SUKABUMIUPDATE.com – Alasan pilu di balik penemuan bayi perempuan yang ditinggalkan di Poskamling Kampung Babakan, Desa/Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, terungkap dalam sepucuk surat yang diselipkan dalam selimut sang bayi.
Surat tulisan tangan yang diduga ditulis oleh pihak yang meninggalkan bayi itu berisi pengakuan bahwa sang bayi ditinggalkan karena tekanan mental berat yang dialami ibunya setelah ditinggal suami, diperparah oleh kondisi ekonomi yang serba sulit.
Penulis surat juga mengaku tidak mampu merawat bayi tersebut dan berharap siapa pun yang menemukannya dapat mengantarkan bayi itu ke panti asuhan atau merawatnya sendiri bila memungkinkan.
Sebelumnya, bayi malang yang diketahui bernama Harvika H. itu ditemukan hidup dan terbungkus selimut pada Minggu malam (16/11/2025) sekitar pukul 18.30 WIB oleh seorang warga.
Baca Juga: Geger Bayi Perempuan Ditemukan di Poskamling Warungkiara Sukabumi dengan Sepucuk Surat
Petugas Piket Koramil 2203/Warungkiara, Serka Enceng Setiawan, membenarkan adanya surat tersebut. Menurutnya, dugaan kuat bayi ditelantarkan karena alasan yang tertulis dalam surat.
Berikut kutipan isi surat yang ditemukan warga tersebut:
"Assalamualaikum dengan ini saya yang menulis surat, sebelumnya saya meminta maaf harus meninggalkan bayi ini disini dikarenakan tuntutan mental ibunya dan juga ekonomi beliau, ibunya mengalami depresi ketika mengandung bayi ini dikarenakan suaminya meninggalkan dia dan lebih memilih wanita lain.
Disini saya sebagai penulis surat ini sangat bingung dikarenakan kondisi saya juga yang belum mampu dikarenakan masih lajang, dan saya akan sangat berterimakasih kepada hamba Allah yang menemukan bayi ini mau diantarkan ke panti asuhan atau pun dirawat sendiri, sekali saya sangat meminta maaf harus mengambil keputusan ini dikarenakan sudah buntu mencari jalan panti asuhan kesana kemari di daerah Sukabumi tidak ada yang mau menerima bayi. Sekian terimakasih. Nama anaknya Harvika. H."
Kronologi Penemuan dan Kondisi Bayi
Serka Enceng menuturkan, bayi pertama kali ditemukan oleh Nanang Suryana (55), warga Palabuhanratu yang tinggal di sebuah kontrakan di Kampung Babakan.
“Bayi ditemukan dalam keadaan hidup, diduga hasil hubungan di luar nikah dan dibuang oleh orang tuanya. Di lokasi juga ditemukan sebuah surat berisi pesan terkait bayi tersebut,” ujar Serka Enceng kepada sukabumiupdate.com.
Enceng menuturkan, sebelum menemukan bayi, Nanang mendengar suara tangisan dari arah poskamling yang berjarak tidak jauh dari kontrakannya. Merasa curiga, ia kemudian mengecek sumber suara dan menemukan bayi perempuan itu dalam keadaan seorang diri.
“Nanang kemudian memberitahukan kepada warga,” jelas Enceng.
Setelah menerima laporan, Enceng bersama anggota Koramil 2203/Warungkiara langsung mendatangi lokasi penemuan. Pihaknya lalu berkoordinasi dengan Forkopimcam Warungkiara dan Pemerintah Desa Warungkiara.
Bayi tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Warungkiara untuk pemeriksaan kesehatan.
“Kondisi bayi cukup baik setelah dilakukan pemeriksaan, dan saat ini masih berada di Puskesmas Warungkiara untuk perawatan lanjutan,” terang Enceng.
Hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui siapa penulis surat tersebut. Aparat dan pihak terkait juga masih melakukan penelusuran mengenai identitas orang tua bayi serta motif lengkap di balik penelantaran tersebut.
