SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi bayi perempuan yang sebelumnya ditemukan di Poskamling Kampung Babakan, Desa/Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, dinyatakan sehat setelah diperiksa oleh tenaga medis Puskesmas Warungkiara.
"Kondisi bayi sehat, cuman berat badannya agak kurang, agak rendah tapi tidak terlalu beratnya 2200 gram, pas dia datang," kata Widia Novitakaspa, petugas Puskesmas Warungkiara, kepada Sukabumiupdate.com, pada Senin (17/11/2025).
Menurut Widia, banyak warga yang menyatakan minat untuk mengadopsi bayi tersebut. Namun proses penentuan calon orang tua asuh dilakukan melalui mekanisme musyawarah bersama unsur Forkompimcam, perangkat desa, serta RT dan RW setempat.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Jalanan Gelap Lembursitu Sukabumi Ternyata Tewaskan 2 Pemotor Sekaligus
"Banyak sebenarnya yang siap mengadopsi, tapi kami berkoordinasi dengan Forkompimcam, desa, RT, RW. Kami mempertimbangkan kemampuan calon pengasuh yang mau ngadopsi itu ya minimal jangan terlantar lah anaknya gitu, benar - benar yang mampu, benar - benar orang gak punya anak," ujarnya.
Dalam musyawarah yang digelar Minggu (16/17/2025) malam, kata Widia unsur Forkompimcam termasuk kepala desa dan para ketua RT ada sepakat mengusulkan calon seorang perempuan warga Warungkiara yang sudah 10 tahun menikah namun belum dikaruniai anak sebagai calon pengadopsi.
"Kemarin hasilnya sepakat forkompimcam ada Kades, pak RT dan lain - lain, akhirnya ke ibu yang bersangkutan dia 10 tahun menikah belum punya anak, dia juga sebagai RT disana di Warungkiara," kata dia.
Baca Juga: Strike Mancing di Pinggir Laut Seru, tapi Jangan Abaikan Keselamatan! Simak Tipsnya
Widia menjelaskan, hasil pemeriksaan dokter menyatakan bayi dalam keadaan baik. Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi, tali pusar bersih, dan kemampuan menyusunya normal.
Ia juga menyampaikan bahwa ruangan PONED di Puskesmas Warungkiara cukup terbatas sehingga diperlukan tempat perawatan yang lebih nyaman.
"Kemungkinan seperti itu (diasuh calon pengadopsi), karena ruang PONED kami seadanya. Untuk kenyamanan yang bersangkutan merawat beberapa hari ke depan dan si bayinya nyaman. Tapi kami belum dapat informasi resmi dari Forkompimcam. Dokter memutuskan kondisi bayi baik dan bisa pulang, tetapi semuanya tetap menunggu tindak lanjut," jelasnya.
Baca Juga: Pilu! Isi Surat Ungkap Alasan Bayi Ditinggalkan di Poskamling Sukabumi: Ibu Depresi Ditinggal Suami
Sebelumnya, bayi malang yang diketahui bernama Harvika H. itu menggegerkan Warga Kampung Babakan, Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, ditemukan hidup terbungkus selimut pada Minggu malam (16/11/2025) sekitar pukul 18.30 WIB oleh seorang warga.
Surat tulisan tangan yang diduga ditulis oleh pihak yang meninggalkan bayi itu diselipkan dalam selimut yang berisi pengakuan bahwa buah hati kecil tersebut ditinggalkan karena tekanan mental berat yang dialami ibunya setelah ditinggal suami, diperparah oleh kondisi ekonomi yang serba sulit.
Penulis surat juga mengaku tidak mampu merawat bayi tersebut dan berharap siapa pun yang menemukannya dapat mengantarkan bayi itu ke panti asuhan atau merawatnya sendiri bila memungkinkan.
Baca Juga: Geger Bayi Perempuan Ditemukan di Poskamling Warungkiara Sukabumi dengan Sepucuk Surat
Berikut kutipan isi surat yang ditemukan warga tersebut:
"Assalamualaikum dengan ini saya yang menulis surat, sebelumnya saya meminta maaf harus meninggalkan bayi ini disini dikarenakan tuntutan mental ibunya dan juga ekonomi beliau, ibunya mengalami depresi ketika mengandung bayi ini dikarenakan suaminya meninggalkan dia dan lebih memilih wanita lain.
Disini saya sebagai penulis surat ini sangat bingung dikarenakan kondisi saya juga yang belum mampu dikarenakan masih lajang, dan saya akan sangat berterimakasih kepada hamba Allah yang menemukan bayi ini mau diantarkan ke panti asuhan atau pun dirawat sendiri, sekali saya sangat meminta maaf harus mengambil keputusan ini dikarenakan sudah buntu mencari jalan panti asuhan kesana kemari di daerah Sukabumi tidak ada yang mau menerima bayi. Sekian terimakasih. Nama anaknya Harvika. H."
Bayi perempuan mungil yang ditemukan hidup, terbungkus selimut dan tak berdosa, kini tumbuh dalam kondisi sehat. Kehadirannya yang rapuh namun penuh harapan itu telah menggugah hati, hingga kini ada seseorang yang dengan tulus siap merengkuhnya dalam kasih dan mengadopsinya.





