Dilarang Pemerintah Pusat dan WHO, Cianjur Batal Beli Rapid Test dari Korsel 

Kamis 07 Mei 2020, 10:45 WIB

SUKABUMIUDPATE.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur batal membeli 18 ribu alat rapid test untuk deteksi dini dan pemetaan penyebaran Covid-19 di daerah yang dikenal dengan sebuah Tatar Santri ini. Larangan dari pemerintah pusat dan WHO yang tidak merekomendasikan penggunaan rapid test menjadi alasan pembatalan tersebut.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, dengan status siaga Covid-19 dan ditemukan pasien positif, Pemkab Cianjur sudah berencana untuk membeli alat rapid test secara mandiri.

BACA JUGA: Pasien Positif Covid-19 di Cianjur Bertambah 2 Orang

Hal itu dilakukan untuk langkah antisiapsi dan percepatan pemetaan penyebaran Covid-19. Sehingga Cianjur tidak perlu menunggu stok dari provinsi. "Jadi tidak perlu menunggu dulu distribusi dan penambahan stok baru bisa pemetaan, karena kita punya stok sendiri," kata Herman, Selasa tanggal 28 April 2020 lalu.

Rencananya, lanjut Herman, pengadaan 18 ribu alat rapid test didasarkan pada perhitungan 0,6 dikalikan jumlah penduduk Cianjur. Rapid test itu dipesan langsung dari Korea Selatan (Korea Selatan).

BACA JUGA: Kasus Pertama Warga Cianjur Positif Covid-19, Wanita Berusia 26 Tahun

"Dari perhitungan itu kebutuhan alat rapid test 9 ribu, tapi karena rapid itu dua kali yakni di awal dan di akhir usai penanganan, makanya pengadaan di angka 18 ribu buah," kata dia.

Namun, menurut Herman, rencana itu batal karena WHO tidak merekomendasikan penggunaan rapid test. Selain itu, pemerintah pusat juga melarang daerah untuk melakukan pengadaan sendiri alat rapid test. "Tidak tahu alasan pastinya, tapi karena dilarang ya tidak jadi beli. Padahal dengan pengadaan sendiri kita bisa cepat memetakan, sehingga penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir," tuturnya.

BACA JUGA: Dikepung Zona Merah, Cianjur Siapkan Rp 100 Miliar untuk Tangani Covid-19

Di sisi lain, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan, stok rapid test sebanyak 2.400 buah, yang diterima secara bertahap dari Pemprov Jabar kini sudah habis.

"Stoknya belum ada lagi, di Dinkes Kabupaten Cianjur sekarang sudah habis didistribusikan ke puskesmas dan tes pasien ODP, PDP, dan orang dengan risiko tinggi," ujar Yusman.

BACA JUGA: Perusahaan di Cianjur Siapkan Lahan Makam untuk Korban Covid-19

Yusman mengaku, pada pekan lalu sudah berencana berangkat ke pemprov untuk meminta tambahan stok rapid test, tetapi ditolak lantaran stok di provinsi yang juga belum ada.

"Jumat lalu mau ambil, tapi ditolak. Katanya belum ada stok di provinsi juga. Hari ini kami akan coba lagi, dan terus pantau sehingga ketika stok ada bisa langsung diminta untuk Cianjur," tuturnya. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life18 Mei 2024, 17:00 WIB

6 Golongan Orang yang Bakal Terjebak Hidup Miskin Selamanya, Apa Kamu Termasuk?

Beberapa golongan orang yang sering melakukan kebiasaan buruk akan berpotensi terjebak hidup miskin seumur hidup.
Ilustrasi - Golongan orang yang berpotensi hidup miskin selamanya. (Sumber : Pexels.com/Yura Forrat).
Life18 Mei 2024, 16:30 WIB

Tidak Mudah Dikenali, Ini 7 Alasan Anak Menangis yang Perlu Orang Tua Ketahui

Air mata seorang anak yang lebih besar bisa jadi lebih sulit untuk diuraikan daripada ratapan yang Anda pelajari dengan cermat pada fase bayi.
Ilustrasi - Ada beberapa alasan anak mengapa menangis. (Sumber : pexels.com/@Yan Krukau).
Sukabumi18 Mei 2024, 16:29 WIB

Kunjungi Cecep, Kusmana Apresiasi Konten Warga Sukabumi Bersihkan Toilet Masjid

Pemerintah Kota Sukabumi mengapresiasi aksi Muhammad Cecep Abdullah.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengunjungi Cecep (26 tahun) di rumahnya di Jalan Tipar Gang Amarta 2 RT 05/06 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Sabtu (18/5/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Entertainment18 Mei 2024, 16:00 WIB

Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Epy Kusnandar Akan Direhabilitasi

Epy Kusnandar Jalani Rehabilitasi Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba
Epy Kusnandar Jalani Rehabilitasi Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba.| Foto: Instagram/@epy_kusnandar_official
Sukabumi18 Mei 2024, 15:58 WIB

Gegara Puntung Rokok, Kebakaran Habiskan Gudang Pakan Ternak di Cicurug Sukabumi

Api sempat membesar karena bangunan gudang terbuat dari bambu.
Kebakaran gudang penyimpanan pakan ternak ayam di Kampung Gintung RT 06/01 Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/5/2024). | Foto: Istimewa
Life18 Mei 2024, 15:30 WIB

4 Cara Cerdas Meredakan dan Mengatasi Amukan Anak Tanpa Perlu Emosi

Seiring bertambahnya usia anak, dunia mereka menjadi lebih besar dan kompleks, begitu pula alasan mengapa ia menangis akan terasa seperti misteri bagi orang tua.
Ilustrasi - cara mengatasi amukan anak yang dapat orang tua terapkan. (Sumber : pexels.com/@TranLong).
Sukabumi18 Mei 2024, 15:00 WIB

Gizi Memburuk, Balita di Cisolok Sukabumi Berjuang Lawan Penyakit Paru-paru

Ahsan sudah dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk ditangani kesehatannya.
Kondisi Ahsan (2 tahun) asal Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sales Executive/Pramuniaga Minimal SMA/SMK, Penempatan Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Sales Executive/Pramuniaga Minimal SMA/SMK, Penempatan Kota Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi18 Mei 2024, 14:38 WIB

Harus Ada 85 Ribu Peserta Baru, Syarat Kabupaten Sukabumi Kembali UHC Non-Cut Off

Keaktifan 75 persen peserta JKN menjadi batas UHC Non-Cut Off dimulai Januari 2024.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi Dwi Surini saat dimintai keterangan oleh wartawan pada Sabtu (18/5/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat18 Mei 2024, 14:30 WIB

7 Alasan Mengapa Mangga Baik Dikonsumsi Untuk Turunkan Kolesterol

Mangga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan salah satunya untuk obat penurun kolesterol.
Beberapa alasan mengapa buah Mangga baik dikonsumsi untuk turunkan kolesterol pada tubuh. (Sumber : Freepik/@stocking).