TPT Ambruk Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Gunungpuyuh Sukabumi Dihantui Longsor Susulan

Sukabumiupdate.com
Kamis 08 Mei 2025, 18:32 WIB
Ditutup terpal, kondisi TPT yang ambruk di Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Kamis (8/5/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)

Ditutup terpal, kondisi TPT yang ambruk di Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Kamis (8/5/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com – Warga Kampung Tanjungsari, Cipelang, RT 02/12, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, masih dibayangi rasa waswas akibat Tembok Penahan Tanah (TPT) yang ambruk sejak hampir enam bulan lalu belum juga diperbaiki.

Pantauan langsung sukabumiupdate.com, TPT dengan tinggi sekitar 3 meter dan panjang 10 meter tersebut berada di sisi jalan lingkungan dan kini mengancam satu unit rumah warga yang berada tepat di bawahnya.

Ketua RW setempat, Diki Permana, mengatakan peristiwa ambruknya TPT tersebut terjadi pada 5 November 2024, saat sebagian wilayah Sukabumi dilanda hujan deras yang menyebabkan bencana alam.

“Kejadiannya sore hari, waktu hujan deras pada 5 November 2024. Sudah hampir enam bulan dan sampai sekarang belum diperbaiki. Tembok penahan tanah itu posisinya berada di sisi jalan lingkungan warga, yang masih aktif digunakan,” ujar Diki, Kamis (8/5/2025).

Baca Juga: Jerit Musisi Drumband di Sukabumi, Tradisi Samenan Hilang Disapu Larangan Perpisahan Sekolah

Ia menjelaskan, runtuhan TPT menghantam dinding rumahnya hingga menyebabkan keretakan di beberapa bagian.

“Material longsoran sampai menimpa rumah saya. Dinding rumah jadi retak-retak. Kami khawatir terjadi longsor susulan, apalagi di atas TPT itu ada rumah warga juga,” katanya.

Diki mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada aparat pemerintah setempat. Namun hingga kini, belum ada tindakan perbaikan yang dilakukan. Untuk sementara, ia menutupi area longsor dengan terpal atas inisiatif sendiri guna mengurangi risiko saat hujan turun.

“Waktu kejadian, saya langsung lapor. Petugas dari Polsek, Koramil, dan BPBD memang sempat datang, tapi hanya untuk mengevakuasi material longsoran,” jelasnya.

Diki berharap pemerintah segera melakukan perbaikan TPT tersebut, mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih sering terjadi.

“Kami harap pemerintah segera turun tangan. Sudah hampir enam bulan berlalu, dan rasa khawatir kami terus menghantui, terutama saat hujan turun,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, membenarkan pihaknya telah melakukan penanganan awal saat kejadian, sesuai kewenangan yang dimiliki.

“Pada saat kejadian, tim BPBD melakukan assessment dan pengamanan sementara di lapangan sesuai tugas yang bisa dilaksanakan secara maksimal. Namun, untuk perbaikan TPT yang roboh maupun perbaikan rumah yang retak, itu merupakan kewenangan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR),” ujar Novian.

Ia menambahkan, koordinasi juga telah dilakukan dengan pihak Kelurahan Karangtengah agar segera membuat laporan kejadian resmi.

“Sudah kami koordinasikan dengan pihak kelurahan untuk membuat laporan kejadian bencana yang ditujukan kepada kami (BPBD), juga permohonan untuk segera dilaksanakan perbaikan ke DPUTR,” jelasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini