Membongkar Mitos Larangan Menikah Orang Sunda dan Jawa, Intip Sejarahnya!

Jumat 11 November 2022, 20:15 WIB
Ilustrasi. Pernikahan | Sejarah Mitos Larangan Menikah Orang Sunda dan Jawa | Foto: Freepik

Ilustrasi. Pernikahan | Sejarah Mitos Larangan Menikah Orang Sunda dan Jawa | Foto: Freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Larangan menikah orang Sunda dan Jawa menjadi Mitos Indonesia yang masih sering dibicarakan hingga saat ini. Bahkan di era modern seperti sering tidak sedikit yang masih percaya mitos soal larangan pernikahan ini.

Kepercayaan orang Indonesia terhadap mitos dibangun dari cerita legenda yang para leluhurnya. Cerita rakyat, mitos, dan legenda memiliki fungsi dan kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat yang mempercayai. 

Larangan menikah Sunda-Jawa juga termasuk bentuk kolaborasi antara mitos, cerita rakyat, dan legenda. Mengutip dari Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal Universitas Muhammadiyah Cirebon, kisah sejarah larangan menikah antara orang Sunda dan Jawa, dibeberkan dengan lugas oleh Dikhorir Afnan yang diterbitkan tahun 2022. 

1. Awal Mula Munculnya Larangan Pernikahan Sunda-Jawa

Fenomena larangan pernikahan antara orang Sunda dan orang Jawa merupakan mitos yang paling dekat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Mitologi larangan menikah Sunda-Jawa nyatanya berkaitan dengan peristiwa sejarah Perang Bubat antara kerajaan Majapahit (Suku Jawa) dengan kerajaan Sunda (Suku Sunda). 

Tragedi perang bubat terjadi tahun 1357 di masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang didampingi Patih Gajah Mada.  Perang bubat dipicu perbedaan pendapat antara Patih Gajah Mada dengan Raja Sunda, Prabu Maharaja. 

Diketahui Prabu Maharaja hendak mengantarkan putrinya, Dyah Pitaloka yang akan dinikahkan dengan Prabu Hayam Wuruk.  Singkat cerita, Patih Gajah Mada menghendaki pernikahan sederhana yang menempatkan Dyah Pitaloka sebagai persembahan kepada Raja Hayam Wuruk, sekaligus tanda bakti dan bukti Kerajaan Sunda berada di bawah kekuasaan Majapahit.

Di lain sisi, Prabu Maharaja justru ingin pernikahan besar karena kedudukan yang sama antara raja dengan putri raja.  Akhirnya, perbedaan pendapat menyebabkan terjadinya pertempuran di Bubat. Sungguh Naas, Prabu Maharaja terbunuh dan Dyah Pitaloka memilih mengakhiri hidupnya.

Perang Bubat menjadi peristiwa bersejarah yang menunjukan sisi gelap rusaknya hubungan diplomasi antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda.

2. Mitos Larangan Pernikahan Sunda-Jawa

Mitos menjadi bagian dari sistem pengetahuan dan kepercayaan sosial yang tumbuh dari imajinasi yang terus berkembang. Sejarah Perang bubat membentuk stereotip etnis Jawa dan Sunda bagi sebagian masyarakat.

3. Bukti Historis Perang Bubat dalam Larangan Pernikahan Sunda-Jawa

Peristiwa perang bubat bersumber dari historiografi serta babad Kidung Sunda, Serat Pararaton, dan Carita Parahyangan. Sedangkan, larangan menikah antara orang Sunda dengan orang Jawa, menurut sejarawan hanya mitos belaka karena tidak memiliki landasan ilmiah.

• Kidung Sunda

Manuskrip Kuno Kidung Sunda adalah salah satu sumber pustaka tentang peristiwa perang bubat yang melukai hubungan kerajaan besar di Jawa Timur, Majapahit dan Jawa Barat, Pajajaran. Bercerita tentang Raja Hayam Wuruk dari Majapahit yang menghendaki permaisuri putri raja Kerajaan Pajajaran. Namun, strategi Patih Gajah Mada menyebabkan peperangan yang membuat Prabu Maharaja meninggal dan sang putri, Dyah Pitaloka mengakhiri hidupnya.

• Serat Pararaton

Serat Pararaton memuat sejarah raja-raja Jawa sejak zaman Ken Arok, Singasari. Patih Gajah Mada menempatkan pengantin putri sebagai persembahan kepada raja Majapahit dalam perkawinan. 

Persembahan seolah olah memberi makna Pajajaran adalah wilayah kekuasaan Majapahit. Hal tersebut tidak dikehendaki  oleh Prabu Maharaja, sehingga terjadilah perang bubat.

Salah satu dampak perang bubat yakni keluarga atau kerabat keraton Kerajaan Sunda dilarang menikah dengan keluarga atau kerabat keraton Majapahit (Jawa). Keputusan ini kemudian diikuti oleh masyarakat kedua kerajaan dan menjadi mitos hingga saat ini.

• Carita Parahyangan 

Disini perang bubat dikisahkan sebagai musibah, akibat kehendak putri Dyah Pitaloka yang ingin menikah dengan raja Jawa.

4. Upaya pemerintah hapus Mitos Larangan Pernikahan Sunda-Jawa

Mitos permusuhan dan larangan pernikahan pasangan Sunda-Jawa turut diketahui para pejabat publik. Misalnya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Walikota Bandung Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. 

Untuk menumpas mitos yang beredar, para pejabat mengintegrasikan wilayah dengan nama kerajaan dan tokoh yang berpengaruh pada masanya. Strategi ini dapat dilihat dari penggunaan nama Jalan Pajajaran dan Jalan Siliwangi di Yogyakarta serta Jalan Mataram dan Jalan Hayam Wuruk di Bandung. Nama jalan tadi berfungsi sebagai lambang integrasi wilayah, masyarakat, dan budaya.

