Pahami Penyebaran Virus Corona, Bisa Lewat Udara Juga?

Selasa 07 April 2020, 21:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Melansir dari tempo.co, selain lewat droplet atau kontak dengan orang yang positif virus corona, atau lewat barang yang terpapar virus ini, kekhawatiran muncul virus ini juga menyebar lewat udara. Bagaimana fakta penyebarannya?

Infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus corona atau COVID-19 memang ditularkan melalui droplet berbagai ukuran dan kontak fisik. Kasus paling banyak ditemui dalam virus corona paling banyak ditularkan melalui tetesan pernapasan dan sentuhan.

Dalam analisis terhadap 75.465 kasus COVID-19 di Cina, tidak ada laporan penularan melalui udara. Penularan tetesan terjadi ketika seseorang berada dalam kontak dekat atau berjarak sekitar 1 meter dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan, misalnya batuk atau bersin dan karena itu berisiko mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata) terkena tetesan pernapasan yang berpotensi infektif.

Penularan juga dapat terjadi melalui fomites di lingkungan sekitar orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularan COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan permukaan di lingkungan terdekat atau dengan benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi, misalnya stetoskop atau termometer.

Dilansir dari www.who.int, transmisi penularan COVID-19 bisa melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan dan pengaturan khusus di mana prosedur atau perawatan pendukung yang menghasilkan aerosol dilakukan, yaitu intubasi endotrakeal, bronkoskopi, penyedotan terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual sebelum intubasi, mengubah pasien ke posisi tengkurap, memutus hubungan pasien dari ventilator, ventilasi tekanan positif non-invasif, trakeostomi, dan resusitasi kardiopulmoner.

Ada beberapa bukti bahwa infeksi COVID-19 dapat menyebabkan infeksi usus dan terdapat dalam feses. Namun, sampai saat ini hanya satu penelitian yang membiakkan virus COVID-19 dari spesimen feses tunggal. Belum ada laporan mengenai penularan feses, oral virus COVID-19 hingga saat ini.

Sebuah publikasi baru-baru ini di New England Journal of Medicine telah mengevaluasi persistensi virus dari virus corona. Penemuan virus corona dalam partikel aerosol hingga 3 jam tidak mencerminkan pengaturan klinis, di mana prosedur penghasil aerosol dilakukan, yaitu prosedur penghasil aerosol yang diinduksi secara eksperimental.

Hasilnya, berdasarkan bukti yang tersedia, termasuk publikasi terbaru yang disebutkan di atas, WHO mengimbau agar tindakan pencegahan dilakukan untuk orang-orang yang merawat pasien COVID-19. WHO terus merekomendasikan tindakan pencegahan di udara untuk keadaan dan pengaturan di mana prosedur penghasil aerosol dan perawatan dukungan dilakukan sesuai dengan penilaian risiko.

Rekomendasi ini konsisten dengan pedoman nasional dan internasional lain, termasuk yang dikembangkan oleh European Society of Intensive Care Medicine dan Society of Critical Care Medicine, yang saat ini digunakan di Australia, Kanada, dan Inggris.

Rekomendasi WHO saat ini menekankan pentingnya penggunaan semua APD yang rasional dan tepat, tidak hanya masker yang membutuhkan perilaku yang benar dan dari petugas kesehatan, terutama dalam prosedur pembersihan dan praktik kebersihan tangan.

WHO juga merekomendasikan pelatihan staf tentang rekomendasi ini, serta pengadaan yang memadai dan ketersediaan APD yang diperlukan dan persediaan dan fasilitas lainnya. WHO terus menekankan pentingnya kebersihan tangan, etiket pernapasan, dan pembersihan dan disinfeksi lingkungan, serta pentingnya menjaga jarak fisik dan menghindari kontak yang dekat dan tidak dilindungi dengan orang-orang dengan gejala demam atau pernapasan.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat14 Mei 2024, 16:30 WIB

Serangan Asam Urat Tak Lagi Menyiksa: 10 Cara Mengobati dan Mencegah Kambuh

Serangan asam urat yang kambuh terkadang sangat menyiksa para penderitanya.
Ilustrasi - Serangan asam urat yang kambuh terkadang sangat menyiksa para penderitanya. (Sumber : Freepik.com).
Life14 Mei 2024, 16:15 WIB

