SUKABUMIUPDATE.com - Material longsor di Perum Tiara Regency Blok E, ke Rw-an 14, Desa Limbangan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi belum juga dievakuasi. Terhitung sudah tiga hari sejak longsor terjadi pada Jumat (23/5/2025).
Berdasarkan informasi, hingga kini belum ada pihak yang mau bertanggungjawab atas penanganan pasca longsor, baik dari pemerintah setempat maupun developer perumahan.
Ketua Rw 14, Septa Rajib Bagja, mengatakan pihak BPBD setempat sudah datang ke lokasi dan hanya melakukan assesmen saja mengingat area terdampak berada di bawah pengelolaan developer.
“Kalau penanganan dari BPBD belum ada paling cuman sebatas assesmen saja. Karena mungkin kan emang pengelolaannya juga masih menggantung ya belum diserahterimakan ke Pemda oleh Developer,” ujar Septa kepada sukabumiupdate.com, Minggu (25/5/2025).
Baca Juga: Siap-siap, Awal Juni Pemerintah Bakal Diskon Listrik 50 Persen dan Subsidi Upah Guru Honorer
Sejak longsor terjadi, Sapta mengaku selalu menghubungi pihak developer untuk segera melakukan penanganan terhadap wilayah terdampak. “Developer itu jawabannya masih sama katanya bosnya masih liburan ke Jepang, ketika saya nanya ke anak buahnya juga jawabannya nanti saya sampaikan gitu aja sampai sekarang belum ada penanganan,” kata dia.
Oleh sebab itu, material longsor dari tebing setingg 14 meter itu masih tertahan di titik pusat lokasi longsor dan belum dievakuasi. Warga khawatir dan selalu dihantui longsor susulan.
“Warga di sini termasuk saya semalam itu jadi nggak nyeyak tidur soalnya khawatir kan takut ada longsor susulan, pas hujan juga emang limpas lagi airnya dari atas bawa lumpur,” ungkapnya.
Mengingat hal tersebut, warga di sekitar lokasi berinisiatif melakukan kerjabakti untuk membuat benteng dengan harapan jika terjadi longsor susulan dampak yang akan ditimbulkan tidak terlalu parah.
“Makanya warga di sini inisiatif itu bikin benteng seadanya pake karung diisi tanah material longsor, soalnya takut ada longsor susulan, minimalnya nggak sampe ke bawah lagi ke Blok F,” ucapnya.
Baca Juga: Bareng Warga, UPTD PU Ciemas Sukabumi Bersihkan Bahu Jalan di Mekarjaya
“Ya harapan warga mah pengen ada kepastian aja, ini mau diseperti apakan karena sekarang juga warga masih khawatir lah ada longsor susulan, warga jadi takut,” pungkasnya.
Sementara itu, Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna menegaskan bahwa longsor yang terjadi di Perum Tiara Regency itu masih di bawha tanggungjawab pihak developer.
“Longsor yang di perum itu justru P2BK-nya nggak ada laporan, karena memang itu kan masih dalam tanggungjawab developer,” kata Daeng.
Sehingga, BPBD tidak melakukan upaya penanganan terhadap longsor yang terjadi di area perumahan Tiara Regency tersebut.
“Kalau dari BPBD emang nggak ada penanganan dari dulu juga kalau lokasi terdampak bencana itu di Perum, kecuali kalau sudah diserahterimakan dengan pemerintah,” pungkasnya.
Baca Juga: Hadirkan Kisah Menyeramkan, 6 Film Horor Indonesia yang Tayang di Bioskop Mei 2025
Sebelumnya diberitakan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa longsor tersebut. Namun menurut warga longsor di lokasi yang sama sering terjadi ketika hujan deras.
“Kekhawatiran kita itu, karena ini perumahan, atapnya satu dan berdempetan, ketika longsor besar nantinya bisa saja terdorong. Ini kejadian yang ketiga. Kalau tahun 2024 ada dua rumah yang tertimbun, tapi alhamdulillah tidak ada korban, cuma dua rumah habis,” ucap Ketua RW setempat.
Atas kejadian itu, pihaknya berharap agar segera dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT) atau bronjong untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Harapannya ke depan, kalau kita bukan untuk mencari ganti rugi, tapi meminta untuk mencari solusi bersama-sama, soalnya kita di sini juga bukan sementara. Harapannya kita ingin dibangunkan TPT atau bronjong,” tandasnya.