SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin didapuk menjadi Ketua Panitia Haul ke-55 Bung Karno yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat. Acara berlangsung di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Jalan Pelajar Pejuang 45 No.1 Bandung, pada Minggu (22/6/2025).
Muhammad Jaenuddin mengungkapkan kegiatan Haul ke-55 Bung Karno kali ini mengusung tema "Membumikan Ide dan Gagasan Bung Karno Indonesia". Acara diisi dengan pengajian, doa bersama, pembacaan sholawat, dan tausiyah kebangsaan yang diikuti tidak hanya oleh kader dan sayap partai, tetapi juga oleh organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah, Persis, GP Ansor, Persatuan Guru NU Jabar, serta puluhan pondok pesantren dari berbagai wilayah Jawa Barat.
Ia menyampaikan bahwa Haul ke-55 Bung Karno ini diselenggarakan dalam suasana khidmat dan penuh penghormatan. “Kita panjatkan doa agar Bung Karno mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, serta menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang demi rakyat,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Politisi asal Sukabumi itu menegaskan kegiatan ini menjadi momentum untuk mengenang jasa Presiden pertama Republik Indonesia, sekaligus meneguhkan kembali nilai-nilai perjuangan, nasionalisme, dan pengabdian terhadap bangsa.
Baca Juga: Muhammad Jaenudin Bicara Penyelenggaraan Kesehatan di Jabar: Rp20 Miliar Alokasi Gakinda
Sementara Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bung Karno adalah tokoh besar yang memiliki kontribusi luar biasa terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Perjuangan Bung Karno untuk NKRI mempunyai perjalanan yang panjang,” ujar Ono.
Ono juga mengingatkan pentingnya peran Kota Bandung dalam perjalanan sejarah Bung Karno. “Beliau menggali Pancasila di Bandung, melakukan pergerakan di Bandung, bahkan pernah ditahan di sebuah ruang kecil di penjara di kota ini,” tuturnya.
Ono menegaskan bahwa Bung Karno bukan pencipta, melainkan penggali Pancasila yang nilai-nilainya telah hidup di tengah masyarakat Indonesia jauh sebelum kemerdekaan.
“Jangan pernah melupakan sejarah,” kata Ono, seraya mengajak seluruh kader PDI Perjuangan untuk mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. (Adv)
