentunya dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian di desa tersebut. Sehingga dapat mengurangi urbanisasi jika penduduk desa mempunyai kesempatan kerja yang lebih baik di daerah mereka.Kultur jaringan dapat mendorong praktik pertanian yang lebih berkelanjutan karena mengurangi penggunaan pestisida dan bahan kimia berbahaya serta mendukung pelestarian tanaman langka atau tanaman yang sudah mulai sedikit jumlahnya.

 
Contoh laminar air flow beserta alat dan bahan yang digunakan untuk proses subkultur jaringan anggrekGambar 3 | Foto : Contoh laminar air flow beserta alat dan bahan yang digunakan untuk proses subkultur jaringan anggrek
 

Dibalik banyak sekali potensi positif jika kultur jaringan dikembangkan di pedesaan, ternyata banyak juga kendala yang akan dihadapi ketika kultur jaringan diterapkan di pedesaan. Berikut adalah kendala yang dihadapi jika kultur jaringan diterapkan di pedesaan: Peralatan laboratorium yang diperlukan, bahan-bahan yang dibutuhkan seperti bahan kimia dan media kultur, serta biaya operasionalnya yang mahal.

Maka dari itu jika kultur jaringan ingin dikembangkan dipedesan banyak sekali hal yang perlu dipikirkan terutama biaya yang dibutuhkan. Kultur jaringan juga perlu pengetahuan teknis yang tinggi dan keterampilan yang rumit, dan hal itu tentunya bisa menjadi penghalang bagi petani yang tidak memiliki latar belakang ilmiah, karena petani di pedesaan mungkin belum familiar dengan teknik kultur jaringan sehingga mereka memerlukan pelatihan yang intensif untuk mempelajarinya.

Untuk distribusi bahan kimia dan peralatan laboratorium ke pedesaan bisa menjadi tantangan karena tra nsportasi dan aksesibilitasnya belum memadai, dan infrastrukturnya juga bisa saja kurang memadai untuk mendukungnya laboratorim kultur jaringan itu.

Laboratorium kultur jaringan memerlukan pemeliharaan yang konsisten dan berkelanjutan, yang bisa menjadi tantangan bagi petani pedesaan, karena biasanya dalam pemeliharaan terdapat banyak pengeluaran seperti penggantian alat atau membetulkan alat yang rusak. Kebijakan dan program pemerintah yang mendukung penerapan kultur jaringan di pedesaan mungkin masih kurang atau belum terarah yang bisa menjadi hambatan mereka.

 
Gambar 4 | Foto : Bahan kimia yang diperlukan sebagai media tanam saat proses kultur jaringanGambar 4 | Foto : Bahan kimia yang diperlukan sebagai media tanam saat proses kultur jaringan

 

Maka dari itu, perlu mengatasi kendala-kendala yang akan terjadi agar kultur jaringan di pedesaan dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. 

Berikut adalah solusinya: Memberikan subsidi untuk pembangunan laboratorium dan pembelian peralatan serta bahan kimia yang diperlukan, karena peralatan dan bahan yang diperlukan sangat mahal, maka para petani tentunya sangat memerlukan subsidi atau dukungan finansial dari pemerintah.

Membangun laboratorium yang memiliki infrastruktur baik seperti akses transportasinya, ketersediaan air bersihnya, dan listriknya. Mengadakan pelatihan bagi petani tentang teknik kultur jaringan, manajemen laboratorium, dan cara pengaplikasiannya, dengan menyediakan penyuluh pertanian yang terlatih dalam kultur jaringan untuk memberikan bimbingan dan solusi teknis di lapangan apabila nantinya mengalami kesalahan maka para petani tidak bingung ingin bertanya kepada siapa. 
 
Membantu petani mengakses pasar yang lebih luas dengan pembentukan koperasi, platform e-commerce, dan jaringan distribusi yang efisien. Dengan memperlihatkan keunggulan dari tanaman yang dikultur jaringan. Mengembangkan metode kultur jaringan yang lebih sederhana dan sesuai dengan kondisi pedesaan, misalnya menggunakan bahan lokal dan teknik yang tidak terlalu rumit, atau menggunakan peralatan sederhana juga yang tidak memerlukan biaya yang mahal.
 

Gambar 5 | Foto : Hasil dari subkultur anggrek yang siap untuk diletakkan di rak yang ada di laboratoriumGambar 5 | Foto : Hasil dari subkultur anggrek yang siap untuk diletakkan di rak yang ada di laboratorium

 
Contoh desa yang sudah mencoba untuk menerapkan metode kultur jaringan ialah Desa Berjo, Karanganyar yang bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret. Di Desa Berjo juga mendirikan laboratorium kultur jaringan yang dilengkapi dengan peralatan dasar seperti autoklaf, laminar air flow, dan ruang kultur. Laboratorium ini menjadi pusat aktivitas perbanyakan anggrek melalui kultur jaringan di Desa tersebut. 
 
Sehingga laboratorium di Desa Berjo mampu memproduksi sekitar 15.000 bibit anggrek per tahun dengan Berbagai varietas anggrek, termasuk anggrek bulan (Phalaenopsis) dan anggrek dendrobium, diperbanyak melalui kultur jaringan. 
 
Anggrek hasil kultur jaringan dari Desa Berjo tidak hanya dipasarkan di pasar lokal dan pameran tanaman hias, tetapi juga diekspor ke beberapa negara Asia seperti Singapura dan Jepang.
 
