Kearifan Lokal Dalam Festival Desa Cicantayan 2016

Sabtu 03 Desember 2016, 13:07 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Hari ini, di Desa/Kecamatan Cicantayan, Anda menemukan wajah desa sesungguhnya di Kabupaten Sukabumi. Hingga kini, desa tersebut masih memelihara nilai-nilai luhur kearifan lokal, di mana pemuda ikut terlibat, peduli dan bergerak bagi lestarinya nilai-nilai tersebut, salah satunya adalah budaya bambu yang kembali digalakkan.

Awalnya, Pibsa (33), setiap hari berinteraksi dengan anak-anak di Rumah Baca Bambu Biru yang ia dirikan. Kemudian terbersit keinginan menggerakkan mereka dalam ragam aktivitas. Alhasil, Sabtu hingga Senin (3-5/12), Festival Desa Cicantayan (FDC) yang pertama, resmi digelar.

Dalam festival yang digelar di Kampung Cibiru ini, ada tiga titik konsentrasi tempat berbeda. Anda bisa menyambangi 25 stan untuk menikmati ragam kekayaan budaya Sunda, dari mulai kuliner, kerajinan bambu, kayu bubut, dan lomba kaulinan barudak, seperti sorodot gaplok, lomba bakiak, congklak, sondah, dan enggrang.

“Simple saja, awalnya karena keinginan,” ungkap Pibsa, sang penggagas FDC. ”Saya pikir anak-anak nggak cuma butuh bacaan” imbuhnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (3/12).

“Aneh rasanya, jika anak-anak ini tinggal di kampung tetapi mereka sama sekali tak mengetahui jenis-jenis permainan ini,” ungkapnya. “Alhamdulillah masyarakat hampir semuanya support,” imbuhnya.

Budaya bambu adalah Budaya Sunda, yang memiliki nilai luhur. Pertumbuhannya yang terhitung lambat hingga tiga tahun, dalam kurun waktu tersebut, akar bambu tumbuh pesat sehingga memiliki kekuatan luar biasa dan mampu menahan abrasi dan menyerap air hujan.

Berikutnya, muncul batang menjulang tinggi ke langit, menjadi penyejuk saat terik matahari dengan rimbun daunnya. Lalu beranak pinak tunas-tunas baru, adalah kekuatan yang membuatnya kokoh dari terpaan angin.

Proses pertumbuhan bambu bermakna filosofis bagi manusia, betapa pondasi yang kuat diperlukan bagi keberlansungan kehidupan.

Budaya Sunda, permainan tradisional, kuliner dan kearifan lokal, akankah ditinggalkan para pewarisnya jika sudah tak ada lagi yang peduli?

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin