Hati-Hati, Tanpa Disadari 7 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Otak Lemot

Sukabumiupdate.com
Rabu 20 Agu 2025, 10:00 WIB
Hati-Hati, Tanpa Disadari 7 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Otak Lemot

Ilustrasi cara meningkatkan kecerdasan otak anak. Hati-Hati, Tanpa Disadari 7 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Otak Lemot (Sumber : Pexels.com/@Yan Krukau)

SUKABUMIUPDATE.com - Pernah merasa susah fokus, gampang lupa, atau pikiran terasa lambat? Bisa jadi penyebabnya bukan faktor usia, melainkan kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari melemahkan fungsi otak. Dalam psikologi, kondisi ini sering disebut sebagai bentuk self sabotage kita sendiri yang merugikan kemampuan berpikir.

Dikutip dalam Psychology Today Para ahli menyebut hal ini berkaitan dengan effective IQ, yaitu kecerdasan yang benar-benar kita gunakan dalam kehidupan nyata kombinasi antara daya ingat, fungsi eksekutif, kreativitas, dan pengambilan keputusan. Jadi, bukan sekadar angka IQ di atas kertas, melainkan seberapa tajam otak bekerja.

Nah, berikut tujuh kebiasaan yang sering kita lakukan tanpa sadar, tapi ternyata bisa bikin otak lemot.

1. Menganggap Otak Tidak Bisa Dilatih

Banyak orang masih percaya kecerdasan itu bawaan lahir dan tidak bisa berubah. Dilansir dalam  Psychology Today, psikologi menyebut ini sebagai entity theory of intelligence. Padahal, riset Blackwell dkk. menunjukkan siswa yang memandang kecerdasan bisa dilatih (growth mindset) mengalami peningkatan nilai dibanding mereka yang percaya kecerdasan bersifat tetap.
Dengan arti lain keyakinan kita tentang kemampuan diri sangat mempengaruhi kinerja otak.

Baca Juga: Mengenal 5 Tahapan Memori: Cara Otak Menyimpan dan Mengingat Informasi

2. Kurang Tidur

Tidur adalah waktu servis otak untuk memperbaiki, menyimpan, dan menyusun ulang informasi. Kekurangan tidur terbukti menurunkan konsentrasi, daya ingat, dan fungsi eksekutif. Studi EEG oleh Zing et al. menunjukkan bahwa kurang tidur 24 jam membuat reaksi otak jauh lebih lambat. Rutin tidur 7–9 jam per malam sangat penting agar kemampuan otak tidak berkurang.

3. Terlalu Sering Multitasking

Banyak orang mengira multitasking tanda produktivitas, padahal justru membuat otak kewalahan. Terlalu sering berpindah tugas menurunkan fokus dan kualitas kerja.
Lebih baik kerjakan satu hal dulu hingga selesai daripada memecah energi ke banyak hal sekaligus.

4. Konsumsi Alkohol

Alkohol adalah bentuk self sabotage yang sering diremehkan. Dalam jurnal Psychology Today Penelitian Justo dkk. menemukan konsumsi delapan gelas alkohol per minggu meningkatkan risiko kerusakan otak, termasuk 133% lebih tinggi kemungkinan mengalami lesi pembuluh darah. Bahkan mantan peminum berat masih berisiko 89% lebih tinggi dibanding non peminum.

Baca Juga: Popcorn Brain: Ketika Otak Kecanduan Main HP dan Dunia Nyata Jadi Terasa Membosankan

5. Tidak Memberi Struktur pada Otak

Otak membutuhkan rutinitas, tujuan, dan deadline agar tetap fokus. Tanpa struktur, kita mudah terdorong menunda pekerjaan. Kamu bisa melatih otak dengan cara membuat jadwal dan target kecil setiap hari agar otak tetap terarah.

6. Kurang Gerak dan Jarang Olahraga

Otak membutuhkan aliran darah yang lancar untuk mendapatkan oksigen dan nutrisi. Gaya hidup sedentari (terlalu banyak duduk) bisa membuat otak lambat. Olahraga singkat 20–30 menit sehari terbukti meningkatkan konsentrasi, memperbaiki mood, dan menjaga daya ingat. Gerakan kecil setiap hari bisa jadi vitamin untuk otak.

7. Berada di Lingkungan Mental yang Buruk

Lingkungan berperan besar dalam membentuk pola pikir. Studi Eyre dkk. menemukan bahwa suasana hati remaja cenderung menular dalam lingkaran sosial, dan emosi negatif lebih cepat menyebar dibanding positif.
Jika sering terpapar gosip, distraksi, atau energi negatif, kualitas pikiran ikut menurun.

Jika ditarik benang merah, ketujuh kebiasaan ini berakar pada kurangnya kesadaran diri (self awareness). Tanpa sadar, kita membiarkan pola hidup yang merugikan otak berjalan terus-menerus.

Kabar baiknya, otak bisa dilatih dan dijaga. Mulailah dengan tidur cukup, olahraga rutin, menghindari alkohol, membangun rutinitas, memilih lingkungan sehat, serta percaya bahwa otak kita selalu bisa berkembang. Dengan begitu, kita memberi kesempatan terbaik bagi otak untuk tetap bekerja secara optimal dan bertenaga sepanjang hidup.

Baca Juga: Makanan Super untuk Otak: 7 Makanan yang Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

Sumber: Psychology Today

Berita Terkait
Berita Terkini