SUKABUMIUPDATE.com - Umur 23 Tahun saat ini sedang ramai diperbincangkan warganet.
Saat menginjak Umur 23 tahun, seseorang disebut-sebut memiliki banyak kekhawatiran mulai dari hubungan pertemanan, asmara hingga psikologi.
Tren umur 23 bahkan hampir menyaingi pamor 25 tahun yang dikenal dengan istilah Quarter Life Crisis.
Redaksi sukabumiupdate.com telah merangkum dari berbagai sumber, disebutkan ada riset yang berhasil membuktikan bahwa umur 23 tahun adalah waktu dimana orang dewasa mulai jarang tertawa.
Baca Juga: Khusus Generasi 98, Ini 5 Rekomendasi Buku Quarter Life Crisis untuk Dibaca!
Selera humor ketika seseorang berumur 23 tahun cenderung menurun bahkan hampir tidak suka bercanda.
Dunia kerja adalah salah satu hal yang membuat seseorang kehilangan selera humor.
Hal ini terungkap dari penelitian dua akademisi sekolah bisnis Universitas Stanford di California, dikutip dari ussfeed.com.
Menurut studi tersebut, di umur 23 tahun frekuensi tertawa atau tersenyum orang dewasa mulai menurun. Tak tanggung-tanggung, hasil riset tertawa umur 23 tahun ini diperoleh dari penelitian di 166 negara.
Kedua peneliti adalah profesor psikologi di Stanford Graduate School of Business, Jennifer Aaker dan dosen akademik Naomi Bagdonas.