SUKABUMIUPDATE.com - Sosok Egi Sonia belakangan ini banyak menarik perhatian masyarakat Sukabumi. Kehadirannya kerap terlihat di berbagai aktivitas sosial yang kemudian ia bagikan melalui media sosial.
Dalam sejumlah unggahan, Egi Sonia tampil melakukan pendampingan kepada masyarakat, mulai dari memberikan advokasi sederhana hingga membantu persoalan sosial sehari-hari. Aktivitas tersebut semakin mencuri perhatian karena ia menyebut dirinya sebagai relawan KDM, singkatan dari Kang Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat saat ini.
Keterlibatan Egi sebagai relawan membuat namanya semakin dikenal publik, baik di lingkungan Sukabumi maupun di jagat maya. Tidak sedikit warganet yang merespons positif kegiatannya, meski ada pula pihak yang menyoroti klaim dirinya terkait kedekatan dengan KDM.
Sosok Egi yang tercatat sebagai warga Desa Warnasari Kecamatan Sukabumi itu pun dinilai sebagian kalangan mewakili semangat turun langsung ke lapangan, sekaligus menjadi figur yang menimbulkan beragam persepsi di tengah publik.
Baca Juga: Wagub Erwan Setiawan: Teladan Rasulullah Jadi Spirit Bangun Jawa Barat
Tim Hukum Jabar Istimewa bantah status Egi Sonia
Namun, baru-baru beredar laporan resmi dari Tim Advokasi Jabar Istimewa terkait status Egi Sonia yang disebut bukan bagian dari tim KDM. Dalam laporan yang diterima redaksi sukabumiupdate.com, pada Rabu (17/9/2025). Mereka mengaku sudah mengkonfirmasi dan memvalidasi langsung terkait posisi Egis Sonia kepada ajudan KDM.
Dengan demikian, kata merka, Egi Sonia tidak diperkenankan menggunakan atribut KDM maupun mengatasnamakan diri sebagai tim advokasi KDM.
Selain itu, Tim Advokasi Jabar Istimewa menyampaikan saat ini sedang melakukan pemantauan terhadap aktivitas Egi Sonia guna memastikan tidak terjadi penyalahgunaan nama, atribut, maupun klaim yang dapat menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Mereka menegaskan, laporan itu dibuat sebagai langkah preventif sekaligus mitigasi dini terhadap potensi permasalahan. Dalam laporan juga disertakan SK resmi Tim Hukum Jabar Istimewa.
Baca Juga: Digendong Orang Tua Mengejar Mimpi, Kisah Ilma Asal Bojonggenteng Sukabumi
Penjelasan Egi Sonia
Menanggapi hal tersebut, Egi Sonia memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak sedang mengaku sebagai bagian dari tim hukum Jabar Istimewa, melainkan hadir di tengah masyarakat untuk membantu secara sosial.
“Saya heran kalau ada pernyataan seperti itu. Kalau memang KDM yang menegur saya, saya ingin mendengar langsung, bukan dari ajudan atau pihak lain. Saya melakukan kegiatan sosial tanpa pamrih, justru untuk ikut membesarkan nama KDM di tengah masyarakat. Ada banyak bukti bahwa saya sudah berbuat sosial, bukan hal negatif,” ujar Egi Sonia saat dikonfirmasi, Kamis (18/9/2025).
Egi mencontohkan, salah satu pihak di KDM yang mengetahui kegiatannya adalah staf kesehatan KDM, Sulor Purwa, yang kerap terlibat dalam kegiatan sosial. “Beliau tahu persis saya seperti apa dalam membantu masyarakat,” tambahnya.
Terkait keterlibatannya dalam isu dugaan pungutan kerja di PT GSI Cikembar, Egi menyebut dirinya hadir untuk menetralkan situasi agar informasi yang berkembang tidak berlebihan. “Saya datang untuk mengonfirmasi kejadian sebenarnya, supaya netizen tidak menyerang Pak Gubernur. Kalau pun ada dugaan tindak pidana, saya bermaksud melaporkannya ke tim hukum Jabar Istimewa,” jelasnya.
Baca Juga: Status WA Terakhir KH Endang Sebelum Laka Maut di Tikungan Cikidang, Isinya Menyentuh Hati
Egi menilai seharusnya pernyataan itu tidak dipandang sebagai hal negatif. Menurutnya, peran relawan KDM adalah untuk selalu hadir di tengah masyarakat kecil yang membutuhkan bantuan hukum. “Apalagi soal pungutan biaya rekrutmen di PT GSI, masyarakat Sukabumi sudah banyak yang mengeluhkan adanya oknum calo,” katanya.
Ia menuturkan, perbedaan pandangan bisa saja terjadi. Namun bagi Egi, KDM bukan milik perorangan atau satu lembaga, melainkan milik seluruh warga Jawa Barat. “Saya tegaskan lagi, saya adalah relawan. Selama saya melakukan pergerakan sosial yang positif, saya yakin KDM pun tidak akan melarang,” pungkasnya.