SUKABUMIUPDATE.com - Lembur Pakuan yang berlokasi di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, telah menjadi sumber inspirasi bagi Desa Sukajaya di Kabupaten Sukabumi.
Semangat gotong royong warga Desa Sukajaya, Kabupaten Sukabumi, melahirkan wajah baru kampung bagi mereka. Konsep Lembur Pakuan yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, menginspirasi masyarakat setempat dengan memanfaatkan bambu sebagai identitas desa dan menghias jalan sepanjang 200 meter.
Kepala Desa Sukajaya, Deden Gunaefi, menceritakan, ide ini muncul dari kumpul-kumpul bersama penggiat desa. Hingga akhirnya warga bersama-sama memanfaatkan bambu yang tumbuh subur untuk menghias Desa Sukajaya.
Baca Juga: Jemput Pasien Patah Tulang, Ambulans Desa Selajambe Kecelakaan di Cibolang Sukabumi
“Kalau pembangunan ini sebetulnya awalnya kita sering kumpul sama teman-teman penggiat desa. Nah setelah kita kumpul, desa ini kan desa pemekaran jadi tidak punya tanah desa atau hal-hal menarik yang bisa dikunjungi oleh warga luar terutama desa setempat. Pada akhirnya kita memanfaatkan potensi yang ada, salah satunya desa kita itu desa yang subur bambu,” ungkapnya saat diwawancarai Sukabumiupdate.com, Rabu, (1/10/2025).
Awalnya, langkah kecil berupa pagar bambu justru menjadi pemicu perubahan besar. “Awalnya sederhana cuma memagar, memperindah aja tapi begitu dikerjakan banyak request, ternyata ada inspirasi tentang Lembur Pakuan yang viral. Akhirnya kita googling supaya mirip-mirip lah sama Lembur Pakuan,” sambungnya.
Proses pengerjaan dilakukan dengan semangat kebersamaan. “Dilakukan bersama-sama, masyarakat, karang taruna, perangkat desa dan para RW. Kebetulan di sini ada 9 RW. Dari 9 RW ini desa masuk RW 2, namanya Pak Baihaki ketua RW, kebetulan dia yang mengetuai, bagaimana supaya ada rasa memiliki, mengumpulkan semua RW, bagi tugas ada yang motong bambunya, gotong bambu, mernis, memasang, dan betul-betul ini gotong royong sesuai motto desa tikukur ti urang, ku urang, keur urang,” jelasnya.
Selain mempercantik desa, bambu yang digunakan juga mencerminkan identitas Sukajaya sebagai penghasil bambu terbaik. “Kalau bambu kita sangat subur, desa ini penghasil bambu terbaik dan terbanyak karena dimanfaatkan para pengrajin untuk membuat besek mochi. Tidak akan habis lah, kita bewarakan ke masyarakat sama-sama memanfaatkan bambu ini supaya digunakan untuk mempercantik desa ini,” tambahnya.
Saat ini panjang jalur bambu sudah 200 meter, dengan target bisa mencapai 500 meter hingga satu kilometer. “Panjang 200 meter. Keinginan kita kalau bisa 1 km atau minimal 500 meter,” katanya.
Salah satu pengunjung dari Bhayangkara juga memberikan kesan positif saat berkunjung ke lokasi. Ia mengaku senang bisa sekaligus berwisata sambil melihat langsung suasana desa yang tertata dengan baik. “Sekalian jalan-jalan, di sini sangat bagus dan rapi.” ujarnya.