SUKABUMIUPDATE.com - Bagi siswa kelas XII SMAN 5 Kota Sukabumi,Tes Kemampuan Akademik (TKA) perdana menjadi pengalaman penuh harap dan tantangan. Di ruang komputer yang sunyi, ratusan pelajar menatap layar dengan wajah tegan, sebagian menggigit bibir, sebagian lagi menarik nafas panjang sebelum mulai mengerjakan soal.
Salah satunya Rado Ar Rahman, peserta sesi pertama yang mengaku lega setelah menyelesaikan ujian di hari pertama. “Minggu lalu kami sudah mulai gladi bersih, jadi sebelum TKA sudah latihan dari komputernya dan sebagainya. Hari ini hari pertama, kebetulan saya sesi pertama, perasaannya cukup lega karena sudah bisa melewati,” ujarnya saat ditemui sukabumiupdate.com usai tes, Senin (3/11/2025).
Rado mengikuti ujian mata pelajaran wajib seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Untuk peminatan, ia memilih Biologi dan Bahasa Indonesia tingkat lanjut. “Saya ingin melanjutkan ke jurusan Kesehatan Masyarakat di UNPAD. Kalau enggak diterima lewat SNBP, saya coba SNBT. Optimis aja,” katanya.
Baca Juga: Assesmen BPBD Kota Sukabumi: Atap Rumah Warga Baros Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang
Menurutnya, persiapan yang dilakukan sekitar dua bulan cukup membantu. “Soalnya ada yang susah ada yang gampang, tapi karena sempat latihan seminggu penuh, semuanya lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Mahar Monita (17) juga menjalani ujian dengan perasaan campur aduk. “Deg-degan banget karena ini baru banget dan kalau tanya ke orang lain juga belum ada yang punya pengalaman,” ujarnya sambil tersenyum.
Mahar mengambil mata pelajaran Fisika dan Biologi untuk persiapan jurusan teknik lingkungan yang akan ia pilih nanti. “Untuk pelajaran Fisika ada les tambahan, waktu tambahan khusus mapel Fisika, jadi persiapannya di mapel pilihan aja,” katanya.
Baca Juga: Saat Jagoan Musik Lagi Gabut dan Muter Otak Bersama Jadilah Supergrup
Bagi Mahar dan Rado, TKA bukan hanya soal nilai, tetapi juga soal keyakinan. Mereka belajar membagi waktu di tengah kesibukan kegiatan sekolah, menjaga fokus, dan tetap percaya diri. “Manajemen waktu paling susah, tapi ya harus bisa,” kata Mahar.
Meski penuh tekanan, keduanya sepakat TKA menjadi ajang pembuktian diri. “Ini pengalaman pertama, tapi juga langkah awal buat masa depan,” ujar Rado menutup dengan senyum lega.
43.967 Sekolah - 3,5 juta pelajar TKA Serentak
43.967 SMA dan sederajat di seluruh Indonesia menggelar tes kemampuan akademik atau TKA, Senin, (3/11/2025). Tes berstandar nasional yang pertama kali digelar ini dilaksanakan secara serentak dan diikuti oleh 3,5 juta siswa.
Baca Juga: Asap Tebal Selimuti Rumah Kosong di Warudoyong Kota Sukabumi, Sebab Kebakaran Belum Diketahui
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Gogot Suharwoto mengatakan pelaksanaan TKA perdana ini digelar selama empat hari hingga Kamis, 6 November 2025. Untuk hari pertama, ada tiga mata pelajaran yang diujikan, yakni matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.
Gogot menekankan TKA ini tidak wajib diikuti oleh semua siswa. Menurut dia, semua pelajar yang mengikuti TKA saat ini berangkat dari kemauan siswa dan telah mendapat persetujuan dari orang tua masing-masing. "Jadi intinya tes ini untuk memfasilitasi anak-anak, memastikan kompetensinya bisa terukur dengan standar seluruh Indonesia," ujarnya.
