SUKABUMIUPDATE.com - Warga Perumahan Tiara Regency, RW 12, Desa Limbangan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, dihantam bencana longsor. Tebing setinggi 15 meter dan lebar 30 meter ambruk ke permukiman saat hujan deras, Kamis malam, 22 Mei 2025.
Ketua RW setempat, Septa Rajib Bagja, mengatakan longsor terjadi dua kali, di mana kejadian kedua merupakan bencana dengan volume yang lebih besar.
“Awalnya magrib pas hujan, tapi yang pertama bisa disebut sedang, belum sebesar ini. Waktu itu hujan mulai reda, warga juga mulai kerja bakti evakuasi material, cuma pas jam sembilan malam hujan deras lagi dan langsung longsor yang lebih besar,” kata dia kepada sukabumiupdate.com.
Menurutnya, material longsor terbawa air sehingga menjadi lumpur dan bergerak sejauh kurang lebih 100 meter dari jalan Blok E hingga F. “Dilihat dari awal, jalannya bukan seperti ini, tapi penuh material dari blok E sampai F, penuh lumpur. Kalau ini sudah dievakuasi sebagian oleh warga,” ujarnya.
Baca Juga: Hujan Deras di Cicurug Sukabumi, Sekolah dan Rumah Warga Terdampak Banjir-Longsor
Pantauan di lokasi pada Jumat (23/5/2025), sebagian material lumpur di jalan perumahan sudah dapat dievakuasi warga, namun batu berbagai ukuran di titik utama longsor belum dievakuasi.
“Waktu itu kondisi warga panik, lihat lumpur mengalir dari atas ke Blok F, hujan deras, warga waswas karena memang di sini sudah kesekian kalinya. Waktu kejadian juga yang rumahnya di sini sudah siap-siap mau mengungsi, sudah pada bawa baju,” jelas Septa.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Septa mengatakan longsor di lokasi yang sama sering terjadi ketika hujan deras.
“Kekhawatiran kita itu, karena ini perumahan, atapnya satu dan berdempetan, ketika longsor besar nantinya bisa saja terdorong. Ini kejadian yang ketiga. Kalau tahun 2024 ada dua rumah yang tertimbun, tapi alhamdulillah tidak ada korban, cuma dua rumah habis,” ujarnya.
Atas kejadian itu, pihaknya berharap agar segera dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT) atau bronjong untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Harapannya ke depan, kalau kita bukan untuk mencari ganti rugi, tapi meminta untuk mencari solusi bersama-sama, soalnya kita di sini juga bukan sementara. Harapannya kita ingin dibangunkan TPT atau bronjong,” lanjut Septa.
Kini, warga bersama petugas BPBD Kabupaten Sukabumi sedang melakukan evakuasi sisa material longsor di lokasi kejadian.