Dibalik Mantri Suntik Mati Kades Curuggoong, Heboh Dugaan Cinta Terlarang Bidan Desa

Selasa 14 Maret 2023, 17:35 WIB
Ilustrasi. Matri suntik mati kades curuggoong serang banten karena cemburu (Sumber: pixabay)

Ilustrasi. Matri suntik mati kades curuggoong serang banten karena cemburu (Sumber: pixabay)

SUKABUMIUPDATE.com - Samulasir Kades Curuggoong di Serang Banten meregang nyawa setelah disuntik mati oleh mantri desa berinisial SE. Pembunuhan ini kabarnya dilatari kemarahan pelaku karena istrinya yang berprofesi sebagai bidan desa diduga selingkuh dengan korban.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu siang, 12 Maret 2023), di rumah korban. Saat itu pelaku mendatangi rumah korban untuk menyelesaikan masalah dugaan perselingkuhan tersebut.

Ternyata pertemuan memicu keributan antara korban dan pelaku, yang berujung tusukan jarum suntik berisi cairan ke punggung korban. Sempat kritis, korban meninggal dunia saat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

Baca Juga: Cemburu Buta, Pria Nekat Serang Selingkuhan Istri

Kekinian, Raden Yayan Elang selaku kuasa hukum terduga pelaku pembunuhan Kades Curuggoong, Salamunasir menjelaskan bahwa cairan yang digunakan adalah cairan Sidiadryl Diphenhydramine. Mantri SE menyuntikan cairan Sidiadryl Diphenhydramine hingga korban mengalami sesak nafas, kejang-kejang hingga akhirnya meninggal dunia.

Raden Yayan Elang menyebut ada dugaan perselingkuhan dibalik aksi nekat pelaku. Kata dia, mantri SE cemburu dan emosi setelah menemukan foto-foto istrinya dengan korban.

Tak cuma satu, berbagai foto tersimpan dalam handphone sang istri yang merupakan bidan di Desa Curuggoong. “Fotonya itu foto-foto berdua (korban dengan istri pelaku-red), foto lagi makan dan lain-lain. Jadi kekesalan pelaku ini seperti itu,” kata dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id/suara.com).

Baca Juga: Kerja Serabutan, PNS di Cianjur Dihabisi Suami yang Cemburu Buta

Mantri SE yang amarah mendatangi rumah Kades Curuggoong untuk meminta penjelasan soal foto-foto istrinya dengan korban, Minggu (12/3/2023) sekira pukul 12.00 WIB.Kedatangan SE saat itu disambut istri korban lebih dulu karena korban sedang tidak ada di rumah.

Berselang 30 menit atau tepatnya 12.30 WIB korban pulang ke rumah usai ditelpon istrinya untuk menemui mantri SE. Hingga pertemuan keduanya terjadi cekcok.

“Timbul emosi untuk menegur kepada korban, maksud dan tujuannya itu,” jelas Raden Yayan.

Baca Juga: Cemburu dan Bakar Kekasihnya Hidup-hidup, Pelaku: Awalnya Ingin Mati Bersama!

Raden Yayan juga menyinggung Sidiadryl Diphenhydramine yang dibawa pelaku untuk disuntikan ke korban. Menurutnya mantri SE membawa suntikan berisi cairan itu bukan untuk membunuh, namun memberi efek jera pada korban lantaran ada dugaan perselingkuhan.

“Dia (terduga pelaku-red) bawa suntikan itu hanya obat untuk membuat lemas saja, semacam obat penenang. Kalau suntikan itu sejauh ini menurut pengakuannya dia bawa, sudah disiapkan, tapi tujuannya bukan untuk membunuh hanya memberi efek jera saja karena sudah ketahuan (isu perselingkuhan-red) berkali-kali,” terangnya.

Meski demikian, Raden Yayan juga belum mengetahui apa isi kandungan cairan yang dibawa oleh kliennya.

Baca Juga: Keluarga Sebut Suami Bacok Istri di Ciracap Sukabumi Gara-gara Cemburu

Kekinian, mantri SE sudah diamankan pihak kepolisian. Penyidik kepolisian masih menunggu hasil otopsi jenazah korban. Dokter Forensik dan medikolegal masih mendalami cairan yang disuntikan terduga pelaku mantri SE ke dalam tubuh korban.

Dr. Budi Suhendar selaku Dokter Forensik RSUD Banten mengatakan, pihaknya akan melakukan tahap toksikologi forensik untuk mengetahui cairan yang masuk ke dalam tubuh korban. Diketahui, toksikologi forensik merupakan tahap uji kadar racun untuk tujuan penyelidikan hukum atau medis kasus kematian, keracunan, dan penggunaan obat.

“Kita belum bisa menentukan sebab matinya karena harus pemeriksaan toksikologi ya,” kata Budi, Senin (13/3/2023).

Baca Juga: Keluarga Sebut Suami Bacok Istri di Ciracap Sukabumi Gara-gara Cemburu

Budi memaparkan, toksikologi forensik dilakukan untuk membuktikan adanya bahan zat tertentu yang masuk ke dalam tubuh seseorang yang bisa mempengaruhi tubuh mengakibatkan meninggal.

Meski demikian, Budi mengaku belum bisa menyimpulkan adanya racun yang masuk ke dalam tubuh Kades Curuggoong tersebut. “Kita harus tahu dulu isinya apa makanya harus ada pemeriksaan toksikologi,” jelasnya.

Terkait waktu pembuktian cairan yang disuntikan ke dalam tubuh Kades Curuggoong ini, Budi menyebutkan kurang lebih dua pekan. Namun, ia juga menyampaikan hasil pemeriksaan tubuh Kades Curuggoong ditemukan luka berbentuk titik di bagian punggung. Dugaan sementara, luka tersebut merupakan bekas suntikan mantri SE kepada korban.

Baca Juga: 5 Tanda Cemburu Merusak Hubungan Anda dengan Pasangan

Masih dari Bantennews.co.id, Kasihumas Polresta Serang Kota, AKP Iwan Sumantri membenarkan peristiwa dugaan pembunuhan kades tersebut. Polisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan kasus tersebut sambil menunggu hasil autopsi terhadap korban.

“Benar, petugas dari Polresta Serang Kota sudah mendatangi TKP kemudian mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi,” ujar Iwan.

Dia mengaku masih belum bisa menjelaskan secara rinci kronologi dan pelaku kasus dugaan pembunuhan kades tersebut. Hal tersebut lantaran tim penyidik masih mendalami perkara. “Masih dalam penyelidikan. Untuk penyebab kematian dan motif masih di dalami oleh tim penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota,” ucap Iwan.

Baca Juga: 5 Tanda Cemburu Merusak Hubungan Anda dengan Pasangan

Setelah itu, Salamunasir dilarikan ke Puskesmas Padarincang namun keadaannya semakin memburuk dan dibawa ke RSUD Banten. Sesampainya di rumah sakit, nyawa korban sudah tidak tertolong.

Sumber: Bantennews.co.id (suara.com)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer