Digendong Orang Tua Mengejar Mimpi, Kisah Ilma Asal Bojonggenteng Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Kamis 18 Sep 2025, 19:34 WIB
Digendong Orang Tua Mengejar Mimpi, Kisah Ilma Asal Bojonggenteng Sukabumi

Ilma Maullia (12) Bocah lumpuh asal Bojonggenteng Sukabumi yang diantar orang tuanya tuk bersekolah. (Sumber : Dok Pemdes Bojonggenteng).

SUKABUMIUPDATE.com – Keterbatasan fisik tak pernah menjadi alasan bagi Ilma Maullia (12), seorang siswi SDN 1 Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, untuk berhenti bermimpi dalam menuntut ilmu. Meski tubuhnya lumpuh dan tak mampu berjalan sejak kecil, semangatnya menuju sekolah tetap menyala, bahkan kerap membuat orang-orang di sekitarnya terharu.

Ilma lahir pada 23 November 2013. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Ilham Sahdan, seorang tukang pangkas rambut, dan Umayah seorang ibu rumah tangga. Di rumah sederhananya di Kampung Pamatutan RT 021 RW 008, Desa Bojonggenteng, ia tumbuh bersama adiknya, Aulia Putri, yang kini berusia enam tahun.

Sejak usia 4 hingga 5 tahun, Ilma mulai menunjukkan gejala kelumpuhan. Awalnya, orang tuanya hanya menduga ia sakit biasa. Namun hasil pemeriksaan medis menyatakan ia mengalami infeksi ginjal, dimana kondisi inilah yang membuatnya tak lagi bisa berjalan, dan hanya bisa beraktivitas dengan bantuan orang tua.

Tak berhenti di situ, ia pun pernah harus berjuang melawan penyakit lupus dan flek paru-paru selama hampir delapan bulan hingga akhirnya dinyatakan sembuh. 

Sehari-hari Ilma tidak bisa berjalan. Bahkan untuk ke sekolah pun harus digendong dibantu orang tuanya. Tapi semangatnya sangat besar, dia selalu ingin tetap bersekolah dan menuntut ilmu bersama teman-teman sebayanya.

Perjuangan Ilma Maullia Menuju Sekolah

Setiap pagi, Ilham atau Umayah bergantian menggendong Ilma menuju sekolah. Meski penuh keterbatasan, perjalanan itu selalu ia jalani dengan senyum dan tekad yang kuat bersama langkah kasih sayang dari orang tuanya.

Di sekolah, dukungan dari guru dan teman-teman membuat Ilma semakin percaya diri. Para guru tidak hanya memahami keterbatasannya, tapi juga memberi motivasi agar ia tetap rajin belajar. Teman-teman sekelasnya pun terbiasa membantu, baik ketika Ilma kesulitan bergerak maupun saat ia harus mengikuti kegiatan di kelas.

Kasih Orang Tua Antar Ilma Maullia Bersekolah Tuk Meraih Mimpi.Kasih Orang Tua Antar Ilma Maullia Bersekolah Tuk Meraih Mimpi.

Bantuan dan Harapan Ilma Maullia Anak Spesial dari Bojonggenteng

Meski berasal dari keluarga kurang mampu, Ilma tak pernah kehilangan semangat. Sang ayah, Ilham, yang bekerja sebagai tukang pangkas rambut, menjadi tulang punggung keluarga. Sementara sang ibu sepenuhnya mengurus rumah dan mendampingi kedua anaknya.

Pemerintah Desa Bojonggenteng bersama LSM Bareta Indonesia pernah memberikan bantuan kursi roda untuk Ilma. Selain itu, ia juga terdaftar sebagai penerima Program Indonesia Pintar (PIP) dari sekolahnya. Dari sisi kesehatan, pemerintah desa turut menguruskan Kartu Indonesia Sehat (KIS PBI) agar Ilma bisa mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik.

“Dari pemdes Bojonggenteng sudah memberikan bantuan kursi roda saat itu bersama LSM Bareta, tapi kursi roda nya yang besar. Terus juga kita sudah uruskan untuk KIS PBI nya juga,” ucap Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bojonggenteng, Meily Tri Rahmadani kepada Sukabumiupdate.com, Rabu (18/09/2025).

Meski demikian, keluarga berharap Ilma diberikan kesembuhan dan adanya bantuan berkelanjutan, baik untuk kebutuhan medis, pendidikan, maupun kehidupan sehari-hari. “Mudah-mudahan bisa diberikan kesembuhan, pendidikan juga bisa tinggi dan bantuan sosial yang membantu anak dalam kegiatan sehari hari juga dalam pendidikan,” ucap orang tua Ilma.

Mimpi Jadi Polwan

Di balik tubuh yang rapuh, Ilma menyimpan cita-cita besar. Ia ingin menjadi seorang polisi wanita (Polwan) ketika dewasa nanti. Baginya, keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti bermimpi.

Ketekunan dan semangat Ilma pun menginspirasi banyak orang di sekitarnya. Bagi keluarganya, harapan terbesar adalah melihat Ilma bisa mendapatkan kesembuhan, melanjutkan pendidikan setinggi mungkin, serta tetap meraih mimpinya meski dengan segala keterbatasan.

Kisah Ilma Maullia adalah potret nyata bagaimana keterbatasan tidak pernah bisa mematikan semangat seorang anak untuk menuntut ilmu. Dengan dukungan orang tua, guru, teman-teman, serta masyarakat, Ilma terus berjuang menapaki jalan pendidikan.

Di balik tubuh ringkihnya, tersimpan jiwa yang kuat dan bercita-cita tinggi. Ia tidak ingin menyerah pada keadaan. Sebaliknya, ia justru ingin membuktikan bahwa impian tetap bisa dicapai, meski harus ditempuh dengan penuh rintangan.

Kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa semangat belajar dan keberanian bermimpi adalah hak setiap anak, tanpa terkecuali. Ilma Maullia telah menunjukkan, bahwa meski langkahnya tertatih bahkan tak mampu berjalan, semangatnya tetap berlari mengejar masa depan.

Berita Terkait
Berita Terkini