2 Cucunya Keracunan MBG, Mahfud MD Desak Pemerintah Perbaiki Tata Kelola

Sukabumiupdate.com
Selasa 30 Sep 2025, 22:27 WIB
2 Cucunya Keracunan MBG, Mahfud MD Desak Pemerintah Perbaiki Tata Kelola

Mahfud MD | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Tokoh senior Indonesia, Mahfud MD, menyebbutkan bahwa dua cucunya sempat menjadi korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yogyakarta. Hal ini ia sampaikan dalam podcast Terus Terang Mahfud MD yang ditayangkan di kanal YouTube

“Cucu saya juga keracunan MBG di Jogja... satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah,” ujar Mahfud. Ia menjelaskan, cucunya yang lebih tua sempat dirawat di rumah sakit dan kini sudah dipulangkan, namun cucu yang lebih muda masih menjalani perawatan intensif hingga empat hari kemudian.

Mahfud menyatakan bahwa dirinya mendukung penuh program MBG karena tujuannya sangat mulia: membantu jutaan anak yang kesulitan mendapat asupan gizi. Ia juga menilai bahwa program ini merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo yang layak untuk diteruskan.

Namun demikian, Mahfud menggarisbawahi pentingnya perbaikan dalam pelaksanaan program MBG, terutama terkait tata kelola dan pelibatan pihak-pihak di daerah.

“Penyelenggara di bawah siapa? Pemerintah daerah tidak tahu karena tidak dilibatkan. Tapi ketika ada keracunan, mereka yang harus turun tangan,” ujarnya.

Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Bahas Prioritas Layanan Kesehatan Daerah Bersama Menkes

Ia juga menyoroti kondisi guru-guru yang tidak diberi honor dalam program MBG, namun tetap diminta membantu, seperti mencuci piring dan mengganti peralatan makan yang hilang.

Selain pelaksanaan, Mahfud turut mempertanyakan landasan hukum program MBG, yang menurutnya belum memiliki kejelasan dalam bentuk Perpres, PP, atau UU yang dapat menjadi acuan tata kelola dan pertanggungjawaban.

“Tata kelolanya minimal harus berdasarkan asas kepastian hukum. Siapa yang bertanggung jawab kepada siapa harus jelas,” kata Mahfud.

Menurut Mahfud, tanpa dasar hukum yang jelas, pengawasan, evaluasi, dan pertanggungjawaban keuangan program menjadi tidak optimal, bahkan sulit diaudit oleh lembaga seperti BPK.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa program MBG tetap harus dijalankan dan dikawal, karena manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan kekurangannya.

“Tapi sekecil apapun kesalahan harus diperbaiki dengan tata kelola yang baik, agar semua pihak nyaman dan program ini benar-benar menyentuh kebutuhan anak-anak Indonesia,” pungkas Mahfud.

Sumber : Youtube Mahfud MD Official

Berita Terkait
Berita Terkini