Heboh Sosok Tanpa Busana di Sagaranten Sukabumi: Camat Ungkap Fakta, Bukan Mayat tapi ODGJ

Sukabumiupdate.com
Kamis 12 Jun 2025, 16:29 WIB
Pria yang diduga ODGJ telah berada di IGD RSUD Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Pria yang diduga ODGJ telah berada di IGD RSUD Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Beredar kabar penemuan mayat tanpa busana di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. Namun informasi tersebut langsung diklarifikasi oleh Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyawan, yang menegaskan bahwa laporan itu tidak benar.

Menurut Ridwan, yang ditemukan pada Kamis (12/6/2025) sekira pukul 11.40 WIB di wilayah Cekdam RT 06/02 Desa Datarnangka, bukanlah mayat, melainkan Orang Tak Dikenal (OTK) yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ).

“Saya sedang dalam perjalanan dari Desa Datarnangka menuju kantor Kecamatan Sagaranten. Saat melintasi wilayah Cekdam, kami melihat sosok pria tanpa busana tergeletak di semak-semak. Setelah kami dekati, ternyata orang tersebut masih hidup, meski dalam kondisi lemah dan mengalami luka di bagian dubur,” kata dia kepada sukabumiupdate.com.

Forkopimcam Sagaranten yang terdiri dari unsur Kecamatan, Polsek Sagaranten, Koramil 0622/11 Sagaranten, dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Sagaranten, segera melakukan evakuasi ODGJ tersebut ke IGD RSUD Sagaranten untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Pendekatan Kemanusiaan, Satpol PP Sukabumi Evakuasi ODGJ Bersenjata di Hutan Kota Palabuhanratu

“Hasil pemeriksaan medis menyebutkan bahwa pria itu menderita hemoroid (wasir) akut dan membutuhkan tindakan operasi secepatnya. Yang bersangkutan mengaku bernama Sutisna, jenis kelamin laki-laki, namun tidak membawa identitas apa pun,” ujar Ridwan.

Upaya identifikasi dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sagaranten, namun hingga saat ini tidak ditemukan data administrasi kependudukan (adminduk) yang cocok. Pihak kecamatan juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi terkait penanganan lanjutan.

“OTK ini harus dirujuk lebih lanjut untuk penanganan medis dan sosial. Kami akan terus memantau perkembangannya dan melaporkan informasi terbaru," kata Ridwan.

Dengan adanya klarifikasi ini, pihak kecamatan berharap masyarakat tidak lagi menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya dan tetap menunggu kabar resmi dari pihak berwenang.

Berita Terkait
Berita Terkini