5. Perbedaan Prosesi Pernikahan Sunda dan Jawa

• Prosesi Pernikahan Sunda

1. Mapag penganten

2. Ngabageakeun

3. Meuleum harupat

4. Muka panto

5. Nincak endog

6. Huap lingkup

7. Pabetot bakakak

8. Leupaskeun japati

9. Saweran

• Prosesi Pernikahan Suku Jawa

1.Balangan gantal

2. Ngidak tagan

3. Sinduran

4. Bobot timbang

5.Minum rujak degan

6. Kacar kucur

7. Dulangan

8. Sungkeman

Prosesi pernikahan yang paling mirip antara Suku Sunda dan Jawa adalah nincak endog atau di suku Jawa disebut ngidak tagan. Prosesi ini merupakan ritual loncatan telur dengan filosofi simbol pengabdian istri kepada suaminya sejak menikah.

Sumber : UNJ

Writer: Nida Salma M

 
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Keuangan22 Januari 2025, 05:30 WIB

Bapenda Sukabumi Ungkap Strategi Optimalisasi Penerimaan Opsen Pajak Kendaraan

Berikut strategi Bapenda Kabupaten Sukabumi dalam mengoptimalkan penerimaan opsen pajak kendaraan bermotor.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Denis (Sumber : SU/Ilyas)
Jawa Barat21 Januari 2025, 21:57 WIB

Komite 1 DPD RI Apresiasi Langkah Pemprov Jabar dalam Penataan Tenaga Non-ASN

Komite 1 DPD RI memilih Jawa Barat sebagai lokasi kunjungan karena jumlah tenaga Non-ASN di provinsi ini terbilang besar.
Sekda Jabar menerima Kunker Komite I DPD RI dengan agenda ‘Inventarisasi Materi Pengawasan atas Pelaksanaan UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN’ di Ruang Papandayan, Gedung Sate, Senin (20/1/2025). (Sumber Foto: Humas Jabar)
Keuangan21 Januari 2025, 21:49 WIB

Harta Kekayaan Capai Rp5,4 T, Ini Profil Menteri Pariwisata Widiyanti Putri

KPK mengumumkan sejumlah pejabat baru yang telah menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Menurutnya, diantaranya ada kekayaan pejabat menyentuh angka Rp 5,4 triliun.
Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri | Foto : instgaram @widi.wardhana
Sukabumi21 Januari 2025, 21:12 WIB

Puting Beliung Terjang 3 Desa di Warungkiara Sukabumi, Sejumlah Rumah Rusak

Bencana angin puting beliung melanda tiga desa di Kecamatan Warungkiara Sukabumi, rumah terdampak masih dalam pendataan BPBD.
Rumah yang rusak tertimpa pohon tumbang akibat angin puting beliung di Warungkiara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi21 Januari 2025, 20:33 WIB

UPTD PU Tangani Gorong-Gorong Amblas Di Jampangkulon Sukabumi

UPTD PU Wilayah Jampangkulon melakukan penanganan sementara terhadap gorong-gorong yang amblas di jalan kabupaten ruas Jampangkulon-Ciguyang, tepatnya di STA 4+400, Desa Karang Mekar, Kecamatan Cimanggu.
Perbaikan sementara gorong-gorong amblas di Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Film21 Januari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Motel California, Pertemuan Cinta Pertama di Kampung Halaman

Drama korea Motel California diadaptasi dari novel berjudul Home, Bitter Home karya penulis Shim Yoon Seo yang menceritakan kehidupan seorang perempuan bernama Ji Kang Hee yang lahir dan dibesarkan di sebuah Motel di desa.
Sinopsis Drama Korea Motel California, Pertemuan Cinta Pertama di Kampung Halaman (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Januari 2025, 19:24 WIB

KDM Bantu Guru Asal Sukabumi Empan Supandi Rp100 Juta untuk Bangun Rumah

Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, memberikan bantuan yang luar biasa kepada Empan Supandi, seorang guru sukarelawan asal Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi
Kang Dedi Mulyadi saat berbincang dengan Empan Supandi | Foto : Youtube @KDM Channel
Sukabumi21 Januari 2025, 19:08 WIB

Tak Kapok Dibui, 3 Residivis Curanmor di Sukabumi Kembali Berulah

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi menyebut para pelaku telah melakukan pencurian selama kurang lebih 5 bulan di beberapa tempat.
Tiga residivis curanmor ditampilkan dalam konferensi pers Polres Sukabumi Kota, Selasa (21/1/2025). (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Food & Travel21 Januari 2025, 19:00 WIB

Wisata Edukasi Gratis dengan Mengunjungi Museum Pangeran Cakrabuana di Cirebon

Museum Pangeran Cakrabuana adalah destinasi wisata edukasi yang sangat menarik bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dekat tentang sejarah dan budaya Cirebon.
Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah dan budaya Cirebon yang kaya akan nilai sejarah dan seni. (Sumber : Kemendikbud).
Sukabumi21 Januari 2025, 18:39 WIB

Sebut Hoax, Ketua PMII Kota Sukabumi Laporkan 4 Akun Penyebar Chat Porno

Viral di media sosial sebuah postingan berisi potongan chat atau percakapan porno dengan narasi yang menyudutkan nama Ketua serta lembaga PC PMII Kota Sukabumi, Bahrul Ulum
Bahrul Ulum, Ketua Cabang PMII Kota Sukabumi saat diwawancarai. Selasa (21/1/2025). | Foto : Asep Awaludin