SUKABUMIUPDATE.com – Suasana panas pasca kisruh Osteo Run 7,5K Kota Sukabumi terus berlanjut. Setelah ramai keluhan peserta dan isu pecah kongsi di internal panitia, kini Ketua Pelaksana kegiatan, Raihan Zulfikar Hari, muncul ke publik lewat sebuah video klarifikasi yang beredar di media sosial, Minggu (5/10/2025).
Dalam video tersebut, Raihan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada sejumlah pihak. Ia menegaskan, pihaknya bertanggung jawab penuh atas kekacauan yang terjadi dalam pelaksanaan event tersebut.
“Saya, Raihan Zulfikar Hari selaku ketua pelaksana dari OsteoRun 7,5 Km Kota Sukabumi, menyampaikan mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua elemen pemerintah, termasuk Pemda Kota Sukabumi, Wali Kota Sukabumi, Wakil Wali Kota Sukabumi, Disporapar Kota Sukabumi, dan yang terakhir Perwatusi Kota Sukabumi,” ucapnya dalam video itu.
Baca Juga: Satu Korban Tenggelam di Sungai Cimandiri Sukabumi Ditemukan, Basarnas: 500 Meter Dari Titik Hilang
Raihan juga menepis anggapan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari agenda pemerintah daerah. Menurutnya, Osteo Run 7,5K Kota Sukabumi adalah murni inisiatif panitia penyelenggara. “Saya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah murni dari kami selaku panitia penyelenggara, tidak ada sangkut pautnya dengan Pemda Kota Sukabumi,” ujar Raihan.
Sementara itu komunitas Kadang Lari, di story Instagram resminya @kadanglari, menanggapi video klarifikasi Ketua Pelaksana kegiatan yang tersebar di media sosial.
“jangan begitu ya rehan, minta maap juga ke peserta sama ke aku (Kadang Lari) aku jadi rudet gara-gara kamu,” tulis akun tersebut.
Sebelumnya, kegiatan olahraga lari tersebut menuai banyak sorotan. Sejumlah peserta mengeluhkan pembagian medali yang tidak merata dan lemahnya pengawasan di jalur lomba. Bahkan, beberapa peserta sempat menyuarakan protes di lokasi acara.
Baca Juga: Puluhan Rumah di Bojonggenteng Sukabumi Hancur Diterjang Hujan Es Seukuran Bola Pingpong
Indikator masalah diduga karena Pecah Kongsi Kepanitiaan di Menit Akhir, kekacauan dalam event ini diduga dipicu oleh perpecahan di tubuh panitia menjelang hari pelaksanaan. Kondisi itu berdampak pada koordinasi teknis dan kesiapan acara di lapangan.
Video klarifikasi dari ketua pelaksana ini menjadi upaya untuk meredam polemik yang sudah terlanjur ramai di publik. Meski begitu, sebagian peserta masih mempertanyakan transparansi dan tanggung jawab panitia terhadap ketidakteraturan yang terjadi dalam ajang yang seharusnya menjadi wadah olahraga dan promosi gaya hidup sehat bagi warga Kota Sukabumi tersebut.