SUKABUMIUPDATE.com – Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menegaskan bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bumi Wibawa (TBW) merupakan aset milik rakyat yang harus dikelola secara profesional dan berintegritas. Hal itu ia sampaikan dalam peringatan hari jadi PDAM TBW ke-50 yang digelar pada Selasa (2/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Ayep menekankan pentingnya momentum usia emas PDAM untuk memperkuat tata kelola perusahaan daerah sekaligus menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik. “Perusahaan daerah ini milik rakyat, maka harus dikelola dengan kompetensi dan integritas, bukan kepentingan politik,” tegasnya.

Ayep juga berkomitmen menjadikan PDAM bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ia menegaskan tidak ada jabatan di PDAM maupun di Pemkot Sukabumi yang diisi oleh keluarganya.

“Insya Allah di jajaran PDAM tidak ada korupsi, tidak ada kolusi, tidak ada nepotisme,” ujarnya, sekaligus merespons aspirasi masyarakat yang disuarakan dalam aksi demonstrasi pada 1 September kemarin.

Baca Juga: Olah Singkong Jadi Gaplek, Selamatkan Petani Pabuaran Sukabumi dari Anjloknya Harga

Lebih lanjut, Ayep menyoroti persoalan kerugian perusahaan daerah yang menurutnya juga merupakan bentuk korupsi sistemik. Ia mengungkapkan bahwa kerugian akumulatif BUMD dan BLUD di Sukabumi pada 2022–2024 mencapai Rp150,02 miliar.

“Kalau sebuah BUMD atau BLUD terus merugi, itu juga bentuk korupsi sistemik. Itu harus dihentikan,” paparnya.

Menurut Ayep, sejak awal 2025 pemerintahannya berhasil menekan kerugian perusahaan daerah. Hingga Juli 2025, tercatat surplus Rp4,4 miliar, dan diproyeksikan mencapai Rp15 miliar pada akhir tahun. “Ini bukti kita menyelamatkan keuangan daerah,” tandasnya.

Ia berharap PDAM TBW dan seluruh BUMD di Kota Sukabumi dapat terus dikelola dengan tata kelola yang baik, profesionalisme tinggi, serta berorientasi pada kepentingan masyarakat. (adv)