Dikutip dari GPU via Glints.com, penulis buku ini membagikan kalimat-kalimat baik melalui kegiatan “thebookman” selama 7 tahun terakhir.
Saat menghadapi quarter life crisis, seseorang tak jarang meragukan diri dan bertanya-tanya apakah sudah “hidup dengan benar”, bagaimana seharusnya hidup, dan pertanyaan lainnya.
Buku Ketika Aku Tak Tahu cocok untuk Generasi 98 yang seringkali merasa sedih dan tidak bersemangat.
5. Buku Quarter Life Crisis, Filosofi Teras: Henry Manampiring
Jika kamu pernah membaca buku karya Massimo Pigliucci – How To Be a Stoic, buku ini adalah salah satu karya yang terinspirasi darinya.
Buku Quarter Life Crisis, Filosofi Teras dilengkapi ilustrasi yang ciamik dan tentunya sangat mudah dibaca.
Dalam buku Filosofi Teras, Generasi 98 akan diajak untuk menemukan rasa damai dan mengendalikan mindset terutama tentang hidup.
Salah satu hal yang ditekankan dalam buku ini adalah bagaimana seseorang menghadapi naik turunnya kehidupan, emosi negatif serta pasrah mengikuti alur kehidupan yang berulah.
Walaupun berbicara tentang filsafat stoa, buku ini sama sekali bukan bacaan berat. Filosofi Teras masih relevan dan berkaitan dengan masa sekarang.
Sumber : glints.com