21 Santriwati Sukabumi Akan Bekerja di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Sukabumiupdate.com
Kamis 24 Jul 2025, 21:18 WIB
21 Santriwati Sukabumi Akan Bekerja di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Para santri yang akan diberangkatkan untuk bekerja di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi | Foto : Dok. Ponpes Dzikir Al-Fath

SUKABUMIUPDATE.com – Sebanyak 21 santriwati dari Pondok Pesantren Dzikir Al Fath Kota Sukabumi akan diberangkatkan ke Arab Saudi untuk bekerja di Masjidil Haram, Mekah, dan Masjid Nabawi, Madinah. Mereka akan bertugas sebagai petugas kebersihan, penjaga fasilitas, serta membantu pelayanan jemaah haji dan umrah.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, KH Fajar Laksana, mengatakan para santri tersebut telah menyelesaikan pendidikan setingkat SLTA dan akan diberangkatkan bulan Juli ini. “Santri yang sudah menyelesaikan studi di SLTA umur 21 tahun akan berangkat ke tanah suci bulan ini,” ujarnya saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Kamis (24/7/2025).

Tugas yang akan dijalani para santri meliputi penjagaan air zamzam, membersihkan area tawaf dan masjid, merapikan mushaf Al-Qur’an, hingga membantu jemaah yang tersesat. Di Madinah, mereka juga akan bertugas di sekitar Raudhah dan area makam Nabi Muhammad SAW. “Di situ menjaga, membersihkan karpet, mengurus mushaf Al Qur’an dan merapikannya, serta berjaga di toilet,” katanya.

Baca Juga: Kisah Bunga dan Monica, Bawa Isu Perempuan Terpinggirkan dari Sukabumi ke Amerika Lewat YSEALI

Sebelum berangkat, mereka menjalani pelatihan intensif selama enam bulan hingga satu tahun, mencakup bahasa Arab, bahasa Inggris, serta pelatihan keterampilan kerja. “Harus punya sertifikat bahasa Inggris, sertifikat pekerja khusus, dan diajar dulu menggunakan alat-alat kebersihan karena di sana pakai mesin,” jelasnya.

Menurutnya, kualifikasi bukan hanya soal keterampilan, tapi juga akhlak. “Yang diberangkatkan betul-betul harus orang yang sholeh, terlihat dari kebiasaan salat berjamaah, tadarus, dan hafalan Al-Qur’an minimal lima juz,” tambahnya.

Ponpes Dzikir Al Fath sebelumnya telah memberangkatkan sekitar 50 santriwati untuk bekerja di dua masjid suci tersebut, meski utama adalah ibadah, pekerjaan ini juga memberi pemasukan yang tidak sedikit. “Kemarin satu bulan itu bisa dapat Rp20–30 juta dari tip,” ungkap K.H Fajar

Baca Juga: Kepala Daerah Tak Lagi Dipilih Langsung oleh Rakyat, DPR RI Bahas Masa Depan Pilkada

Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menilai program ini punya dampak positif dalam memberikan lapangan kerja. “Kami sangat mengapresiasi kalau ada ponpes atau LPK yang punya program memberangkatkan ke luar negeri, karena ikut mengurangi pengangguran di Kota Sukabumi,” ucapnya.

Ia juga menilai, kombinasi antara keterampilan dan kesempatan beribadah di Tanah Suci adalah nilai tambah yang tidak banyak dimiliki program kerja luar negeri lainnya. “Bekal uangnya dapat, ibadahnya dapat, keterampilannya bagus,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini