SUKABUMIUPDATE.com – Beberapa jam sebelum mengalami kecelakaan maut di tikungan Jalan Raya Cikidang-Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, KH. Endang Juhrodi sempat mengunggah sebuah status WhatsApp (WA) yang kini menjadi pesan terakhirnya.
Sebuah video berdurasi 58 detik berisi doa dan kalimat penuh makna, seolah menjadi isyarat perpisahan dari sosok ulama yang dikenal luas di Kecamatan Cicurug ini.
Status tersebut diunggah pada Rabu, 17 September 2025 pukul 07.21 WIB, dan belakangan dibagikan luas oleh warga di media sosial Facebook. Isinya menggambarkan keikhlasan seorang hamba dalam memohon ampun kepada Allah SWT.
Berikut isi lengkap status WhatsApp terakhir KH. Endang Juhrodi:
"Wahai Allahku, aku tidak punya apa-apa untuk kupersembahkan padamu, namun aku sangat berharap, engkau jatuh cinta pada salah satu kebaikanku. Walaupun aku tahu, kebanyakan yang aku miliki adalah dosa.
Jiwaku tertunduk malu dalam sujud, menghitung detik-detik yang terlewat penuh khilaf. Di relung hati yang gelap, terbit harapan untuk menemukan cahaya ampunanmu. Setiap hembusan nafasku memohon, semoga ada satu langkahku yang engkau ridhoi. Aku hanya hamba yang lemah, terombang ambing antara harapan dan ketakutan. Namun dalam sepi ini, kuutarakan tulus tanpa syarat untukmu.
Ya Rabb jika ada setitik cahaya kebaikan di dalam diriku, sinarilah hingga pudar segala dosaku. Ya Rohim, aku menyerah pada kasih sayangmu, dengah harapan engkau ridho menghapus segala salah dan dosaku. Amiiin...,"
Lurah Cicurug, Saep Purnama turut membagikan Status WA terakhir almarhum ini kepada sukabumiupdate.com, Kamis (18/9/2025).
Menurutnya, KH. Endang Juhrodi bukan hanya seorang guru mengaji atau ustaz, tetapi juga tokoh masyarakat yang memiliki peran sangat besar di berbagai lini kehidupan umat.
Baca Juga: Tikungan Cikidang Sukabumi Telan Korban, Guru Ngaji Meninggal usai Kecelakaan Motor
Sosok Penyejuk dan Perekat Umat
KH. Endang Juhrodi dikenal sebagai Ketua Pengurus Cabang Dewan Masjid Indonesia (PC DMI) Kecamatan Cicurug. Selain itu, ia juga menjabat sebagai pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Tenjoayu, pengurus Ikatan Persaudaraan Haji (IPHO) Kecamatan Cicurug, serta menjadi bagian dari kepengurusan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Cicurug.
Kehadirannya dalam berbagai organisasi tersebut bukan sekadar simbolik, namun nyata dirasakan kontribusinya sebagai penyejuk dan pemersatu umat.
“Almarhum itu tokoh yang luar biasa sebagai panutan, sebagai sesepuh. Bagaimana beliau bisa menempatkan diri dalam berbagai posisi. Bisa sebagai cooling down ketika ada hal-hal yang memanas, beliau bisa memadamkan api tersebut, bisa mendinginkan. Pokoknya almarhum adalah sosok yang luar biasa, tokoh yang menjadi perekat bangsa atau perekat umat, khususnya di wilayah Cicurug yang saya rasakan begitu,” ujar Saep.
Ia menambahkan bahwa masyarakat sangat kehilangan figur seperti KH. Endang. “Doa terbaik kami panjatkan agar beliau meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, dan ketawakalan,” tutupnya.
Kecelakaan di Tikungan Cikidang
Beberapa jam setelah mengunggah status WhatsApp terakhirnya, KH. Endang Juhrodi mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Cikidang-Palabuhanratu, tepatnya di Kampung Panyinangan, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda Wangsit Edhi Wibowo menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, korban mengendarai sepeda motor Honda Supra dengan nomor polisi F 3175 OH dari arah Cibadak menuju Cikidang. Saat melintasi tikungan menanjak ke kiri, korban diduga gagal menguasai kendaraan dan terjatuh.
“Kondisi jalan di lokasi kejadian berupa tikungan menanjak, cuaca cerah, lalu lintas sepi, dan permukaan jalan kering. Dugaan sementara, korban tidak menguasai laju kendaraan,” terang Wangsit.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak. Namun nyawanya tidak tertolong. “Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 13.40 WIB akibat cedera kepala berat,” kata Humas RSUD Sekarwangi, M. Rizal Perdana.
Dimakamkan di TPU Pojok Hanjuang
Jenazah KH. Endang Juhrodi kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pojok Hanjuang, yang terletak di Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, pada hari yang sama. Prosesi pemakaman berlangsung dengan penuh haru dan dihadiri oleh keluarga, kerabat, serta masyarakat dari berbagai kalangan yang ingin memberikan penghormatan terakhir.