A Yamin Soroti Insiden Cidahu Sukabumi: Toleransi Harus Dijaga, Selesaikan dengan Musyawarah

Sukabumiupdate.com
Rabu 02 Jul 2025, 19:30 WIB
A Yamin Soroti Insiden Cidahu Sukabumi: Toleransi Harus Dijaga, Selesaikan dengan Musyawarah

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Demokrat, A Yamin. | Foto: DPRD Jawa Barat

SUKABUMIUPDATE.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Demokrat, A Yamin, menyerukan penyelesaian damai dan peningkatan semangat toleransi pasca insiden pembubaran retret pelajar Kristen di Kampung Tangkil, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.

Ia berharap musyawarah dan mufakat menjadi jalan utama dalam meredakan situasi serta mencegah konflik berkelanjutan di tengah masyarakat yang dikenal menjunjung tinggi nilai kebhinekaan.

“Pertama, semoga persoalan ini segera diselesaikan dengan musyawarah mufakat. Persoalan ini juga berkembang ke mana-mana, segera saling menghargai, menghormati, toleransi lebih ditingkatkan, suasana kondusif kembali,” kata A Yamin saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (2/7/2025).

Ia juga menekankan agar masyarakat tidak terjebak dalam saling menyalahkan, yang hanya memperkeruh situasi. Menurutnya, masyarakat Kabupaten Sukabumi telah lama dikenal memiliki semangat toleransi tinggi dan hal ini perlu terus dijaga.

“Jadi kita minimalisir lah kesalahpahaman ini, baik warga masyarakat maupun korban. Yang salah diperbaiki, yang baik ditingkatkan kebaikannya. Artinya, kita selesai dengan baik. Masyarakat kita ini kan sangat tinggi toleransinya, kita harus menjaga itu,” lanjutnya.

Baca Juga: DPRD Jabar A Yamin Sosialisasi Perda Kewirausahaan Daerah di Parakansalak

A Yamin berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.

“Mudah-mudahan ke depan kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Istilahnya, di mana tanah dipijak maka di situ langit dijunjung. Dan saya mengharapkan suasana Cidahu kembali kondusif,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Barat yang turun langsung ke lapangan dan memberikan bantuan kepada korban. Menurutnya, penyelesaian secara kekeluargaan dan musyawarah adalah langkah yang tepat.

“Saya rasa saya masih mengharapkan diselesaikan dengan baik. Kemarin kan Pak Gubernur pun memberikan bantuan, ya semoga itu bisa meringankan. Insyaallah kalau memang bisa diselesaikan dengan baik, itu kan banyak cara, bisa dengan gotong royong. Si penghuni pun mungkin karena ada keberatan di situ dipakai ibadah, nah mungkin diperbaiki ke depan sehingga tidak menimbulkan kegaduhan. Kita saling introspeksi lah, kita saling memaafkan. Namanya manusia tidak lepas dari kesalahan dan khilaf,” paparnya.

Ia mengingatkan bahwa perdamaian sejati membutuhkan niat baik dari semua pihak, bukan saling menuntut tanpa solusi.

“Jadi kalau sekarang ngotot nuntut dan nuntut, ini kan enggak akan selesai-selesai. Karena kan ada istilah, enggak mungkin ada api kalau tidak ada asap. Jadi ada penyebab lah sehingga ada kejadian seperti ini. Segera berdamai lah,” tutup A Yamin.

Baca Juga: Bupati Tegaskan Insiden Cidahu Selesai Melalui Pendekatan Damai: Sing Nyaah Ka Sukabumi!

Sebelumnya, insiden pembubaran kegiatan retret pelajar Kristen di Cidahu Sukabumi ini, menarik perhatian publik secara luas dan mendapat sorotan hingga tingkat nasional. Aksi pembubaran yang dilakukan oleh sejumlah massa pada Jumat, 27 Juni 2025, disertai dengan perusakan fasilitas termasuk salib besar yang menjadi bagian dari kegiatan keagamaan tersebut.

Kegiatan retret yang digelar di rumah milik Maria Veronica Nina itu dibubarkan secara paksa. Kepolisian Daerah Jawa Barat bergerak cepat dan menetapkan tujuh orang tersangka, salah satunya diduga sebagai pelaku perusakan simbol keagamaan.

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menegaskan bahwa lokasi tersebut bukan rumah ibadah melainkan rumah singgah. Pernyataan resmi juga menegaskan bahwa tidak terjadi penyerangan terhadap rumah ibadah, untuk mencegah kesalahpahaman publik.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyatakan situasi telah kembali kondusif dan mengimbau warga agar tidak terpancing isu atau informasi yang belum terverifikasi. Proses perbaikan terhadap bangunan yang dirusak telah dilakukan secara gotong royong oleh warga dan aparat. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bahkan meninjau langsung lokasi kejadian dan memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran negara dalam menjaga kerukunan.

Berita Terkait
Berita Terkini