SUKABUMIUPDATE.com – Fenomena warung Madura semakin menjamur di berbagai sudut Kota dan Kabupaten Sukabumi. Toko kelontong khas yang identik dengan layanan 24 jam nonstop ini menjadi solusi praktis bagi warga yang membutuhkan barang kebutuhan harian di luar jam operasional toko konvensional.
Kini, warung Madura dapat dengan mudah ditemui di kawasan padat penduduk—baik di wilayah kota maupun pelosok kabupaten. Barang yang dijual pun sangat beragam, mulai dari makanan ringan, minuman, rokok, hingga perlengkapan rumah tangga. Tak sedikit warga yang menjadikan warung Madura sebagai tempat belanja utama, terutama pada malam hari.
Dari pantauan sukabumiupdate.com, persebaran warung Madura tidak hanya di kawasan padat di Kota Sukabumi, tapi juga merambah ke wilayah Kabupaten Sukabumi. Dalam satu ruas jalan, bisa ditemukan dua hingga tiga warung serupa yang tetap beroperasi siang dan malam.
Seorang pengelola warung Madura di kawasan Warudoyong, Kota Sukabumi, menyebut dirinya membuka usaha tersebut sejak tujuh bulan lalu. Ia mengaku setiap hari melayani tidak kurang dari 200 pelanggan, meski ia enggan menyebutkan omzet harian yang didapatnya.
Baca Juga: Melintasi Kota Sukabumi, Pembebasan Lahan Tol Bocimi Seksi 4 Baru 10,37 Persen
Menurutnya, warung Madura mulai masuk ke Sukabumi sejak tahun lalu, namun baru benar-benar ramai dan berkembang pesat pada tahun 2025.
"Sekarang mungkin sudah lebih dari 500 warung Madura tersebar di Kabupaten dan Kota Sukabumi. Di Kota Sukabumi saja mungkin ada sekitar 200-an warung," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (27/9/2028).
Ia menjelaskan bahwa Warung Madura dimiliki oleh banyak orang, dan semuanya berasal dari Madura. "Bos saya punya tiga warung. Warung Madura semua orang Madura, tidak ada yang lain," tambahnya.
Meski marak, warung Madura tetap memiliki aturan pendirian. Mereka menyebut bahwa warung tidak boleh didirikan terlalu berdekatan. "Ya mnimal 300 meter, ya ada etika jangan terlalu dekat," tandasnya.
Keberadaan warung Madura menuai banyak respons positif dari masyarakat. “Kalau butuh sesuatu jam 1 atau 2 pagi, warung Madura pasti buka. Itu yang membuat orang jadi langganan,” ujar Rian (20 tahun), warga Ciseureuh, Kota Sukabumi. Ia mengaku kerap belanja larut malam di warung tersebut.
Tak hanya soal jam operasional, daya tarik warung Madura juga terletak pada kepraktisan layanan, harga terjangkau, dan kedekatan mereka dengan lingkungan sekitar.