6 Sikap Toxic yang Bisa Membuat Orang Merasa Bersalah, Ada Silent Treatment!

Sukabumiupdate.com
Senin 12 Mei 2025, 14:00 WIB
Ilustrasi. Silent Treatment Termasuk Sikap Toxic yang Bisa Membuat Orang Merasa Bersalah (Sumber : Freepik/@DrazenZigic)

Ilustrasi. Silent Treatment Termasuk Sikap Toxic yang Bisa Membuat Orang Merasa Bersalah (Sumber : Freepik/@DrazenZigic)

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam interaksi sehari-hari, kita sering kali tanpa sadar berperilaku dengan cara yang dapat membuat orang lain merasa bersalah.

Sikap toxic, jika dilakukan terus-menerus, dapat merusak hubungan dan membuat suasana menjadi tidak sehat.

Berikut beberapa sikap toxic yang sering kali menimbulkan perasaan bersalah pada orang lain dan bagaimana cara menghindarinya. Dirangkum dari berbagai sumber, yuk simak!

Baca Juga: Lowongan Kerja Sales di Perusahaan Makanan Wilayah Jabodetabek

Sikap Toxic yang Bisa Membuat Orang Merasa Bersalah

1. Gaslighting

Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang membuat orang lain meragukan ingatan atau penilaian mereka sendiri.

Kalimat seperti, "Kamu terlalu sensitif" atau "Itu semua ada di kepalamu" adalah contoh dari gaslighting yang membuat seseorang merasa bersalah atas perasaan mereka.

Solusinya adalah validasi perasaan orang lain dan dengarkan sudut pandang mereka tanpa menghakimi.

2. Victim Blaming

Mengalihkan kesalahan kepada orang lain, terutama ketika mereka menjadi korban, adalah tindakan toxic yang sangat merugikan.

Contohnya, mengatakan, "Kamu sih nggak hati-hati, makanya kejadian seperti itu", ketika seseorang menghadapi masalah. Solusi yang bisa dilakukan yaitu berempati dan tawarkan dukungan, bukan menyalahkan.

Baca Juga: Honda Beat Hilang di Cipogor Sukabumi! Motor Tak Dikunci Setang, Maling Beraksi Cepat

3. Silent Treatment

Mengabaikan atau mendiamkan seseorang setelah terjadi konflik adalah cara pasif-agresif untuk membuat mereka merasa bersalah. Ini sering kali meninggalkan dampak emosional yang mendalam pada korban.

Solusi sikap toxic ini yakni cobalah untuk berbicara secara terbuka tentang perasaan Anda dan cari penyelesaian bersama.

4. Mengungkit Masa Lalu

Membawa kembali kesalahan lama yang sudah dibahas atau dimaafkan adalah cara lain untuk membuat seseorang merasa bersalah. Kalimat seperti, "Dulu kamu juga pernah begini" hanya memperburuk hubungan.

Solusinya adalah fokus pada masalah saat ini dan hindari mengungkit masa lalu yang sudah diselesaikan.

5. Playing the Victim

Berpura-pura menjadi korban untuk mendapatkan simpati atau perhatian adalah bentuk manipulasi yang membuat orang lain merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda.

Sikap ini sering kali ditandai dengan ucapan seperti, "Aku melakukan ini semua untukmu, tapi kamu malah begini".

Sebagai solusi, cobalah bertanggung jawablah atas emosi Anda sendiri dan komunikasikan kebutuhan Anda secara langsung.

6. Memaksakan Standar Diri

Membuat seseorang merasa bersalah karena tidak memenuhi ekspektasi atau standar pribadi Anda, misalnya, "Kalau aku bisa, kenapa kamu nggak bisa?" Sikap toxic ini tidak hanya merendahkan, tetapi juga membuat orang lain merasa tidak cukup baik.

Solusinya adalah hormati kemampuan dan keputusan orang lain tanpa membandingkan dengan diri sendiri.

Baca Juga: Sukabumi Siaga! Curah Hujan Tinggi Siap Mengguyur, Warga Diminta Waspada

Dampak Sikap Toxic

Sikap-sikap seperti ini tidak hanya merugikan orang yang menjadi korban, tetapi juga dapat menciptakan hubungan yang penuh ketegangan dan ketidakpercayaan. Korban sering kali merasa tidak dihargai, kehilangan rasa percaya diri, dan bahkan mengalami tekanan emosional yang berkepanjangan.

Cara Menghindari Sikap Toxic

  • Berempati: Selalu cobalah memahami perasaan dan perspektif orang lain.
  • Komunikasi Terbuka: Hindari asumsi dan berbicaralah secara jujur.
  • Introspeksi Diri: Perhatikan pola perilaku Anda dan akui kesalahan jika diperlukan.
  • Berhenti Mengontrol: Biarkan orang lain memiliki ruang untuk menjadi diri mereka sendiri.

Membangun hubungan yang sehat memerlukan kesadaran dan komitmen untuk saling menghormati. Dengan menghindari sikap toxic dan berfokus pada empati serta komunikasi, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung bagi semua orang.

Sumber: berbagai sumber.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini