SUKABUMIUPDATE.com - Dugaan tindak asusila yang menyeret ES, mantan Kepala Sekolah sebuah MTs swasta sekaligus pelatih voli putri kegiatan ekstrakurikuler di salah satu sekolah setingkat sekolah menengah atas di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, mencuat saat salah satu korban GM melapor ke Unit PPA Polres Sukabumi, dan menjadi perbincangan hangat di wilayah Pajampangan hingga meluas di berbagai platform media sosial. Kini isu tersebut kian merembet ke salah satu properti vila milik terduga pelaku ES Walid versi Sukabumi.
Reaksi masyarakat atas dugaan asusila ini tak hanya terkait hubungan ES dengan para anak didiknya dibidang olahraga bola voli, kini perhatian publik juga mengarah kepada keberadaan sebuah vila yang disebut-sebut milik ES di kawasan Pantai Cibuaya, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga setempat, vila tersebut berdiri sekitar dua tahun lalu, tepatnya pada bulan Januari 2023. Bangunannya berada tak jauh dari jalan Kabupaten Ciracap–Ujunggenteng, dan hanya berjarak sekitar 200–300 meter dari bibir pantai. Dimana Vila yang disebut milik terduga pelaku itu ada dua yang saling berseberangan jalan.
Baca Juga: Pilar Rusak, Perawatan Jembatan Lama Pamuruyan Sukabumi Dikebut di Tengah Proyek Mangkrak
“Awalnya bangunan hanya di sebelah kiri kalau dari arah Ujunggenteng. Setelah itu diperluas ke seberang jalan. Sekarang ada dua bangunan dengan beberapa kamar,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, kepada Sukabumiupdate.com, (28/11/2025).
Menurut warga, pengelolaan vila tersebut dilakukan oleh beberapa alumni dari sebuah Madrasah Aliyah (MA), yang juga disebut pernah menjadi pemain voli binaan ES. “Setahu saya ada tiga orang yang mengurus atau sebagai pekerja disana. Satu sudah menikah, satu lagi sedang kuliah, dan satu kabarnya sudah tidak lagi bekerja di sini,” tambahnya.
Sebelum munculnya isu dugaan asusila di media sosial, warga mengaku kerap melihat ES datang ke vila tersebut, terutama pada akhir pekan. Vila itu juga disebut sering menjadi tempat berkumpul para anak didik atau atlet binaannya.
Baca Juga: Asap, Kopi, dan Kesabaran: Jejak Seni Nay dari Kebonpedes Sukabumi Menembus Brasil
“Dulu sering ke sini, apalagi malam minggu banyak anak-anak asuhnya kumpul di vila. Tapi hampir dua atau tiga minggu ini tidak kelihatan lagi,” kata warga lainnya.
Warga juga menyebut bahwa pada saat proses pembangunan vila dua tahun lalu, sejumlah anak asuh ES sempat terlihat ikut membantu pekerjaan fisik ringan seperti mengangkut pasir untuk meratakan lahan. Namun informasi ini masih berupa kesaksian warga dan belum mendapat klarifikasi langsung dari pihak terkait.
Kasus ini terus menjadi perhatian masyarakat Pajampangan, terutama karena berkembangnya berbagai spekulasi di media sosial. Publik berharap pihak berwenang segera melakukan penelusuran agar kejelasan duduk perkara dapat diketahui secara objektif.








