SUKABUMIUPDATE.com - Bronjong penahan tanah di tepi Sungai Cicatih yang berada di belakang Pasar Semi Modern Parungkuda rusak akibat longsor pada Rabu malam, 14 Mei 2025. Lokasi kejadian berada di Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Longsor itu menimbulkan ancaman terhadap dua kios di Blok F, yang letaknya berdekatan dengan titik ambrolnya bronjong. Koordinator Unit Pasar Parungkuda pada Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kabupaten Sukabumi, Usep Rustandi, membenarkan peristiwa ini.
“Betul, longsor terjadi sekira pukul 22.00 WIB. Hujan deras membuat aliran Sungai Cicatih semakin deras dan menggerus bagian bronjong hingga akhirnya longsor,” ujar Usep kepada wartawan pada Kamis (15/5/2025).
Baca Juga: Disdagin Sukabumi Terima Kunjungan Dua Pemkot, Bahas Tata Kelola Pasar
Bronjong yang longsor diketahui memiliki tinggi sekitar 8 meter dan lebar 20 meter. Dari total 19 kios di Blok F Pasar Parungkuda, dua di antaranya berada di sisi kanan dan kiri lokasi longsoran sehingga menjadi yang paling terdampak jika terjadi longsor susulan.
Menurut Usep, konstruksi bronjong dikerjakan oleh CV Abinaya pada September 2024 sebagai bagian dari kegiatan penataan bangunan di lingkungan pasar. “Rencananya, di lokasi itu akan dibangun kios tambahan. Tapi melihat kondisi seperti ini, mungkin gak jadi. Itu tergantung pimpinan,” jelasnya.
Seorang pedagang, Ujang Rohmat, yang berada di lokasi saat kejadian, menceritakan bahwa ia sempat mendengar suara gemuruh dan merasakan getaran. “Saya sedang tiduran di kios. Tiba-tiba terdengar gemuruh dan terasa getaran. Badan saya sampai gemetar karena kaget,” katanya.
Meski begitu, kata Ujang, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Ia langsung keluar dari kios bersama petugas keamanan untuk memeriksa situasi. “Saya kira yang roboh di sebelah sana, ternyata di dekat sini. Pohon-pohon sampai goyang,” ujar dia. (ADV)