Korek Api dan Misteri Film yang Menginspirasi Bocah Dalang Pembakaran Rumah di Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Sabtu 03 Mei 2025, 13:57 WIB
Ilustrasi korek api. | Foto: Pixabay/Vika_Glitter

Ilustrasi korek api. | Foto: Pixabay/Vika_Glitter

SUKABUMIUPDATE.com - Di balik serangkaian aksi teror pembakaran rumah yang membuat penduduk Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, diliputi ketakutan, tersingkap fakta mencengangkan. Terduga pelaku, yang selama ini menghantui malam-malam warga, ternyata bocah berusia sembilan tahun.

Ajis Muslim, Ketua RW 06, menjadi saksi dalam peristiwa ini. Ia mengungkapkan bagaimana warga akhirnya menangkap basah anak tersebut saat hendak melancarkan aksinya pada Sabtu (3/5/2025) sekira pukul 05.00 WIB. "Alhamdulillah pelaku ketangkap basah waktu mau melakukan (pembakaran) lagi, tadi subuh. Pelakunya anak usia sembilan tahun, masih warga sini, tapi di sininya ngontrak sudah dua tahun. Kalau kependudukannya di RW 03 Tipar," kata dia kepada sukabumiupdate.com lewat telepon.

Rasa waswas menggerakkan warga untuk berjaga sepanjang malam. Peristiwa terbesar dalam rangkaian teror ini terjadi pada 2 Mei 2025 pukul 04.45 WIB, di RW 05, di mana api hampir melahap seluruh rumah korban. Ketegangan itu memaksa masyarakat meningkatkan kewaspadaan hingga pelaku tertangkap saat membawa korek api di halaman rumah korban lainnya. “Korek apinya itu dari rumah korban, katanya nemu di depan teras. Sebelumnya memang warga siaga satu sampai subuh," lanjut Ajis.

Orang tak dikenal membakar halaman rumah di Tipar Kota Sukabumi | Foto : Farrah AMSalah satu rumah yang diduga dibakar oleh pelaku di Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. | Foto: SU/Farrah Annisha Maulia

Baca Juga: Terinspirasi Film! Bocah 9 Tahun di Balik Teror Pembakaran Rumah di Tipar Sukabumi

Interogasi yang dilakukan Ajis dan warga mengungkap sisi yang mengejutkan dari terduga pelaku. Meskipun bocah tersebut kerap kali terlihat sebagai anak yang taat beribadah--rajin salat dan sering ke masjid bersama orang tuanya--ia mengaku terinspirasi oleh sebuah film untuk melakukan pembakaran. Hingga kini, film yang dimaksud belum teridentifikasi.

“Kejadiannya (pembakaran) di waktu salat, habis magrib, isya, subuh, dan kemarin habis jumatan. Dia anaknya rajin salat, suka ke masjid dibawa orang tuanya, memang suka bangun subuh salat, dididiknya bagus, tapi katanya terinspirasi film, saya enggak tahu film apa."

Setelah tertangkap, terduga pelaku dibawa ke Mapolsek Citamiang untuk musyawarah dengan melibatkan keluarga dan perwakilan warga. Musyawarah ini menghasilkan kesepakatan yang cukup mengejutkan. Orang tua terduga pelaku bersedia mengganti kerugian, meningkatkan pengawasan terhadap anaknya, dan pindah dari rumah kontrakan mereka.

Sebelum terduga pelaku ditangkap, warga Kelurahan Tipar hidup dalam kecemasan akibat belasan titik pembakaran, baik rumah maupun fasilitas umum. Ketika kebenaran terungkap, fakta bahwa terduga pelaku hanyalah seorang bocah, memunculkan perdebatan. Bagaimana mungkin anak kecil menjadi dalang teror yang sedemikian besar? Apa yang sebenarnya salah dalam lingkaran sosial dan media yang mengelilinginya? Jawaban atas pertanyaan ini masih menjadi teka-teki.

Berita Terkait
Berita Terkini