Merasa Bosan, 12 Alasan Bayi Tidak Berhenti Menangis yang Patut Bunda Ketahui

Hampir tidak ada yang lebih menyedihkan daripada saat bayi menangis terutama jika Anda tidak yakin mengapa ia menangis dan semua upaya untuk menenangkannya sepertinya tidak berhasil.
bayi menangis sepanjang hari akan membuat orang sekitar khawatir (Sumber : pexels.com/@LeonardoLiz)
Sukabumi14 Mei 2024, 16:01 WIB

Wabup: Angka Prevalensi Stunting di Kabupaten Sukabumi Turun Signifikan

Secara nasional berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan prevalensi stunting dari 41,35% pada tahun 2018 menjadi 27% tahun 2023 atau turun sekitar 14,35%.
Wakil Bupati Iyos Somantri Exit Meeting Hasil Audit Efektivitas Program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sukabumi | Foto : Dokpim
Food & Travel14 Mei 2024, 16:00 WIB

Cocok untuk Healing dan Melepas Penat, 4 Rekomendasi Wisata Air di Bogor

wisata air sangat cocok untuk liburan healing dan melepas penat.
The Jungle Water Adventure - wisata air sangat cocok untuk liburan healing dan melepas penat. (Sumber : junglebogor.com).
Life14 Mei 2024, 15:45 WIB

Jangan Sepelekan,6 Adab Ditraktir Orang yang Wajib Diketahui dan Diterapkan

Saat ditraktir makan oleh seseorang, maka penting untuk mengedepankan adab . hal ini yang mungkin jarang diketahui banyak orang selama ini
Adab ditraktir makan oleh orang lain yang perlu diketahui dan diterapkan (Sumber : Pexels.com/@cottonbrostudio)
Life14 Mei 2024, 15:30 WIB

6 Tanda Kegagalan Orang Tua dalam Mendidik Anak di Masa Kecil, Yuk Ketahui!

Orang tua yang gagal dalam mendidik anak pada umumnya bisa dilihat dari perkembangan anak saat sudah dewasa nanti
Bukti kegagalan orang tua dalam mendidik anak (Sumber : Pexels.com/@KindelMedia)
Sukabumi14 Mei 2024, 15:18 WIB

16 Siswa SD Keracunan, Dinkes Kabupaten Sukabumi Pantau Peredaran Jajanan Anak

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi tanggapi serius kasus 16 siswa SDN I Cidadap di Jalan Goalpara, Desa Limbangan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi yang alami keracunan jajanan. Senin (13/5/2024).
Dinas Kesehatan Sukabumi pantau peredaran jajanan anak yang berbahaya| Foto : Asep Awaludin
Sehat14 Mei 2024, 15:15 WIB

7 Obat Tradisional Dipercaya Turunkan Kolesterol dan Baik Untuk Jantung

Selain melakukan pengobatan secara medis, ada beberapa obat tradisional yang dipercaya bisa menurunkan kolesterol dan baik bagi kesehatan jantung. Bahkan beberapa di antaranya sudah digunakan sejak dahulu
bawang putih adalah salah satu obat tradisional yang dipercaya dapat turunkan kadar kolesterol tinggi dan baik untuk jantung. (Sumber : freepik.com/@jcomp)
Inspirasi14 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Staff QC dan Sales Staff, Lokasi Penempatan di Kabupaten Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga.
Ilustrasi. Lowongan Kerja Staff QC dan Sales Staff, Lokasi Penempatan di Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Freepik)
Sukabumi14 Mei 2024, 14:59 WIB

Sodorkan Uang ke Paman, Anak di Sukabumi Minta Dibunuh Setelah Habisi Ibunya

Rahmat meminta dibunuh oleh Pahrudin setelah membunuh ibunya sendiri.
Kondisi rumah Inas (43 tahun) dan Rahmat alias Herang (25 tahun) atau lokasi pembunuhan di Kampung Cilandak RT 15/04 Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Selasa (14/5/2024). | Foto: Istimewa