Di sisi lain, perusahaan juga tengah mengembangkan inovasi Refuse-Derived Fuel (RDF), teknologi pengolahan sampah perkotaan/Municipal Solid Waste (MSW) untuk menghasilkan energi panas sebagai bahan bakar produksi semen. Proyek ini dibangun di TPA Cimenteng untuk membantu Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam mengatasi persoalan limbah. Kedua inovasi ini selaras dengan target net-zero pada tahun 2050 yang ditargetkan pemerintah Indonesia.
Untuk menekan kesenjangan sosial dan merangkul kolaborasi, perusahaan kembali melanjutkan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang tahun ini menyasar lima desa, yaitu Desa Kebonmanggu, Sirnaresmi, Sukamaju, Tanjungsari, dan Wangunreja.
Program pembangunan multisektor ini meliputi infrastruktur, agama dan budaya, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, dengan total biaya sebesar Rp 1,6 miliar. Salah satu hasil PPM yang manfaatnya sudah dirasakan masyarakat luas adalah pembangunan jalan di Sukabumi sepanjang lebih dari 9.700 m2 yang dibangun secara bertahap sejak tahun 2013 hingga 2022.
Di luar kelima desa tersebut, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi setiap tahunnya juga berkontribusi dalam pembangunan proyek infrastruktur di Jalan Pelabuhan II hingga Cikembang.
Baca Juga: Bangun Toilet Sehat di Sukabumi, Kolaborasi SCG dan Kodim 0607 Dukung ODF
Sejak 2016 hingga 2022, perusahaan telah melakukan pembangunan jalan sepanjang 5,8 km dan perbaikan sepanjang 7,9 km, hingga kini terus bertambah. Perusahaan juga berkolaborasi dengan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat agar realisasi proyek tersebut berjalan optimal.
Government Liaison and Community Relation Manager, Indra Leksono, menjelaskan, kesuksesan pelaksanaan seluruh program CSR perusahaan tak lepas dari dukungan berbagai stakeholder seperti Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Desa, Karang Taruna, serta BUMDes.
Tahun ini, perusahaan mengusung program baru di bidang kesehatan, seperti Gerakan Makan Ikan (Gemari) untuk menekan angka stunting dan memfasilitasi pembiayaan penuh BPJS Ketenagakerjaan bagi 89 pekerja rentan seumur hidup.
“Kami menyadari bahwa untuk mencapai keberlanjutan dan mendukung kesejahteraan di Sukabumi tidak bisa kami lakukan sendiri, tetapi memerlukan kolaborasi dari seluruh elemen. Sebagai contoh, program GESARI yang telah kami gagas sejak tahun 2021 mendapatkan antusiasme yang baik dari masyarakat, sehingga mereka bisa meningkatkan geliat ekonomi desa,” jelas Indra.
Baca Juga: Alokasikan Rp 54 M, SCG Jelaskan Kontribusi Perusahaan Soal Jalan Rusak di Sukabumi