Back2Back Class of ESCAPE 2025, Tampilkan Karya Kreatif Mahasiswa STKIP Bina Mutiara Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Sabtu 19 Jul 2025, 20:33 WIB
Back2Back Class of ESCAPE 2025, Tampilkan Karya Kreatif Mahasiswa STKIP Bina Mutiara Sukabumi

Foto bersama di sela-sela kegiatan STKIP Bina Mutiara Sukabumi. | Foto: SU/Turangga Anom

SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa STKIP Bina Mutiara Sukabumi kembali menggelar kegiatan tahunan bertajuk Back2Back Class of ESCAPE 2025. Acara ini merupakan luaran dari mata kuliah entrepreneurship, yang mewadahi kreativitas mahasiswa dalam bidang pendidikan, budaya, dan kewirausahaan. Diselenggarakan pada Sabtu (19/7/2025), ESCAPE 2025 diisi dengan seminar, workshop, pameran karya seni dan media pembelajaran, pertunjukan budaya, serta live music yang turut dimeriahkan oleh penampil dari luar kampus.

Intan Dwi Persada, dosen Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Bina Mutiara, menjelaskan bahwa ESCAPE merupakan agenda rutin tahunan yang tidak hanya menjadi tugas akhir, tetapi juga sarana ekspresi mahasiswa lintas minat.

“ESCAPE ini kegiatan yang sudah tahun ke tahun seperti luaran dari mata kuliah entrepreneurship. Di dalamnya ada seminar, workshop, kegiatan dari kewirausahaan anak-anak mengembangkan bagaimana usahanya, juga kegiatan kreativitas dan budayanya, seperti penampilan tari-tarian dan lain sebagainya. Terakhir juga acara live music yang mungkin ada beberapa penampilan pengisi acara dari luar,” ujar Intan kepada sukabumiupdate.com.

Intan menekankan bahwa kegiatan ini menjadi dorongan bagi mahasiswa untuk lebih berani menuangkan kreativitasnya. “Sebetulnya selain output dari mata kuliah entrepreneurship, ini mengajak generasi mahasiswa di STKIP Bina Mutiara agar lebih bisa memberikan kreativitasnya, khususnya di bidang pendidikan, budaya, dan kewirausahaan,” ujarnya.

Baca Juga: Semarak! Gebyar AKSARA STKIP Bina Mutiara 2 di Surade Sukabumi Diikuti 1.300 Peserta

Intan berharap ke depannya kegiatan ini bisa terus berkembang, baik dari segi isi maupun partisipasi masyarakat. “Karena ini dibuat oleh mahasiswa, ke depannya bisa lebih meriah lagi, lebih baik, terutama antusias masyarakat mungkin ke depannya harus lebih besar,” katanya.

Salah satu bagian menarik dalam ESCAPE 2025 adalah pameran media pembelajaran bertema Disney Wonders: Keajaiban Laut Dalam, hasil karya mahasiswa PGSD 2B semester II. Yuningsih Ramadhani, perwakilan kelompok 1, menjelaskan filosofi yang mereka angkat melalui karya visual hewan laut.

“Kita tahu bahwa di dalam laut itu kadang kita lihat dari atasnya polos aja, tapi kalau kita mau mencoba melihat ke dalam, pasti memiliki keindahan tersendiri. Di situ ada ikan-ikan, kura-kura, dan segala macam. Tentunya mereka memiliki keindahan dan kelebihan masing-masing untuk melindungi dirinya. Nah, sama juga dengan diri kita. Kadang kita ragu pada diri sendiri, apa sih kelebihan kita. Tapi kalau kita mau sungguh-sungguh menyelami diri, terus belajar banyak hal, maka kita akan menemukannya. Jangan ragu pada diri kita,” kata Yuningsih.

Ia menyebut karya ini tak hanya bernilai seni, tetapi juga dirancang sebagai media pembelajaran yang relevan untuk siswa sekolah dasar. “Kalau siswa sekolah dasar kan pasti nggak harus metode ceramah aja ya, harus juga secara visual. Nah, di sini kita lihat secara sederhana bentuk-bentuk hewan-hewan laut. Setiap ikan itu punya keindahan tersendiri dan cara berbeda untuk melindungi dirinya, kayak ubur-ubur yang punya tinta, atau kepiting yang punya capit,” jelasnya.

Proses pembuatan karya tersebut dilakukan dalam waktu sekitar satu bulan. “Untuk konsepnya kurang lebih satu minggu, pembuatannya tiga minggu. Tapi khusus dekor yang kita bawa ke acara ini, dikerjakan tiga hari,” ujar Yuningsih.

Ia pun memaparkan detail bahan dan biaya produksi. “Biayanya kurang lebih Rp 800 ribu, sudah termasuk ongkos dan kebutuhan total semuanya. Bahan utamanya kardus, terus ada koran, solatip, lem Fox yang dicampur air, dikuas lalu diratakan, terus kita nunggu kering satu hari, baru dicat,” ungkapnya.

Melalui ESCAPE 2025, mahasiswa STKIP Bina Mutiara tidak hanya menyelesaikan tugas kuliah, tetapi juga memperlihatkan inovasi nyata dalam dunia pendidikan. Media pembelajaran hasil karya mereka diyakini dapat menjadi inspirasi bagi calon guru yang nantinya terjun langsung ke masyarakat.

“Iya, kegiatan media pembelajaran itu dilaksanakan tadi pagi, sekaligus memperlihatkan hasil-hasil karya di pembelajaran, khususnya pendidikan sekolah dasar. Di situ ada beberapa alat peraga yang bisa diadopsi bagi calon guru yang akan memberikan inspirasi ketika mereka nanti dilibatkan ke masyarakat,” kata Intan. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini