Kenaikan PAD 64 Persen, Ayep Zaki Optimis 2025 Capai Target Rp 120 Miliar

Sukabumiupdate.com
Sabtu 12 Jul 2025, 18:03 WIB
Kenaikan PAD 64 Persen, Ayep Zaki Optimis 2025 Capai Target Rp 120 Miliar

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki optimis PAD 2025 capai Rp120 Miliar (Sumber: dokpim kota sukabumi)

SUKABUMIUPDATE.com - Ayep Zaki optimis targetnya bersama Bobby Maulana untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah atau PAD di Kota Sukabumi tercapai. Sejak dilantik awal Maret 2025, Ayep dan Bobb langsung merealisasikan rancangan mereka untuk meningkatkan PAD Kota Sukabumi dari Rp 81 Miliar pada tahun 2024, menjadi Rp 120 Miliar di 2025.

Hal ini diungkap Ayep Zaki dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com, Sabtu (12/7/2025). Politisi Partai NasDem ini menyampaikan bahwa PAD Kota Sukabumi mengalami kenaikan sebesar 64 persen, pada Juni Year on Year (YoY).

Menurut Ayep angka itu real, data BPKPD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah), dimana terjadi kenaikan di semua sektor potensial secara umum.

Baca Juga: Seniman Kaligrafi Sukabumi Koreksi Logo RSUD Welas Asih: Kesalahan Penulisan Ar-Rahman Ar-Rahim

“Capaian PAD Kota Sukabumi 30 Juni 2024 itu Rp39.375.676.180. Sementara 30 Juni 2025 adalah Rp64.545.776.670. Artinya ada kenaikan sebesar 64% Yoy,” kata Ayep Zaki.

Politisi berlatar pengusaha ini kemudian menjelaskan bahwa kenaikan ini adalah hasil kerja semua lini dari jajaran pemerintah daerah hingga ke warga. Menurut Ayep, bersama Bobby langsung melakukan sosialisasi program, khususnya peningkatan PAD pasca penetapan ia bersama Bobby sebagai pemenang Pilkada Kota Sukabumi 2025.

Rp81 miliar PAD Kota Sukabumi 2024 di luar dari Badan Layanan Umum Daerah, lanjut Ayep. “Kami mematok kerja di 2025 untuk lebih optimal dan maksimal dalam meningkatkan fiskal daerah. sejak Desember 2024 itu terus sosialisasi, keliling dinas, SKPD untuk menyampaikan program kami ke depan.”

Baca Juga: Hanya 10 Siswa Baru! SMK Swasta di Cicurug Sukabumi Terancam Tutup, Dampak Kebijakan Rombel KDM

Dengan raihan ini, Ayep Zaki optimis bisa mempertahankan kinerja keuangan daerah hingga Desember 2025, dimana target PAD Kota Sukabumi menjadi Rp120 miliar.

Ada beberapa yang menjadi fokus perbaikan untuk pencapaian target tersebut. Mulai dari PBJT (pajak barang dan jasa tertentu) dari seluruh rumah makan, baik skala kecil, sedang, dan besar. Juga optimalisasi BPJT hotel, reklame, billboard, parkir.

Ayep juga tengah memikirkan memaksimal potensi pasar khususnya retribusi pasar. Ia menyebut retribusi pasar selama ini cukup kecil. Sehingga perlu menata ulang pengelolaan Pasar Pelita, Pasar Gudang, kemudian Pasar Degung, termasuk Pasar eks Terminal Lama, termasuk Pasar Lembursitu.

Baca Juga: Sukabumi dalam Napas Jazz Dunia: Jejak Debussy dan Refleksi Indra Lesmana atas Festival Masa Kini

“Target kita semua ini bisa terkelolah dengan baik selama masa jabatan,” tegasnya.

Dalam rilis tersebut, Ayep Zaki juga menjelaskan kenapa PAD khususnya peningkatan PAD selalu menjadi tema yang dibicarakan dalam setiap momen, baik di acara pemerintahan atau bertemu informal dengan warga.

Menurut Wali Kota Sukabumi, dengan peningkatan PAD maka bisa mengcover masalah kebutuhan dasar masyarakat, khususnya warga kalangan menengah bawah, yang selama ini membutuhkan bantuan. Fiskal daerah yang sehat juga akan membantu masalah infrastruktur Kota Sukabumi.

Baca Juga: Termasuk Sukabumi, 13 Sekolah Rakyat di Jabar Siap Putus Rantai Kemiskinan

“Jadi kerangka berpikirnya adalah bagaimana pemkot mampu menyelesaikan masalah keuangannya sendiri. Karena Insentif sumbernya dari PAD, tidak dari dana alokasi khusus atau DAK dan bantuan keuangan pemerintah pusat. “Ada insentif vertikal, seperti Bansos, PKH, BLT, atau nanti BSU, atau BPJS. Tapi itu tidak cukup,” jelasnya.

Ia juga mengutip data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan kemiskinan di Kota Sukabumi saat ini diangka 7 persen. Simulasinya jika jumlah warga 367.000 jiwa, artinya ada lebih dari 25.000 jiwa yang harus diberikan bantuan insentif oleh APBD Pemkot Sukabumi.

“Jika 25.000 jiwa ini insentif nominalnya Rp 1 juta, maka perlu anggaran Rp25 miliar. Akan ada efek domino dari bantuan keuangan ini, karena uang akan dibelanjakan untuk kebutuhan hidup, hingga memicu perputaran uang untuk pertumbuhan ekonomi,” beber Ayep Zaki.

Baca Juga: Jalan Caringin-Cidahu Sukabumi Dibangun Rigid Beton, Akses Lebih Kuat dan Nyaman

Sejauh ini lanjut Ayep Zaki sejumlah pihak berhak mendapatkan insentif dari APBD. Seperti RT/RW, guru ngaji, koordinator guru ngaji, marbot, koordinator marbot, linmas, dan posyandu. “InsyaAllah 2026 kita perluas insentif ini untuk kalangan warga lainnya seperti guru madrasah diniyah dan lainnya,” pungkas Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. (adv)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini