Rumah Sakit Nasser di Gaza Diubah Jadi Barak Militer Israel

Senin 19 Februari 2024, 18:04 WIB
Rumah Sakit Nasser (Kompleks Medis Nasser) adalah salah satu rumah sakit terakhir yang aktif di Khan Yunis di Jalur Gaza, Palestina | Foto : instagram @selatanlorienttoday

Rumah Sakit Nasser (Kompleks Medis Nasser) adalah salah satu rumah sakit terakhir yang aktif di Khan Yunis di Jalur Gaza, Palestina | Foto : instagram @selatanlorienttoday

SUKABUMIUPDATE.com - Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan Tentara Israel telah diubah menjadi barak militer.

Rumah Sakit Nasser (atau Kompleks Medis Nasser ) adalah salah satu rumah sakit terakhir yang aktif di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan , dan merupakan salah satu rumah sakit terakhir yang berfungsi di Gaza. Mulai tanggal 18 Februari 2024, rumah sakit tersebut sudah tidak berfungsi lagi.

Seperti diberitakan tempo.co dari Anadolu, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra dalam sebuah pernyataan, Minggu, 18 Februari 2024, mengatakan akibat diduduki Israel, rumah sakit ini tidak bisa menangani kasus-kasus yang memerlukan perawatan klinis ekstrem.

Ashraf juga mengatakan, tentara Israel telah menangkap 70 petugas medis di fasilitas tersebut.

Baca Juga: Mensos Kunjungi Nurin, Bocah Tulang Punggung Keluarga Di Gunungpuyuh Kota Sukabumi

Tentara Israel pada Kamis menyerbu rumah sakit tersebut, memaksa semua orang di dalam untuk mengungsi dan melarikan diri demi menyelamatkan nyawa mereka. Namun sebagian kecil tim medis tetap tinggal di dalam untuk merawat pasien dalam kondisi kritis, yang semuanya ditahan di satu gedung rumah sakit oleh tentara Israel karena kurangnya kebutuhan dasar.

Al-Qudra mengatakan pemadaman listrik di rumah sakit tersebut menyebabkan tujuh pasien meninggal dunia akibat terhentinya pasokan oksigen. “Kami khawatir akan kematian puluhan kasus serius,” ujarnya memperingatkan.

Sejak 22 Januari 2024, Khan Younis telah menyaksikan invasi darat besar-besaran Israel, yang memaksa puluhan ribu penduduk kota tersebut mengungsi akibat pemboman besar-besaran Israel.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Serangan Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan hampir 29.000 orang dan menyebabkan kehancuran massal serta kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok, sementara kurang dari 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Baca Juga: Ratusan Warga Rela Berdesakan Demi Beras Murah di Palabuhanratu Sukabumi

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Internasional22 Januari 2025, 23:54 WIB

Amerika Serikat Keluar dari WHO, Ini Penyebabnya

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik negara tersebut dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui perintah eksekutif yang ditandatangani pada hari pertama masa jabatannya sebagai presiden ke-47.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 23:29 WIB

Mendagri Usul Tiga Opsi Waktu Pelantikan Bupati Sukabumi, Kapan?

Akan tetapi, belakangan muncul opsi untuk menunda pelantikan tersebut. Sebab, sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi masih berjalan, termasuk Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi Psangan Kepala Daerah | Foto : Istimewa
Sukabumi22 Januari 2025, 22:58 WIB

Survei Penilaian Integritas KPK 2024: Kota dan Kabupaten Sukabumi Masuk Kategori Rentan

Dalam survei yang dilakukan terhadap 94 kementerian/lembaga, 37 pemerintah provinsi, 508 kabupaten/kota, serta dua BUMN ini, Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi masuk dalam kategori "Rentan."
Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2024 oleh KPK | Foto : Tangkapan layar youtube KPK
DPRD Kab. Sukabumi22 Januari 2025, 22:03 WIB

Datangi DPRD Sukabumi, Warga Bahas Krisis Listrik Di Pajampangan

Pajampangan menghadapi krisis listrik akibat seringnya pemadaman tanpa sebab yang jelas. Hal itu, membuat puluhan masyarakat yang tergabung dalam JPMSS menggelar audiensi dengan DPRD Sukabumi
Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan (JPMSS) menggelar audiensi bahas soal listrik dengan DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 21:42 WIB

Akui Banyak Keluhan, Zainul DPR RI Sebut Program Makan Bergizi Gratis Stabil Setelah 3 Bulan

Anggota DPR RI Zainul Munasichin mengaku mendapatkan banyak laporan masyarakat terkait persoalan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis tersebut.
Zainul Munasichin, Anggota DPR RI Komisi 9 Fraksi PKB saat diwawancarai di Al-Masthuriyah | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi22 Januari 2025, 21:02 WIB

PN Cibadak: Ekskusi Lahan Di Palabuhanratu Tetap Berlanjut Meski Diprotes Nyerempet Tanah PUPR

Protes dari pemilik warung yang mengklaim tanah tersebut milik Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maruli menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada surat keberatan resmi dari PUPR.
Warga protes bangunannya turut digusur padahal berada di tanah milik PUPR di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 20:39 WIB

INTANI dan INTI Apresiasi Prabowo Stop Impor Pangan Dalam 100 Hari Kerjanya

INTANI bersama INTI mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto menyetop impor pangan dalam 100 hari kerjanya.
Ketua INTANI Guntur Subagja Mahardika pada acara Talkshow Perpajakan Modern Berbasis Coretax yang Mendukung Ketahanan Pangan. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi22 Januari 2025, 20:38 WIB

Ayep Zaki-Bobby Akan Bawa Pendukung Ke Pelantikan 6 Februari: Ada Syukuran Warga dan Program 100 Hari Kerja

Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Bobby Maulana menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses pelantikan kepala daerah serentak yang dijadwalkan pada 6 Februari 2025, di Ibu Kota Negara.
Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaki dan Bobby Maulana | Foto: Istimewa
Jawa Barat22 Januari 2025, 20:31 WIB

Jelang Pelantikan, Dedi Mulyadi Bahas Akselerasi Pembangunan dengan Pj Gubernur Jabar

Bey memastikan penyesuaian program Pemprov Jabar dengan visi misi Gubernur terpilih Dedi Mulyadi saat ini sedang berjalan.
Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin usai mengikuti Rapim di Gedung Pakuan. (Sumber : Humas Jabar)
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 20:11 WIB

Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi Janji Tak Bagi-bagi Jabatan ke Relawan

Dedi Mulyadi menuturkan tim pemenangannya akan bertransformasi menjadi Forum Jabar Istimewa, yang bertugas menyelesaikan berbagai persoalan sosial.
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Humas Jabar)