Tes berstandar nasional ini dirancang oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti guna menilai capaian akademik setiap siswa yang hendak menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Untuk tingkat SMA, terdapat tiga mata pelajaran wajib yang akan diujikan, yakni bahasa Indonesia, matematika, dan bahasa Inggris. Kemudian, pada hari kedua siswa akan mengerjakan dua mata pelajaran pilihan yang disesuaikan dengan minat mereka.
Baca Juga: Jalan di Desa Neglasari Diaspal Disperkim, Kades ucapkan Terimakasih ke Pemkab Sukabumi
Sistem yang digunakan hampir mirip sistem asesmen yang pernah berlaku, yakni ujian nasional. Hanya, TKA tidak wajib dan tidak menjadi penentu kelulusan. Nilai yang akan tercantum dalam ijazah hari ini masih mengacu pada hasil asesmen nasional berbasis komputer (ANBK), sistem evaluasi yang dirancang oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim pada 2021.
Meski tidak menjadi penentu kelulusan, pemerintah menetapkan nilai TKA menjadi salah satu syarat wajib untuk mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru 2026 lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNPB.
TKA di Sukabumi
Suasana ruang komputer di SMAN 5 Kota Sukabumi pekan ini terasa berbeda. Ratusan pelajar mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) perdana — ujian berbasis komputer yang dirancang untuk mengukur kesiapan akademik dan menjadi bekal menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi.
Baca Juga: Beli Obligasi Mulai Receh? Ini Dia Jurus Bank Indonesia Bikin Investasi Jadi Gampang
Ujian TKA berlangsung selama empat hari dalam dua gelombang, dengan tiga sesi setiap harinya sejak pagi hingga sore. Setiap ruangan menampung sekitar 30–35 peserta, sementara total siswa yang mengikuti mencapai lebih dari 400 orang.
Menurut Nining Yuningsih, staf kurikulum sekaligus sekretaris panitia pelaksana, TKA menjadi langkah strategis sekolah untuk menyiapkan siswa menghadapi seleksi nasional berbasis prestasi maupun tes.
“Tidak diwajibkan, kami menganjurkan semua untuk ikut. Kadang sekarang belum punya mimpi kuliah, tapi nanti bisa berubah,” ujarnya saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Senin (3/11/2025).
Baca Juga: 15 Makanan Tradisional Sunda dari Peuyeum hingga Rengginang, Mana Favoritmu?
Ia menilai, TKA penting bukan hanya sebagai syarat administratif, tapi juga untuk melatih kesiapan berpikir dan daya analisis siswa. “Minimal mereka bisa belajar dan mengukur kemampuan juga. Itu penting untuk masa depan,” katanya.
Sebelum pelaksanaan, siswa telah menjalani simulasi pada awal Oktober dan gladi bersih pada pekan lalu. “Gladi dilakukan dengan sistem dan waktu yang sama seperti TKA sekarang, jadi anak-anak sudah terbiasa,” tutur Nining.
Dari segi teknis, pelaksanaan berjalan lancar. “Kendala yang kami khawatirkan hanya soal perangkat, karena satu komputer dipakai tiga sesi dalam sehari. Tapi setelah gladi bersih kemarin, Alhamdulillah semuanya aman,” ungkapnya.
Baca Juga: Polisi Periksa 12 Saksi, Dugaan Bullying Dibalik Kematian Siswi MTs di Cikembar Sukabumi
Ia menjelaskan, nilai TKA nantinya dikombinasikan dengan nilai rapor, masing-masing berkontribusi 50 persen dalam seleksi. “TKA juga menjadi syarat untuk ikatan dinas. Jadi penting bagi anak-anak yang ingin melanjutkan kuliah ke jalur apa pun,” jelas Nining.
Menariknya, bentuk soal TKA kini lebih kompleks dibanding ujian nasional sebelumnya. “Kalau dulu hanya pilihan ganda, sekarang ada bentuk benar-salah yang mencakup konsep dan perhitungan. Jadi siswa tidak hanya jago hitung tapi juga harus memahami konsep,” tutup Nining.