 
Gambar 6 | Foto : Hasil dari anggrek yang sudah di aklimatisasi yang sudah siap tumbuh di lingkungan luar, namun belum boleh terkena sinar matahariGambar 6 | Foto : Hasil dari anggrek yang sudah di aklimatisasi yang sudah siap tumbuh di lingkungan luar, namun belum boleh terkena sinar matahari
 
 
Sehingga pendapatan petani di Desa Berjo meningkat sekitar 30% setelah menerapkan teknologi kultur jaringan untuk anggrek, dengan bibit anggrek yang dihasilkan melalui kultur jaringan dijual dengan harga rata-rata Rp 25.000 - Rp 50.000 per bibit, tergantung pada varietas dan ukuran.
 
Sumber:
• Buku yang berjudul Kultur jaringan teori dan praktik, karya Dr. Ir. Dwi Hapsari, M.Sc dan Prof Dr. Ir. Yusnita M.Sc
• Buku yang berjudul Aplikasi kultur jaringan tanaman di bidang pertanian, karya Soelistijono R. Dan Dwi Susilo Utami
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 Oktober 2024, 22:14 WIB

Rekom BKN Turun, Pemkot Sukabumi Segera Panggil Kadisporapar soal Pelanggaran Netralitas

Pemkot Sukabumi tindaklanjuti rekomendasi BKN dengan mengagendakan pemanggilan terhadap Kadisporapar yang langgar netralitas ASN.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi22 Oktober 2024, 21:11 WIB

Maling Babak Belur, Tepergok Warga Curi Motor di Cidahu Sukabumi

Warga Kampung Bojongpari, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, berhasil menggagalkan aksi pencurian sepeda motor pada Sabtu, 19 Oktober 2024 dini hari.
Maling motor babak belur diinterogasi warga di Cidahu Sukabumi | Foto : Capture video
Sukabumi22 Oktober 2024, 20:43 WIB

Viral Sopir Truk Dipalak dan Diancam Preman di Parungkuda Sukabumi

Sopir truk dipalak dan diancam preman di Parungkuda Sukabumi. Berikut keterangan korban terkait aksi premanisme yang menimpanya tersebut.
Sopir truk garmen yang tengah melintas dipalak preman di ruas jalan Parungkuda-Pakuwon, Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)
Jawa Barat22 Oktober 2024, 20:08 WIB

Gempa M5.0 di Pangandaran, Guncangannya Terasa Sampai Sukabumi

BMKG melaporkan gempa tektonik mengguncang wilayah Pangandaran Selasa (22/10/2024) malam. Getarannya terasa sampai Sukabumi.
Episenter gempa M5,0 di Pangandaran Jawa Barat. Selasa (22/10/2024) pukul 19:43:53WIB. (Sumber : BMKG)
Sukabumi Memilih22 Oktober 2024, 20:08 WIB

Waduh! Ratusan Lembar Surat Suara Pilkada Sukabumi Rusak, Ini Kata KPU

Sebanyak 265 lembar surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi ditemukan dalam keadaan rusak. Temuan tersebut terjadi selama proses penyortiran dan pelipatan surat suara yang berlangsung selama dua hari.
Petugas sortir dan lipat surat suara Pilkada Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Film22 Oktober 2024, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Jeongnyeon: The Star Is Born yang Raih Rating Dua Digit

Jeongnyeon: The Star Is Born merupakan drama korea terbaru yang bergenre musikal dengan mengambil latar belakang tahun 1950-an dan telah tayang pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Sinopsis Drama Korea Jeongnyeon: The Star Is Born yang Raih Rating Dua Digit (Sumber : Instagram/@tvn_drama)
Sukabumi22 Oktober 2024, 19:59 WIB

Cerita Penjual Foto Prabowo di Sukabumi, Raup Cuan Pasca Pelantikan Presiden

Pelantikan Prabowo-Giibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029. Selain menandai kepemimpinan baru untuk Indonesia, pelantikan tesebut membawa berkah bagi para pedagang foto dan pigura di Sukabumi.
Mansur (62 tahun) penjual pigura warga Ciaul, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Keuangan22 Oktober 2024, 19:28 WIB

Setor Dividen Terbesar, BRI Raih 2 Penghargaan di Ajang The Asian Post Awards 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali mendapatkan pengakuan atas kinerja positifnya dengan meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang The Asian Post Awards 2024.
Potret pelayanan nasabah di Bank BRI | Foto : Istimewa
Sukabumi22 Oktober 2024, 19:04 WIB

Warga Sukabumi Bicara Kepemimpinan Nasional Baru Prabowo - Gibran

Tim redaksi sukabumi mewawancarai sejumlah warga di Sukabumi soal Prabowo - Gibran. Merekam reaksi rakyat terhadap pelantikan Presiden dan Wakil Presiden baru Indonesia.
Warga Sukabumi bicara kepimpinan nasional baru Prabowo - Gibran (Sumber: su/magang)
Food & Travel22 Oktober 2024, 19:00 WIB

Pantai Karang Bolong Banten, Pesona Tebing Berlubang yang Hanya Berjarak 3 Jam dari Kota Jakarta

Nama "Karang Bolong" sendiri diambil dari bentuk karang besar yang memiliki lubang di tengahnya
Pantai Karang Bolong adalah salah satu destinasi wisata pantai yang cukup populer di Banten. (Sumber : Instagram/@karangbo.id).