Tetap Waspada Saat Berkendara, 3 Masalah yang Sering Terjadi Saat Cuaca Ekstrem

Sukabumiupdate.com
Jumat 15 Agu 2025, 20:00 WIB
Tetap Waspada Saat Berkendara, 3 Masalah yang Sering Terjadi Saat Cuaca Ekstrem

Mobil yang sedang menerobos banjir (Sumber : Pexels.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca ekstrem seperti hujan lebat masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Beberapa ruas jalan tergenang banjir akibat drainase yang kurang baik. Keadaan ini tentunya perlu perhatian khusus bagi pengendara mobil. Pandangan yang terbatas, jalanan licin, hingga adanya genangan air, hal ini menjadi suatu masalah saat berkendara.

Dengan persiapan yang matang dan kebutuhan yang tepat untuk mengatasi kendala pada saat curah hujan yang tinggi, pemilik kendaraan roda empat tetap bisa berkendara dengan nyaman. Berikut 3 permasalahan yang kerap terjadi saat cuaca ekstrem saat ini ;

1. Aquaplaning

Musim hujan kadang menjadi permasalahan yang serius bagi pengendara mobil, fenomena aquaplaning berbahaya beresiko mobil sulit untuk dikendalikan, utamanya pada saat berkecepatan tinggi, dan dapat meningkatkan risiko yang fatal.

Aquaplaning biasanya terjadi saat ban mobil kehilangan cekaman pada jalan raya, akibat adanya genangan air. Hal ini dapat memberikan kesulitan pada pengendara dan dapat berpotensi kecelakaan. Maka dari itu, pemilik mobil perlu mengecek kondisi ban sebelum bepergian.

Jika pengendara mobil mengalami hal ini, langkah awalnya mengurangi kecepatan dan mempertahankan kondisi setir tetap lurus dan kurangi menginjak pedal rem dan gas. Kendaraan yang mengalami aquaplaning akan bergerak tak tentu arah. Situasi ini bisa diperparah jika tekanan ban yang kurang seimbang, kondisi ban yang tipis, atau suspensi mobil yang tidak seimbang.

Baca Juga: Kemarau Basah Diprediksi hingga Oktober 2025, BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

2. Pemakaian Lampu Hazard

Pada saat cuaca ekstrem, biasanya banyak permasalahan yang terjadi. Menggunakan lampu darurat (hazard) saat situasi sedang hujan, dapat mengakibatkan risiko terhadap kestabilan mobil dan penggunaan jalan lainnya.

Lampu hazard memiliki peran untuk memberikan sinyal darurat. Jika seorang pengendara kendaraan tetap melaju dengan lampu tersebut dengan keadaan menyala di tengah cuaca ekstrem, pengemudi lainnya akan salah persepsi. Mereka dapat mengira bahwa mobil tersebut mogok atau bisa berhenti secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa menimbulkan pengemudi lain tidak bisa mengetahui posisi dan keadaan mobil dengan baik.

Kedip dari lampu hazard dapat menimbulkan gangguan pada pengemudi lain, terutama pada saat hujan deras. Pantulan cahaya lampu pada keadaan jalan yang basah dapat menimbulkan efek silau pada pengendara lain, hal ini bisa menimbulkan keterbatasan jarak pandang.

Pengendara mobil cukup menggunakan lampu utama, atau fog lamp jika keadaan diperburuk kabut di perjalanan. Selain itu perlu diperhatikan kecepatan kendaraan dan terpenting cek berkala seluruh kondisi mobil.

3. Genangan Air (Banjir)

Genangan air menjadi salah satu keadaan yang sering terjadi pada saat cuaca ekstrem. Bahaya paling serius pada saat melintasi genangan air adalah rusaknya mesin, serta berisiko kecelakaan atau menabrak kendaraan lain. Air dapat masuk ke kabin mesin sekalipun pintu telah ditutup rapat. Perlu digaris bawahi, untuk klaim asuransi akibat kerusakan banjir pada kendaraan bisa tak bisa digunakan jika dianggap suatu kelalaian.

Maka dari itu, sebaiknya hindarilah genangan air, tetapi jika tak ada pilihan, perhatikan kembali genangan tersebut, jika ketinggian air hanya setengah dari ban mobil masih bisa dikatakan aman. Hindarilah posisi bahu jalan yang sering kali lebih dalam.

Baca Juga: Benarkah? Modus Kejahatan Jalanan dengan Mencopot Pelat Nomor Kendaraan

Untuk melewati genangan, mobil perlu dikendarai secara perlahan, hindari berkendara sambil bermain gawai. Hindari pengereman dan akselerasi secara mendadak agar air tidak masuk ke bagian mesin. Serta jaga jarak berkendara di depan untuk dapat menghindari genangan air.

Penulis : M. Farhan Al Rasyid

Berita Terkait
Berita Terkini