SUKABUMIUPDATE.com – Fenomena alam unik dan memukau terjadi di aliran Sungai Cikaso, tepatnya di Muara Ciseureuh, Kampung Cilopang, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di lokasi tersebut, dua aliran sungai bertemu namun airnya tidak menyatu secara langsung, menciptakan tampilan dua warna yang kontras—keruh dan kebiruan jernih.
Pemandangan langka ini terjadi akibat pertemuan Sungai Cikaso dan Sungai Ciseureuh. Air Sungai Cikaso yang berhulu di Kecamatan Lengkong, berwarna keruh karena mengandung lumpur dan partikel tanah. Sementara itu, Sungai Ciseureuh yang berasal dari Kecamatan Cimanggu membawa air yang jernih dan kebiruan. Pertemuan keduanya menciptakan garis batas alami di permukaan sungai yang tampak seolah tak bercampur.
“Kalau orang yang baru lihat pasti kaget. Airnya kelihatan dua warna, satu keruh dan satu lagi bening kebiruan. Padahal itu karena dua sungai yang bertemu di sini,” ujar Akew, warga setempat, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (2/5/2025).
Akew menambahkan bahwa fenomena ini sudah terjadi sejak lama dan semakin terlihat jelas saat musim kemarau tiba. "Kalau musim kemarau kelihatan banget bedanya. Warna air Sungai Ciseureuh bening sekali, sementara Cikaso agak keruh. Tempat pertemuan air ini juga sering dipakai warga buat mancing," ungkapnya.
Baca Juga: Akses Sudah Normal, Curug Cikaso Sukabumi Siap Dikunjungi Wisatawan
Fenomena Encontro das Águas di Brasil
Dari penelusuran sukabumiupdate.com, keunikan serupa terjadi dibanyak negara salah satunya fenomena Encontro das Águas di Brasil. Tepatnya sekitar 10 kilometer dari Kota Manaus, Brasil Utara. Di sana, Sungai Rio Negro yang berwarna kehitaman bertemu dengan Sungai Amazon yang berwarna kecoklatan. Fenomena yang dikenal sebagai Encontro das Águas atau Meeting of the Waters ini menjadi salah satu daya tarik utama wisata di kawasan tersebut.
Fenomena Encontro das Águas atau Meeting of the Waters di Brazil | Foto : Youtube Drone Master Imagens Aéreas
Menurut Atlas Obscura seperti dikutip kumparan.com, perbedaan warna yang mencolok itu disebabkan oleh karakteristik masing-masing sungai. Sungai Rio Negro memiliki air hitam karena kandungan bahan organik dari hutan yang membusuk, sementara Sungai Amazon membawa lumpur dan pasir yang membuat airnya kecoklatan.
Fenomena ini bahkan sempat dijelaskan oleh ahli geologi Robert Meade, yang menggambarkannya sebagai “six Mississippis worth of café-au-lait colored water”. Meski saling berdampingan, kedua jenis air tidak langsung bercampur dan dapat terlihat berbeda sejauh beberapa kilometer.
Baca Juga: Curug Cikaso, Air Terjun Mempesona di Wisata Sukabumi yang Sarat Mitos
Potensi Wisata Alam Sukabumi
Kembali ke Sukabumi, fenomena alam di Muara Ciseureuh berpotensi menjadi daya tarik wisata baru yang unik dan edukatif. Pemandangan pertemuan dua sungai yang tidak menyatu ini menjadi spot favorit warga dan bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Bagi wisatawan yang mencari keunikan alam di Indonesia, Muara Ciseureuh bisa menjadi pilihan menarik. Lokasi ini mudah diakses dan menyajikan pemandangan yang tidak biasa, sekaligus menjadi contoh nyata keajaiban alam di tanah air.
Saat ini pun, kata Akew, di Muara Ciseureuh menjadi tempat favorit para pemacing. "Ikan yang sering didapatkan para pemancing berupa ikan balanak dan kakap," ujarnya.
Muara Ciseureuh, lokasinya tidak jauh dari Jembatan Ciseureuh, sebuah jembatan yang menghubungkan Kampung Ciniti menuju Kampung Cilopang Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi.