Rumah Lansia di Cisaat Sukabumi Terancam Amblas ke Sungai Akibat Longsor

Sukabumiupdate.com
Kamis 13 Nov 2025, 14:14 WIB
Rumah Lansia di Cisaat Sukabumi Terancam Amblas ke Sungai Akibat Longsor

Petugas gabungan meninjau rumah milik Buhori (76 tahun) di Kampung Nagrak Kaler, Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, yang terancam amblas ke Sungai Cikupa akibat longsor pada Rabu (12/11/2025). (Sumber : P2BK Cisaat)

SUKABUMIUPDATE.com – Rumah milik Buhori (76 tahun), seorang warga lanjut usia (lansia) di Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, terancam amblas ke sungai setelah tebing di pinggir bangunan rumahnya longsor, Rabu (12/11/2025). Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa sore.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cisaat, Imam Ismail Wahyudi, menjelaskan longsor terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Rumah yang dihuni Buhori seorang diri kini berada tepat di bibir tebing yang terus terkikis arus sungai.

"Bagian bawah rumah sudah terkikis aliran sungai, kondisi bangunannya pun mulai retak-retak karena tertarik longsoran,” kata Imam kepada sukabumiupdate.com, Kamis (13/11/2025).

Rumah permanen milik Buhori berukuran lebar 4 meter dan panjang 8 meter. Bangunan tersebut kini berada kurang dari satu meter dari bibir tebing yang longsor dan bagian bawahnya mulai menggantung akibat tergerus arus sungai.

Baca Juga: Sudah Jual Sawah dan Sapi, Calon Jemaah Haji Sukabumi Berharap Kuota Tak Dikurangi di 2026

Dari keterangan warga, tanah longsor muncul setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah itu sejak sore hingga malam hari. Saat kejadian, Buhori sedang melaksanakan salat Asar.

“Tiba-tiba lantai rumah terasa bergetar, lalu ketika dilihat ke luar, tanah di samping rumah sudah amblas ke sungai,” tutur Imam menirukan penuturan warga.

Tebing yang longsor memiliki tinggi sekitar delapan meter, panjang tiga meter, dan lebar satu meter. Bagian bawah tebing sudah terkikis arus sungai, sehingga jika hujan kembali turun, ancaman longsor susulan masih sangat mungkin terjadi.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, tim P2BK Cisaat bersama perangkat Desa Nagrak, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Tagana, dan Satpol PP langsung meninjau lokasi.

“Kami sudah melakukan assessment dan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta kecamatan untuk penanganan selanjutnya. Warga diimbau tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan longsor dan bantaran sungai,” kata Imam.

Baca Juga: Harga Tanah di Lingsel Sukabumi Cuma Rp2 Ribu per Meter, Jika Redenominasi Rupiah Diterapkan

Hingga saat ini, rumah milik Buhori masih dalam kondisi terancam. Pemerintah desa bersama P2BK tengah menyiapkan laporan dan permohonan bantuan agar segera ada langkah perbaikan di lokasi. Selain rumah, jembatan di sekitar titik longsor juga terdampak karena tanah penopangnya ikut tergerus.

“Yang paling mendesak sekarang adalah perbaikan tebing dan pembangunan pengaman di pinggir sungai agar tidak terjadi longsor susulan,” tambah Imam.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun warga sekitar diingatkan agar segera melapor jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah atau retakan baru di lingkungan mereka.

Berita Terkait
Berita Terkini